JOGJAKARTA, bisniswisata.co.id ; ASEAN NTO’s Media Briefing berlangsung di Hotel Marriot, Yogyakarta menampilkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Indonesia, Brunei, Malaysia, Filipina dan Myammar
Direktur Pemasaran Wilayah Asia Pasifik Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Sindhutrisno, dalam ASEAN NTO’s Media Briefing mengawali hari pertama kegiatan Asean Tourism Forum ( AFF) di sesi pertama, dengan memaparkan sejumlah upaya dan kebijakan yang dilakukan dalam mengakselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi di Indonesia.
Dia mengatakan sektor pariwisata Indonesia berangsur pulih seiring dengan program vaksinasi yang terus digalakkan. Pelaku usaha parekraf juga kembali mendapat kepercayaan wisatawan berkat program sertifikasi CHSE.
Sementara di sisi lain, produk ekraf dalam negeri memperlihatkan hasil positif melalui #BeliKreatifLokal yang merupakan program turunan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Kegiatan yang dihadiri media dari negara-negara Asean ini juga banyak menyoroti keberhasilan RI dalam mengembangkan desa-desa wisata serta kegiatan live in serta program sustainable atau pariwisata berkelanjutan.
Mimi Hudoyo, mewakili TTG Asia
“Pengembangan desa wisata juga salah satu yang menjadi unggulan untuk strategi pemulihan pariwisata kita karena ini berdampak langsung kepada komunitas di daerah, di desa-desa. Ini yang terus dikedepankan,” ujar Wisnu.
Tahun 2021, Desa wisata Nglanggeran di Jogyakarta menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia dan mendapatkan penghargaan dari Badan Pariwisata Dunia di bawah PBB ( UNWTO) dan Bali menjadi tahun lalu menhadi tuan rumah Hari Pariwisata Dunia.
Tidak hanya itu, upaya untuk menjaga eksistensi dan mempromosikan pariwisata Indonesia di mata global juga dilakukan Kemenparekraf melalui exhibition, famtrip, hingga sales mission. Didukung dengan sejumlah kampanye seperti #DiIndonesiaAja, #WonderfulJourney, #ItstimeforBali, dan destinasi lainnya.
Pembangunan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang meliputi Danau Toba, Borobudur, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika yang lebih berkualitas, berkelanjutan, serta berbasis digital juga terus dilakukan. Keberadaan lima DPSP ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian tanah air dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Indonesia, kata Wisnu Sindhutrisno, juga memiliki strategi khusus dengan kalangan industri pariwisata RI terutama dalam hal menangani kedarangan kembali wisarawan China yang membanjiri destinasi wisata utama RI yaitu Bali.
Selain juga menargetkan sedikitnya 14 kegiatan Famtrip untuk menjaring wisatawan dari 14 negara antara lain China, Hong Kong, Jepang, Oceania, Rusia, Amerika Serikat. Arab Saudi, Kuwait dan Mesir.