CAIRO, bisniswisata.co.id: Menteri Pariwisata dan Purbakala Ahmed Eissa mengumumkan keberhasilan rencana aksi yang diadopsi oleh kementerian dan sektor swasta untuk menarik wisatawan ke Mesir. 

Negara ini menerima 7 juta turis selama paruh pertama tahun 2023, dan tujuannya adalah untuk menarik 8 juta turis selama paruh kedua tahun ini.

Dilansir dari tourism-review.com, menurut para ahli, Jerman dan Italia adalah pasar sumber paling signifikan untuk Mesir, dengan pasar Polandia dan Arab mengikuti di belakangnya.

Sebagai pasar dengan potensi pertumbuhan yang signifikan, Mesir menargetkan Inggris, Rusia, Prancis, Ukraina, Belgia, Belanda, Swiss, Denmark, Austria, Swedia, dan Finlandia. 

Kerja sama dan koordinasi yang berkelanjutan dengan Kementerian Penerbangan Sipil akan membantu meningkatkan kursi udara yang tersedia di negara-negara tersebut.

Peningkatan 100% dalam jumlah turis Rusia

Jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Mesir pada paruh pertama tahun 2023 meningkat signifikan sekitar 100% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Namun, pihak berwenang bertekad untuk lebih meningkatkan arus wisatawan dari Rusia selama paruh kedua tahun ini, dengan fokus khusus pada bulan Oktober, November, dan Desember 2023 ini.

Menurut data yang dipaparkan, terdapat peningkatan yang signifikan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Mesir pada enam bulan pertama tahun 2023, dengan peningkatan sekitar 300% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. 

Namun, wisatawan Tiongkok lebih sedikit dari target yang diinginkan, yaitu hanya sekitar 90.000 wisatawan Tiongkok yang berkunjung.

Data resmi menunjukkan bahwa 11,7 juta wisatawan melakukan perjalanan ke Republik Arab pada tahun 2022, meningkat signifikan sebesar 46,2 persen dari 8 juta pengunjung yang tercatat pada tahun 2021. 

Strategi pariwisata nasional Mesir bertujuan untuk menarik 30 juta pengunjung asing pada tahun 2028, yang membutuhkan pertumbuhan tahunan sebesar 25-30 persen. Untuk itu, kapasitas hotel harus ditambah setengah juta kamar.