DESTINASI EVENT HILDA'S NOTE

Menteri Rasa Selebgram

Diaspora Indonesia di Tashkent sibuk berfoto bersama mas Menteri selebgram

TASHKENT, bisniswisata.co.id: Ruang ballroom Hotel InterContinental Tashkent sudah dipenuhi para staff KBRI dan Dubes RI Sunaryo Kartadinata, Diaspora Indonesia, Pengusaha Uzbekistan dan Indonesia termasuk rombongan Menparekraf Sandiaga Uno yang baru tiba di Uzbekistan, negeri yang dijuluki Serigala Putih ini.

Hari terakhir atau malam perpisahan ini disebelah saya duduk pengusaha Uzbekistan,  Pulatov Ramazan Khasaniovich mengapresiasi kunjungan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno dan delegasi Halal Beyond Borders 2023 yang mengunjungi Uzbekistan untuk berkolaborasi dan bersinergi dari 31 Mei -7 Juni 2023.

” Saya sangat mengapresiasi kunjungan Menparekraf RI Sandiaga Uno yang energik, ramah dan sikapnya sangat membumi sehingga optimistis hubungan kedua negara akan terus meningkat apalagi Pak Sandi malam ini juga akan bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Uzbekistan, Nazarekov Akhmadovich bukti keseriusan kedua negara,” ujar Ramazan, Direktur umum Leon Consult Invest.

Hadir bersama putrinya, Pulatova Shodiyakhon, Project Manager  Rhanov, perusahaan IT dengan slogan Akses Super untuk Segala Tujuan, Ramazan mengungkapkan dia dan putrinya sama-sama sudah berkolaborasi dengan pengusaha RI, Farhan dalam bidang IT dan industri batu bata. Putrinya juga tertarik akan investasi di bidang travel agent dengan mitra Indonesia.

Mendengar puji-pujiannya terhadap mas menteri yang muda, energik, mobile, gercep dan fasih bicara ilmu pariwisata dan masa depannya memang membuat rasa bangga memiliki Menparekraf seperti sekarang ini. Rasa bangga bahkan meluap dan bahagia apalagi bahasa Inggrisnya lancar jaya di dukung pendidikan tingginya 

Tak heran, Mas Menteri, panggilan akrabnya ini dikenal sebagai salah satu tokoh sukses di Indonesia. Sisi akademiknya pun tidak kalah hebat dengan meraih gelar doktor di Universitas Pelita Harapan ( UPH) ditengah kesibukannya sebagai anggota Kabinet  Indonesia Maju, kabinet pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. 

Kabinet ini terdiri atas 4 menteri koordinator dan 30 menteri bidang yang diumumkan pada 23 Oktober 2019 dan dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Pada 23 Desember 2020, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan pergantian sejumlah menteri dengan memperkenalkan enam figur baru dalam kabinet dan mas Menterilah kemudian ditunjuk menjadi Menparekraf. Alhamdulilah hingga detik ini mampu menyandang amanah dan tidak tergusur berkat citra kerjanya dengan resep 3G Selamatkan Pariwisata dari Corona yaitu : Gercep, Geber, Gaspol.

“Gercep karena kami tidak punya banyak waktu, geber gerak bersama, ga bisa gerak sendiri-sendiri, dan huruf G  terakhir gaspol adalah menggarap semua potensi agar bisa bertahan dan membangkitkan ekonomi,” katanya pada diskusi dalam sebuah Forum Wartawan di awal kepemimpinannya belum genap 100 hari.

Strategi memimpin dan mengelola perusahaan, Wakil Gubernur  DKI Jakarta sebagai  Ibukota negara dan terjun ke Partai Politik memang sudah teruji dan terlihat sukses. Tentu di tunjang pendidikan sebelumnya yang  berkuliah di dua universitas ternama di Negeri Paman Sam. 

Laman resmi Kemenparekraf menyebutkan, beliau meraih gelar akademik Bachelor of Business Administration dari The Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat, dan lulus dengan predikat Summa Cum Laude. 

Lalu melanjutkan pendidikan tinggi untuk meraih gelar Master of Business Administration diperolehnya dari The George Washington University, Amerika Serikat. George Washington University sendiri pada Times Higher Education World University Rankings 2022 masuk peringkat 200 besar universitas terbaik dunia.

Kehebohan acara makan malamnya juga  karena semua sibuk foto dengan Menteri rasa Selegram ini yang setiap hari mengisi  konten Instagram dan media sosialnya dengan baik. Para desainer dan pengusaha UMKM juga ikut sibuk mengisi konten dari event bersama mas Menteri ini.

Sebagai seorang ibu, orangtua mana yang tidak bangga dengan prestasi Mas Menteri ini di tambah mendengar pujian-pujian langsung dari orang-orang jauh, benar-benar tinggal jauh dari negri sendiri seperti diungkapkan Pulatov Ramazan Khasaniovich di awal tulisan ini. Apalagi event besar Halal Beyond Borders 2023 yang dicetus Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center ( IHLC), Sapta Nirwandar bukan kunjungan biasa.

Jumlah delegasi RI yang mencapai lebih dari 70 orang terdiri dari kalangan pemerintahan, para pakar pendidikan, halal industry, travel & tourism terutama Umroh & Haji, asosiasi peritel dari Aprindo, Pengusaha Hotel & Restoran Indonesia ( PHRI), Gabungan Pengusaha Pariwisata Indonesia ( GIPI), Desainer  Fashion Modestbranding consultant, konsultan Shariah Economy, halal lifestyle, media, UMKM hingga creative economy ini selama seminggu penuh diisi dengan beragam aktivitas.

Kegiatan  di dua kota Tashkent sebagai ibukota Uzbekistan dan Samarkand yang menjadi tujuan wisata utama sangat padat mulai dari kunjungan ke obyek-obyek wisata utama seperti Makam Imam Buhkari, mini expo, business meeting, konfrensi di Silkroad University, malam kesenian Indonesia hingga dua kali fashion show.

Line up Indonesian modest Fahion Show Brands dari Kami, Batik Trusmi, Hitwo, Nina Nugroho, Salwa-IFI, Megarani-IFI, Anggre IFI, Apikmen, Hannie Hananto & Keewa, Charlie Bravo X dan Akar NYFR, Novia Sukijo & Ana Pearls serta Bilqis oleh Tuti Adib & Lamops menjadi fashion modest Indonesia  yang manggung pertama di negeri ini dan membuat wanita Uzbek terkagum-kagum.

Sementara komoditi yang ditampilkan delegasi RI dalam mini expo juga beragam seperti Pyro Coffee, Bumbu Mandeh, Kosmetik Wardah, gula aren/ Cosweet, permen jahe Sehat Segar, Camilan kripik Kuktiva, Sila Tea dan sejumlah produk UMKM binaan Bank Indonesia lainnya.

Dalam business meeting, komoditas potensial lainnya yang di tawarkan adalah minyak goreng, margarine, ikan kalengan, produk makanan halal ikan beku, buah2an tropis, sweet snack, keripik tempe, kopra, jamu, obat-obatan, buah kaleng dan kacang-kacangan, produk turunan kelapa sawit, artificial fibres, kain , kulit, kosmetik, Keuangan Islam.

Selama seminggu di negri orang dengan services yang masih kurang memadai maka kerjasama para anggota delegasi patut di acungi jempol, bahu membahu dalam segala hal mulai dari angkat-angkat koper, menghias mini expo, mendekor properti panggung dan aktivitas lainnya. Salut!.

Saat di ruang ballroom inilah masuk chat WA dari Indonesia. ” Mbak masih di Uzbekistan ? Menteri Berwisatanya benar ada di Tashkent ? ,” tanya seorang wartawan yang japri.

Rekan pers yang sudah puluhan tahun bergabung di Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Forwarparekraf) itu bercerita kekesalan anggota sudah memuncak pada Mas Menteri, malah kini dijuluki Menteri Berwisata karena sibuk berkeliling untuk pencitraan dan rela hanya 6 jam berada di Taskent untuk menerima laporan langsung dari kegiatan HBB 2023 

” Sejak Mas Menteri masuk ke Kemenparekraf kita berharap bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan baik tapi karena Mas Menteri dan Wakil Menterinya punya ring satu sendiri untuk urusan media maka kami yang di Forwarparekraf cuma jadi outsider. Sehari- hari ring satu media yang diundang meliput kunjungan kerja maupun event lainnya,” kata rekan ini tanpa basa-basi.

Deputy menteri yang terdiri dari 7 bidang termasuk Biro Komunikasi Kemenparekraf juga dianggap tidak  mampu memfasilitasi dan memahami kerja jurnalistik sehingga 100 an media yang tergabung dalam Forwarparekraf ini tidak optimal dalam pemberitaan.

Bak nila setitik rusak susu sebelanga, gara-gara kepercayaan penuh pada ring satu atau orang kepercayaan media dari pimpinan tertinggi,  maka kata kolaborasi dan sinergi yang menjadi spirit Mas Menteri sehari-hari  akhirnya membuat dukungan itu redup sendiri. 

Kebanggaan yang membuncah dalam diri dalam ukuran jam langsung sirna dalam semalam. Sebagai salah satu pendiri Forwarparekraf yang diawal bernama Forwarpar pada 1990, saya jadi sedih. Gara-gara satu orang mantan wartawan yang kini naik kelas menjadi orang kepercayaan Mas Menteri ini.

Oknum ini telah sukses menjadikan Forwarparekraf, organisasi yang tumbuh dengan tekad untuk mengembangkan pariwisata bersama Kementrian itu menjadi  penonton di rumah sendiri. Cuma waktu yang bisa menjawab, hanya gara-gara oknum atau memang kebijakan kementriannya sendiri ? 

‘Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya’. Bimbing kami selalu di jalanMu Ya Rabb.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)