MELAKA, bisniswisata.co.id: Para Menteri Pariwisata ASEAN menegaskan kembali komitmen mereka untuk perkuat dan memperluas kerjasama di sektor pariwisata. Hal ini dilakukan demi memastikan daya saing dan ketahanan ASEAN.
Ketahanan baik di tingkat regional maupun global. Komitmen ini disampaikan selama Pertemuan Retret Menteri Pariwisata ASEAN yang pertama, yang diselenggarakan di Melaka, Malaysia.
Dilansir dari www.khmertimeskh.com, Retret ini, yang diadakan oleh Malaysia sebagai tuan rumah dan Ketua Pertemuan Menteri Pariwisata ASEAN 2025, mempertemukan para menteri pariwisata dan kepala organisasi pariwisata nasional dari seluruh 10 negara anggota ASEAN. Timor-Leste turut serta sebagai pengamat, bersama dengan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Diskusi berfokus pada dua area utama: mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif, serta meningkatkan konektivitas regional dan global untuk mendorong kedatangan wisatawan di dalam ASEAN maupun dari seluruh dunia.
Menteri Pariwisata Kamboja, Huot Hak, menekankan pentingnya perdamaian regional dan stabilitas politik sebagai hal yang esensial untuk pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
Dia menyerukan kepada negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog untuk mengambil tindakan bersama yang nyata, berdasarkan visi bersama tentang persatuan dan komitmen, untuk memperkuat kerja sama dan menarik lebih banyak pengunjung internasional.
Huot Hak juga menekankan perlunya peningkatan investasi dalam infrastruktur konektivitas, fasilitas perjalanan yang ditingkatkan, dan penyederhanaan prosedur di dalam ASEAN dan sekitarnya, sebagai langkah-langkah vital untuk meningkatkan arus wisatawan dan mempertahankan daya saing ASEAN.
Forum Pariwisata ASEAN 2026 dan Pertemuan Menteri Pariwisata ASEAN, bersama dengan acara-acara terkait, akan diselenggarakan di Cebu, Filipina.