DENPASAR, bisniswisata.co.id: PRAKTISI pariwisata Bali meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) Wishnutama agar mengaktifkan kembali peran dan fungsi Departemen MICE atau Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran), yang dulu pernah ada.
“Kami mendorong menteri pariwisata yang baru, wakil menteri pariwisata yang baru, agar segera kembalikan peran dan fungsi Departemen MICE yang dulu pernah ada. Sehingga target MICE yang diinginkan seluruh destinasi MICE yang ada di Indonesia bisa tercapai secara maksimal,” papar Wakil Ketua Asosiasi GM Hotel, I Made Ramia Adnyana di Kuta, Bali, Senin (4/11/2019).
Menurutnya, dengan dibentuknya Indonesia Convention Biro kemudian langsung diketuai oleh deputi atau direktur bidang MICE, akan mendorong industri MICE lebih maju. Hal ini karena banyak negara di dunia sudah sangat maju industri MICE-nya. “Saat ini Indonesia ternyata sudah hilang dari peta MICE dunia. Karena memang sudah tidak ada biro khusus MICE,” ujarnya.
Persoalan ini sangat serius karena banyak negara di dunia fokus di MICE. Pada 2015 sampai 2017 Indonesia punya Direktur MICE. Sekarang sudah turun, dan tidak ada konsistensi sektor MICE di Indonesia.
Kondisi ini sangat merugikan Indonesia sebagai negara dengan potensi MICE yang besar. Para kompetitor dari berbagai negara di dunia dengan senang hati bila melihat MICE Indonesia hilang dari peta dunia. Ini menjadi informasi besar bagi para kompetitor untuk menyampaikan kepada seluruh organisasi MICE dunia.
Di Bali sendiri, pernah mencatat beberapa kali peristiwa penting sukses sebagai penyelenggara MICE. Beberapa di antaranya adalah konferensi perubahan iklim, pertemuan Summit APEC, dan yang terakhir adalah Konferensi IMF dan world Bank.
“Bali salah satu destinasi MICE yang potensial dikembangkan. Dari aspek fasilitas dan infrastruktur, Bali sudah sangat mencukupi. Semua MICE di Bali berjalan suskses dan lancar. Ini modal untuk terus melakukan bidding, promosi untuk event yang akan datang,” ujarnya seperti dilansir laman MediaIndonesia.
Bali sendiri sangat butuh lembaga atau badan seperti Bali Convention Biro (BCB) untuk mempromosikan MICE Bali. Secara nasional, Bali lebih diuntungkan dengan berbagai sarana dan infrastruktur. Dunia misalnya, lebih mengenal Bali ketimbang Indonesia.
“Hingga saat ini kita hanya menerima limpahan saja. Indonesia belum bisa menyaingi Singapura, Jepang, Korea. Apalagi MICE tidak menjadi perhatian utama saat ini,” ujarnya sambil menambahlan seluruh asosiasi dan praktisi pariwisata Bali meminta agar menteri yang baru lebih kuat lagi menggenjot MICE. (ndy/Media Indonesia)