TANJUNG BENOA, bisniswisata.co.id: Bermain di pasir pantai jadi target berikutnya setelah menikmati akomodasi di pedesaan kabupaten Gianyar, tepatnya Desa Saba, lokasi dimana Swan Paradise Resort berada ketika tiba di Bali. Usai check out mobil meluncur ke arah Nusa Dua, Bali, melanjutkan liburan akhir tahun di Pulau Dewata ini.
Tepat sebelum pintu gerbang kawasan Bali Tourism Development Center ( BTDC) Nusa Dua yang berisi sejumlah hotel tujuan konvensi di Bali, mobil yang dikemudikan bli Kadek berbelok ke kiri menuju Jl. Pratama, Benoa, Kec. Kuta Selaran, Kabupaten Badung, Bali
Tujuannya, Bali Relaxing Resort ( BRR) & Spa. menikmati liburan akhir tahun 2022 yang dirancang anak untuk orangtuanya, terletak di tempat populer untuk aktivitas olahraga laut. Tiba di lobby hotel langsung dapat welcome drink dan tidak lama kemudian sudah bisa langsung ke kamar yang terletak di lorong terbuka dengan taman tropis yang rimbun.
Dari lobby hotel turun tangga dan langsung menemukan bangunan panjang terdiri dari lima kamar dengan teras terbuka yang saling berhadapan, dibatasi jalan utama untuk ke kolam renang, restoran serta pantai dan kamar-kamar hotel lainnya di bangunan bertingkat tiga.
Kamar saya dan anak bontot Abhi Justin Sabrinsky berhadapan-hadapan dengan kamar akung Hari dan oma Dewi Stalini. Sehingga kami bisa saling melongok bagaimana interior kamar masing-masing. Suasana hotel membuat betah dan kami kompak malas makan siang keluar hotel lagi.
Teras kamar saya akhirnya menjadi meja makan untuk santap siang pizza dari restoran lokal di sekitar hotel yang cukup diantar abang gojek hingga lobby. Maklum tidak ada tipe villa dengan dapur lengkap seperti di Swan Paradise. Lagi pula lokasi hotel membuat mudah untuk memesan makanan dari gofood.
Cucu Dasha dan orangtuanya, papa Dana dan mama Deska kamarnya juga tidak jauh, bersebelahan jadilah kami berkumpul di teras menikmati tumpukan tiga kotak besar pizza serta potongan sayap ayam rasa barbeque plus bruschetta yang langsung ludes.
Tetangga kami turis-turis Eropa dan India juga sebagian menikmati waktu santai di teras yang ditumbuhi tanaman jenis palem atau areca, jenis pinang-pinangan jadi cukup teduh di kombinasi rumput dan pohon rambat widelia dengan bunga kuning kecil, menyegarkan mata yang melihatnya.
Sampai malam udara tetap cerah namun malas gerak dan ingin santai untuk bonding dengan anak, mantu, cucu dan besan. Apalagi kamar ini tempat tidurnya luas dan memanjang bahkan bisa untuk 4 orang dengan luas 6 x 4 meter persegi. Kamar ber-AC ini dilengkapi dengan TV kabel layar datar, kulkas minibar, fasilitas pembuat kopi/teh, Wi-Fi gratis dan pengering rambut.
Paginya jam 10.00 WIT kami berkendara cuma lima menit dan tiba di tempat sewa boat untuk snorkling dan wisata ke pulau Penyu. Gerimis datang tidak membuat kami patah semangat apalagi melihat cucu Dasha tetap antusias ikut snorkling padahal agenda utamanya mau main pasir dulu.
Banyak paket wisata air yang ditawarkan di Tanjung Benoa, mulai dari Fly Fish, Water Ski, Parasailing, Banana Boat, Snorkeling, dan Scuba Diving. Baju renang yang dipakai cucu mirip diver.Andung cuma heran ada ya yang jual baju untuk ukuran anak usia 3 tahun plus masker untuk snorklingnya.
Tiba di titik snorkling kami berkumpul dengan kapal-kapal motor lainnya untuk melihat ikan-ikan hias yang ada dengan roti di tangan untuk memancing ikan-ikan itu keluar. Sayang bukan gerimis lagi, hujan malah turun sehingga cucu tidak perlu turun ke laut dan alhamdulilah dia nurut dan cuma nonton sekumpulan kapal dan turis domestik, bule dan turis India mengambang mengikuti irama gelombang.
Kecerian cucu terlihat lagi ketika kami tiba di Pulau Penyu Bali, tempat penangkaran penyu hijau yang lokasinya berada di objek wisata Tanjung Benoa Bali. Pengelolaan penangkaran di lakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat yang sebelumnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan.
Dia asyik memberi makan kura-kura hijau yang umurnya bisa melebihi 80 tahun dengan rumput laut. Santai berpindah dari satu kolam ke kolam lain padahal ukuran kura-kuranya sebesar tampah bambu, bulat besar.
Dia dengan tenang mengikuti instruksi guide untuk memberi makan menggunakan capit bambu bukan dengan tangan. Lalu melihat kelelawar bergelantungan, burung kakatua, ular piton juga tidak gentar. Mungkin calon dokter hewan nih cucuku Dasha.
Kami kembali ke Hotel BRR & spa dengan cuaca terus mendung dan sorenya malah hujan lebat turun sampai besoknya. Inilah resikonya liburan akhir tahun di musim hujan. Tapi meski demikian kita bisa agendakan besoknya tetap beraktivitas di hotel untuk berenang di kolam olimpic atau menikmati pantai.
Pagi-pagi saya sudah keluar kamar, baru beberapa langkah sudah melihat ruangan U Spa, tempat spa di dalam hotel sesuai nama akomodasi ini yaitu Relaxing Resort & Spa didesain minimalis modern dan dilengkapi fasilitas modern.
Ada meja registrasi untuk menikmati fasilitas ini dengan bayaran hampir setengah juta rupiah, untuk layanan sekitar dua jam. Resort ini tampaknya memang cocok untuk bersantai bersama keluarga karena setelah Spa ada lounge & bar besar untuk duduk santai dengan kursi empuk warna-warni menghadap kolam renang olimpic dan laut lepas.
Wah asyik banget kolamnya luas sekali dan bisa buat pertandingan. Di sebelahnya baru kolam untuk anak-anak dengan ukuran lebih kecil tapi sama-sama bentuk kotak. Hari masih menunjukkan pukul 6.00 WIT, belum ada petugas yang jaga dan belum ada satupun tamu yang berenang.
Setelah melakukan pemanasan dan bolak balik renang, akhirnya muncul akung Hari dan oma Dewi mau makan pagi. Saya menyelesaikan latihan renang pagi itu lalu ke Kamar ganti dan mandi yang ada di ujung kolam. Tapi uniknya kamar- kamar ganti berada di bawah seperti di gua karena posisinya di bawah taman kolam, jadi harus menuruni tangga.
Di restaurant, oma memilih meja di pinggir sehingga mata puas memandang kolam renang, langit biru cerah hingga melihat para turis duduk diterasnya di lantai dua dan tiga hotel yang tengah menikmati pemandangan lepas ke pantai. Akung yang sejak pagi sekali sudah dipantai cerita di peluk anak laki-laki remaja dari Turkistan yang teringat akan kakeknya di Eropa Tengah. So sweet !
Restoran dan kedai kopi bisa melayani permintaan khusus seperti makan malam candle light di pantai berdua. Bisa barbeque bersama keluarga maupun rombongan di pantai atau makan berdua-duan di gazebo dekat kolam, romantis kan ?.
Dengan lokasi depan pantai, resort ini bisa menawarkan momen yang menyenangkan di pantai untuk semua orang. Usai makan pagi dan rileks di kursi panjang menghadap laut kita akan langsung ditawari dengan berbagai aktivitas laut terutama banana boat, paralayang dan lainnya yang bikin seru liburan.
Pagi ini jadwal kami bikin istana pasir dan berenang lagi di pantai depan hotel bersana cucu Dasha. Oleh karena itu begitu dia muncul dengan baju renang baru dan ember berisi sekop dan cetakan pasir yang lucu-lucu maka andungnya juga ikut-ikut sibuk membuat benteng pasar yang langsung tergerus air lagi karena masih terjangkau ombak.
Rombongan minus Justin, asyik main pasir di pantai, sementara mama Deska sibuk renang di air laut pantai. Ombak cukup kuat menyeret kembali bentuk-bentuk pasir yang sudah du cetak. Akhirnya kami tueun semua berenang di laut termasuk cucu yang menikmati bermain ombak.
Dari kejauhan aktivitas tamu-tamu dari hotel yang bersebelahan terlihat. Banana boat berseliweran depan hotel danbterdengar pekik kegembiraan saat ombak mengangkat tubuh mereka makin tinggi. Rata-rara satu banana boat berisi 5 orang.
Sebelum kembali masuk ke dalam hotel, di tepi gerbang ada pancuran untuk membilas sisa-sisa pasir yang menempel di seluruh tubuh dan mencuci sandal-sandal yang penuh pasir sehingga jalan kaki menuju kamar tubuh sudah bersih ssmya.
Alhamdulilah perut lapar usai bermain di pantai. Kali ini pilihannya untuk mengisi perut adalah ke Warung Made sambil check-out. Sang ‘bintang’ cucu Dasha yang berulang tahun 18 Desember lalu bersama rombongan kecil pengiring mengumbar senyum dan makan dengan lahap sebelum akhirnya tertidur pulas sampai pesawat mendarat di Jakarta. Good Bye Bali, makasih anak-anakku Dana dan Deska serta besan Akung Hari dan oma Dewi atas kebersamaan seminggu terakhir.