Perlu konsolidasikan pasar makanan halal karena produsennya justru non Muslim ( Foto: halaltimes.com)
SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Mengapa kita harus mengkonsolidasikan pasar makanan halal global? Mengapa pasar makanan halal begitu terfragmentasi saat ini?.
Apakah fragmentasi ini ada hubungannya dengan budaya dan praktik bisnis kita? Apa tantangan yang kita hadapi dalam rantai pasokan makanan halal?
Dilansir dari halaltimes.com, sebagai Muslim, adalah 1,8 miliar populasi yang kuat di dunia. Namun, setidaknya 40% dari makanan halal kita berasal dari sumber-sumber yang tidak dapat diandalkan. Hampir 85% makanan yang dikonsumsi Muslim secara global diproduksi oleh non-Muslim.
Beberapa tahun terakhir telah menyaksikan masalah rantai pasokan makanan halal di tingkat tertinggi. Baru-baru ini, Malaysia menghadapi salah satu krisis otentisitas halal utama ketika ditemukan bahwa beberapa kartel daging di negara tersebut telah terlibat dalam praktik penipuan dengan salah memberi label daging sebagai halal. Dan ini berlanjut selama 40 tahun penuh.
Penyimpangan keuangan dan operasional sering kita dengar di MUIS Singapura. Rantai pasokan makanan halal di banyak negara mayoritas Muslim lainnya tidak jauh berbeda.
Mengapa Perlu Konsolidasi di Pasar Makanan Halal Global?
Ada beberapa alasan mengapa kita perlu mengkonsolidasikan pasar makanan halal global. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut.
1.Praktik penipuan lazim di berbagai tingkat organisasi
2.Konsumen Muslim tampaknya tidak memiliki kekuatan untuk mendikte keinginan mereka pada para pemain industri bahkan jika mereka menyalahgunakan kekuasaan mereka terhadap konsumen
3.Sebagian besar makanan halal yang dikonsumsi Muslim diproduksi dan dikendalikan oleh non-Muslim
4.Kami tidak memiliki merek makanan utama yang secara eksklusif melayani konsumen Muslim
5.Perusahaan makanan kecil yang dijalankan oleh Muslim tidak memiliki sumber daya dan pengetahuan teknis untuk meningkatkan sistem manajemen rantai pasokan makanan mereka
6.Konsolidasi industri memungkinkan perusahaan makanan untuk berinvestasi lebih banyak dalam R&D
7.Perusahaan makanan halal yang lebih besar dapat bereaksi cepat terhadap umpan balik konsumen
Siapa Pembelanja Besar Makanan Halal Secara Global?
Negara-negara di Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, dan Turki menghabiskan miliaran dolar untuk mengimpor makanan halal dari Amerika Utara, Brasil, India, dan Australia, Selandia Baru.
Kesimpulan
Tidak ada keraguan bahwa pasar makanan halal global berkembang pesat. Konsumen menjadi lebih menuntut dalam pilihan makanan yang ingin mereka konsumsi. Tapi, kita sebagai umat Islam perlu memastikan bahwa makanan apa pun yang kita konsumsi benar-benar halal.
Konsolidasi pasar makanan halal global mungkin merupakan satu-satunya jalan keluar untuk memberi makan populasi Muslim yang tumbuh di semua bagian dunia.