Wisata halal adalah salah satu sektor perjalanan yang tumbuh paling cepat sebelum pandemi.( Foto:Ttgasia.com)
KUALALUMPUR,bisniswisata.co.id: Malaysia tertarik untuk berkolaborasi dengan industri perjalanan di Indonesia dan Thailand untuk mengembangkan standar umum pariwisata ramah Muslim dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan Muslim ke destinasi tersebut.
Dilansir dari Ttgasia.com, inisiatif yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia (MOTAC), akan meningkatkan kerja sama dalam Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).
Noor Zari Hamat, sekretaris jenderal MOTAC, mengatakan bahwa kementeriannya, melalui lembaganya, Islamic Tourism Center (ITC), bersedia untuk memimpin.
ITC didirikan pada tahun 2009 dengan tujuan untuk mengembangkan industri pariwisata Islam melalui penelitian, peningkatan kapasitas, standar dan sertifikasi, pelatihan dan branding.
Noor Zari mencatat bahwa ketiga negara tersebut memiliki potensi untuk menarik segmen wisatawan Muslim yang lebih besar – Malaysia dan Indonesia berada di peringkat lima besar tujuan wisata ramah Muslim dalam Global Muslim Travel Index 2021, sementara Thailand berada di antara lima besar non-wisatawan. Negara-negara OKI dianggap ramah Muslim.
Berbicara di webinar ITC berjudul Memahami Pariwisata Ramah Muslim, beliau mengatakan: “Sebagai sub-region, Indonesia, Malaysia dan Thailand memiliki sumber daya yang kaya dalam hal pemandangan alam yang indah dan menarik, budaya yang unik, sejarah dan situs warisan dunia yang terkenal, lezat masakan, keramahan yang hangat dan luar biasa dan acara-acara menarik, di antara banyak lainnya.
“Ini semua adalah aset yang berpotensi menarik minat tidak hanya wisatawan konvensional, tetapi juga pasar wisata Muslim yang menggiurkan.”
Dia meminta para pemangku kepentingan dari Malaysia, Indonesia dan Thailand untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing negara untuk membangun tujuan wisata sub-regional yang menarik dan menarik sehingga dapat memanfaatkan permintaan perjalanan yang terpendam di kalangan wisatawan Muslim pasca-pandemi.
Uzaidi Udanis, presiden Asosiasi Pariwisata Masuk Malaysia, menyambut baik proposal MOTAC. Dia berkata: “Memiliki standar yang sama memastikan wisatawan Muslim dari kawasan Asia Tenggara dan lebih dari itu kebutuhan berbasis agama mereka akan terpenuhi ketika mereka mengunjungi Indonesia, Thailand atau Malaysia – tiga negara yang secara aktif merayu wisatawan Muslim.
ITC telah mengembangkan standar halal untuk akomodasi ramah Muslim dan berupaya untuk menetapkan standar serupa di area lain seperti spa, paket wisata, dan perawatan kesehatan.