VIENTIANE, bisniswisata.co.id: Dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata internasional di Laos, pemerintah telah menyampaikan undangan ke negara-negara di seluruh dunia untuk mendukung inisiatif “Visit Laos Year 2024”.
Kampanye nasional ini bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan, yang pada akhirnya mendorong ekspansi ekonomi Laos.
Dilansir dari travelandtourworld.com, dengan fokus khusus untuk memanfaatkan kedekatannya dengan Tiongkok dan kemajuan terkini dalam transportasi yang menghubungkan kedua negara.
Laos berupaya untuk meningkatkan kolaborasi dengan negara-negara tetangganya, Tiongkok. Seruan ini disampaikan dalam pertemuan di Vientiane Capital pada tanggal 7 Desember, yang menekankan upaya untuk mendorong kolaborasi pariwisata antara Laos dan Tiongkok, selaras dengan tujuan Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Khom Douangchantha, Direktur Jenderal Departemen Pemasaran Pariwisata Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata, menyoroti peningkatan jumlah wisatawan Tiongkok.
Dia mendesak dunia usaha Tiongkok untuk merancang program pariwisata yang disesuaikan dengan Laos untuk memastikan keberhasilan Tahun Kunjungan Laos 2024.
Peresmian jalur kereta api Laos-Tiongkok tidak hanya memperluas pilihan perjalanan tetapi juga mendorong kunjungan timbal balik kedua negara.
Perkembangan ini telah menarik pengunjung dari berbagai negara regional lainnya. Selain itu, maskapai penerbangan seperti Lao Airlines dan China Eastern Airlines kini mengoperasikan penerbangan langsung antara kota-kota utama di kedua negara, sehingga memudahkan perjalanan.
Selain fokus pada Tiongkok, pemerintah Laos juga mencari dukungan dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Negara-negara ini menempati dua posisi teratas bagi pengunjung internasional ke Laos dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, dengan hampir 1 juta wisatawan Thailand telah berkunjung selama periode tersebut.
Dengan perkiraan peluncuran layanan kereta api baru yang menghubungkan stasiun Nong Khai ke stasiun Vientiane (Khamsavath) pada tahun 2024, pariwisata lintas batas diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Laos juga bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung dari Vietnam. Lao Airlines baru-baru ini bermitra dengan Vietjet, maskapai penerbangan bertarif rendah terkemuka di Vietnam, untuk meningkatkan kerja sama dalam perjalanan penumpang dan kargo.
Kolaborasi yang dimulai pada awal Desember ini mencakup rencana rute penerbangan langsung antara Vientiane Capital dan Ho Chi Minh City, yang dimulai dengan empat penerbangan mingguan pada Februari 2024.
Untuk melayani wisatawan domestik dan internasional, pemerintah Laos secara aktif berupaya meningkatkan akomodasi hotel, sumber daya pariwisata, produk, transportasi, dan fasilitas medis, dengan fokus pada kualitas, keamanan, dan kepuasan pengunjung.
Visit Laos Year 2024 berfungsi sebagai promosi pariwisata komprehensif yang menampilkan atraksi budaya, sejarah, dan alam negara tersebut. Kementerian Penerangan, Kebudayaan, dan Pariwisata, bekerja sama dengan provinsi-provinsi di seluruh negeri, telah menyusun kalender beragam yang terdiri dari 79 acara, termasuk 14 acara tingkat nasional dan 65 acara lokal, untuk membantu wisatawan dalam merencanakan kunjungan mereka.
Dibayangkan sebagai katalis ekonomi, Visit Laos Year 2024 bertujuan menarik 2,7 juta pengunjung asing dan menghasilkan pendapatan USD 401 juta, menurut Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata. Pemerintah mengantisipasi manfaat yang luas, terutama bagi pelaku usaha di sektor pariwisata.