ZAGREB, bisniswisata.co.id : Tahun depan, Kroasia mungkin akan memberlakukan pajak wisata lingkungan baru. Hal ini sebagai respons terhadap dampak negatif pariwisata terhadap ekosistem lokal. Penerimaan pajak akan digunakan untuk upaya perlindungan lingkungan.
Dilansir dari tourism-review.com, melestarikan keindahan alam Kroasia melalui perpajakan berimbang yang tidak terlalu memberatkan negara Eropa Timur adalah sebuah langkah menuju pelestarian perairan Kroasia yang terkenal jernih dan garis pantai yang menakjubkan.
Meskipun populasinya kecil yaitu 4 juta jiwa, Kroasia menyambut 20,6 juta wisatawan tahun lalu, meningkat 9% dari tahun sebelumnya. Meskipun arus masuk ini menguntungkan perekonomian lokal, namun juga mengancam lingkungan dan populasi, karena rumah-rumah di Kroasia sering kali penuh sesak selama musim ramai.
Infrastruktur Kroasia tidak dilengkapi dengan baik untuk menangani banyaknya wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut.
Salah satu permasalahan utamanya adalah tidak tersambungnya pipa-pipa tersebut ke sistem publik sehingga menyebabkan air limbah langsung dibuang ke laut.
Neven Iveša, seorang profesor dan peneliti biologi kelautan di Universitas Pula, menjelaskan bahwa beberapa kota wisata populer di pantai barat Istria, seperti Poreč dan Rovinj, sedang berupaya meningkatkan pipa mereka untuk meningkatkan pengelolaan air limbah.
Namun upaya modernisasi ini dinilai “tidak berkelanjutan” oleh peneliti karena berdampak negatif terhadap kualitas perairan Laut Adriatik dan merugikan flora laut. Selain itu, wisata bahari juga memberikan dampak buruk terhadap fauna lokal.
Di tingkat lokal, terdapat peningkatan inisiatif untuk memerangi overtourism, yang tidak cukup menghargai lingkungan. Misalnya, pada Agustus 2023, Kelly Craighead, CEO CLIA, dan Mato Franković, walikota, menandatangani peraturan tentang kapal pesiar di Dubrovnik.
Selain itu, kampanye “Hormati Kota” sedang dilaksanakan di Dubrovnik. Proyek manajemen ini mencakup serangkaian tindakan dan kegiatan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Tujuannya adalah untuk memposisikan Dubrovnik sebagai pemimpin dalam pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab di Mediterania, sebagaimana tercantum dalam situs resminya.