SEOUL, bisniswisata.co.id : Korea Selatan berupaya meningkatkan pariwisatanya dengan memanfaatkan musik K-pop yang populer. Keberhasilan K-pop telah menarik ribuan penggemar dari Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan Eropa untuk mengunjungi lokasi pembuatan video musik dan mempelajari bahasanya.
Dilansir dari tourism-review.com, telah terjadi peningkatan permintaan dari warga asing muda (berusia 14 hingga 17 tahun) untuk tinggal di Seoul guna belajar bahasa sejak berakhirnya karantina wilayah.
Beberapa organisasi, seperti grup Go Live (Nacel dan Club Langues et Civilisations), kini menawarkan paket kursus bahasa yang mencakup kelas tari K-pop.
Visa baru untuk penggemar budaya Korea
Pada pertengahan bulan Juni, Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan mengumumkan program percontohan visa yang menawarkan peluang pertumbuhan profesional dan pribadi yang unik.
Program ini diperuntukkan bagi orang asing yang ingin magang dan berlatih dance, koreografi, dan modeling khusus K-pop di Korea Selatan.
Rincian program ini, yang disebut “K-Culture Training Visa,” dan tanggal peluncurannya saat ini masih ditunggu-tunggu, menambah kegembiraan. Rinciannya akan diungkapkan akhir tahun ini. Kandidat tidak memerlukan undangan magang resmi atau melalui agen bakat untuk memperoleh visa ini.
Visa apa untuk pergi ke Korea Selatan?
Kebanyakan orang Eropa saat ini dapat melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk masa tinggal turis kurang dari 90 hari tanpa visa.
Namun mereka harus melengkapi K-ETA online terlebih dahulu atau mengisi kartu kedatangan saat memasuki negara tersebut. Semua prosedur visa pelajar dilakukan secara online melalui situs web South Korea Visa Center (KVAC).
Biaya visa berjumlah €126, dan diperlukan janji temu dengan otoritas imigrasi pada saat kedatangan untuk mendapatkan izin tinggal. Penting untuk dicatat bahwa kedutaan tidak mengelola dokumen-dokumen ini tetapi pusat visa khusus untuk Eropa.
Revitalisasi Pariwisata
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea melaporkan bahwa K-pop adalah alasan orang-orang mengunjungi Korea Selatan.
Budaya K, termasuk K-food dan K-drama, sangat populer dan telah memicu fenomena yang dikenal sebagai “Hallyu,” atau “gelombang Korea.” Gelombang budaya ini dapat membantu meningkatkan pariwisata karena negara tersebut berupaya pulih dari dampak COVID-19. Pada tahun 2023, negara tersebut menyambut 11 juta pengunjung, dibandingkan dengan 17,5 juta pada tahun 2019.