Kicak, Kuliner Khas Jogja Muncul Saat Ramadhan

YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Saat bulan Ramadan, banyak kuliner bermunculan untuk santapan di kala berbuka dan sahur. Di Jogja ada kuliner yang hanya muncul saat bulan ramadhan. Kampung Kauman Jogja merupakan kampung yang disulap menjadi pasar sore, yang tak pernah sepi pengunjung. Ada beberapa jajanan khas yang ditawarkan di Kampung Kauman, yang tidak boleh dilewatkan untuk berbuka puasa.

Umumnya pedagang menjajakan aneka makanan tradisional, sayur dan lauk-pauk, minuman, makanan basah, dan aneka makanan lainnya. Beberapa makanan tradisional yang dijual yaitu kue lumpur, klepon, risol, apem, lumpia, camilan lainnya. Sayur dan lauk yang dijual cukup beragam seperti pecel, ayam bakar, lotek, tempe goreng, mi goreng, pepes, dan lainnya

Namun, salah satu kuliner yang paling khas dari pasar Kauman yaitu kicak. Panganan yang hanya muncul di saat Ramadhan ini selalu menjadi buruan pembeli. Dikutip laman brilio, Rabu (30/05/2017) jajanan bernama Kicak pertama kali muncul di tahun 1970 saat pasar Ramadhan Kauman dibuka.

Bahan utama pembuatan makanan ringan Kicak ini adalah singkong diparut kemudian dikukus dan dicampur dengan serutan kelapa yang sangat gurih dan nikmat. Selain singkong juga bisa bahannya terbuat dari jadah atau ketan yang sudah ditumbuk halus, parutan kelapa, gula, pandan, nangka dan vanili. Dari semua bahan ini kemudian dicampur untuk dikukus. Topping-nya berupa potongan buah nangka dan daun pandan. Warnanya yang putih ditambah aroma dari buah nangka dan daun pandan semakin menggugah selera.

Untuk membuat makanan ini sebenarnya sangat gampang sekali dan anda dirumah dapat membuatnya sendiri tanpa harus kerepotan, namun seperti biasanya anda perlu mengumpulkan bahan-bahan pembuatannya terlebih dahulu.

Makanan ini adalah salah satu jenis makanan yang sangat tradisional sekali dan sangat enak untuk dinikmati, karena sudah menjadi ciri khas ketika ramadhan tiba menu makanan ini selalu ada, walaupun harus membelinya.

Untuk rasanya, makanan khas Jogja yang langka ini sangat lembut dan cendrung manis, ditambah adanya parutan kelapa yang gurih, aroma nangka dan pandan khas membuat Kicak menjadi jajanan yang istimewa.

Keberadaan kue ini berawal seorang warga kampung Kauman bernama Mbah Wono, yang memulai membuat kicak untuk dijual sebagai menu takjil. Hasil kreasi mbah Wono ini ternyata banyak peminatnya hingga sekarang ini. (NDY)

Endy Poerwanto