JAKARTA, bisniswisata.co.id: Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong sepakat meningkatkan sinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk pengembangan wisata di kawasan konservasi tanpa mengubah bentang alam yang masif.
“Kawasan konservasi memang potensinya sangat besar untuk menarik kunjungan wisatawan, tetapi prinsip menjaga lingkungan, dengan tidak mengubah bentang alam yang masif dan tidak menyebabkan gangguan terhadap flora dan fauna, itu prinsip utama. Wisatawan datang itu karena keindahan alamnya, sehingga harus kita jaga,” kata Wamen Alue Dohong kepada Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo seperti dikutip Antara, Jumat (15/11/2019).
Diakui ada banyak taman nasional yang belum terekspos. Padahal berpotensi menjadi destinasi wisata yang dapat menumbuhkan perekonomian dan kesempatan kerja masyarakat setempat. “Kami menyambut baik, misalnya investasi wisata di kawasan konservasi. Perlu kita diskusikan lagi terutama bagaimana langkah kerjasamanya, baik itu dalam hal promosi, sekaligus misi utamanya menjaga dan memelihara lingkungan hidup di kawasan konservasi,” katanya.
Kehadiran Angela ke KLHK sesuai permintaan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengingatkan agar antarkementerian dan lembaga bekerjasama lintas sektoral. “Lintas sektoral yaitu kerja bersama, bukan berarti tumpang tindih, melainkan bersinergi, saling mendukung dan memperkuat sesuai dengan tugas dan fungsi pokok masing-masing”, ujar Alue.
Wamen Alue juga menyampaikan Pertama, perlu segera dilakukan review terhadap MoU antara dua kementerian yang akan habis tahun depan. Kedua, perlu dilakukan perluasan koordinasi Kementerian/Lembaga (K/L) lain di antaranya Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian BUMN, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ketiga, perlu dilakukan identifikasi program kerja sama pengembangan wisata antara KLHK dan Kemenparekraf di luar destinasi wisata prioritas dan super prioritas. Keempat, perlu ada pertemuan dengan Pemda untuk mengetahui kondisi hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan selama ini. Kelima, perlu dibuat tabulasi peran masing-masing pemangku kepentingan, dan dilakukan pertemuan secara berkala untuk evaluasi kemajuan kerjanya.
Wamen Kemenkraf Angela mengungkapkan Kemenparekraf berkomitmen mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tetap menghormati alam, budaya, dan sumber daya wilayah. “Memang tujuan kami datang ke sini, bagaimana kita tidak hanya berkoordinasi, tapi juga bekerjasama tanpa adanya tumpang tindih seperti yang Pak Wamen katakan tadi. Tentunya supaya bisa sama-sama berjalan antara pengembangan wisata dan konservasi itu sendiri,” kata Angela. (ndy)