JAKARTA, bisniswisata.co.id: Warga Kolumbia di Jakarta merayakan tradisi Hari Lilin Kecil atau ‘Dia de Las Velitas’ di kediaman resmi Duta Besar Kolombia di Indonesia di Bukit Golf, Pondok Indah bersama keluarga-keluarga yang datang.
Di Bogota, ibukota Kolombia, dimulainya perayaan tradisional keagamaan ini menandai musim Natal dan menjadi libur nasional. Orang-orang berkumpul di ruang terbuka dan menyalakan lilin kecil bersama sambil berdoa untuk kesuksesan di tahun yang akan datang.
Seiring berjalannya waktu, hari raya telah kehilangan konotasi keagamaannya dan malah menjadi simbol berkumpulnya orang-orang terkasih dan saling mendoakan.
Pada malam itu orang-orang meletakkan lilin dan lentera di ambang jendela, balkon, beranda, trotoar, jalan, taman, dan alun-alun; singkatnya, di mana pun mereka dapat dilihat. El Dia de las Velitas berasal dari Paus Paulus IX pada tahun 1854 dan menandakan pesta Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Di Kolombia menyalakan lilin sebagai penghormatan dan rasa hormat.
“Hari ini kita berkumpul dengan orang-orang terkasih dan orang asing berkumpul untuk menyalakan lilin yang menandakan harapan, impian, dan keinginan mereka untuk tahun yang akan datang,” kata Carlos Duenas, Kepala Konselor atau Sekretaris Utama Kedutaan Besar Kolombia di Jakarta, Minggu.
Pemerintahan baru di Kolombia yang terpilih belum mengirimkan Dubes Kolombia untuk RI, namun pihaknya tetap merayakan kegiatan Hari Lilin Kecil ini yang semula awalnya hari raya keagamaan, namun kini telah berkembang menjadi acara budaya Kolombia yang melambangkan cinta, kekeluargaan, dan persahabatan.
Carlos Duenas, First Secretaty, Head of Consular Kedutaan Kolombia di Jakarta
Carlos Duenas yang juga baru satu bulan terakhir bertugas di Jakarta setelah tugasnya di Ghana, Afrika menjelaskan dia sangat senang sekali bisa bertugas di Indonesia khususnya Jakarta sebagai ibukota dan akan menjajaki kerjasama terutama dalam hal pertanian.
“ Hari ini kami membuat kuliner seperti kue keju dari tepung singkong yang banyak tumbuh di Indonesia, juga tepung jagung ( maizena), kopi dan sama-sama negara yang dilintasi garis Khatulistiwa,” kata Carlos Duanes.
Selain keluarga-keluarga Kolombia yang hadir untuk tradisi Hari Lilin Kecil bersama anak-anak mereka, juga hadir keluarga campuran seperti Husein Iskandar yang beristrikan wanita Kolombia saat sama-sama kuliah di Jerman, ada Mawar, wanita Muslim yang menikah dengan Carlos Camelo, pria asal Kolombia serta Wilson Orlando Loaiza Lopez, Kepala Konsuler Kedubes Venezuela di Indonesia serta tamu undangan lainnya.
Anak-anak dan orang dewasa sama-sama menyukai Hari Lilin Kecil karena ini adalah salah satu waktu yang jarang terjadi dalam setahun di mana mereka bisa bermain api. Misalnya, orang tua akan memberikan korek api kepada anak sulungnya dan mengizinkan anak tersebut mendapat kehormatan menyalakan lilin dan bermain kembang api.
Setelah magrib, anak-anak dan orang dewasa yang datang meletakkan lilin-lilin di bentengi kertas berisi ucapan-ucapan dan doa pada Tuhan. Di Bogota orang dewasa mendapatkan sensasi serupa melalui permainan budaya yang disebut Candelada del Diablo.