NEW YORK CITY, bisniswisata.co.id: Tren traveling terus mengalami inovasi dari waktu ke waktu. Bahkan terus bergulir sesuai dengan perkembangan sekaligus tuntutan zaman. Dulu muncul solo traveling, bleisure, unimoon dan terakhir glamping. Tak bisa dipungkiri, berbagai macam cara traveling ini, tengah digandrungi milenial dan selalu menjadi pijakan bagi penggemar melancong.
Kini lahir traveling baru, gramping namanya. Nama itu disadur dari kata grandparents atau kakek-nenek, dan camping atau kemah. Dengan kata lain, kemah bersama kakek nenek. Jadi trend traveling gramping ini muncul sebagai cara agar kakek-nenek dapat melakukan traveling lintas generasi dengan cucu mereka.
Dilansir laman Travel and Leisure, Rabu (09/05/2019), berbeda dari traveling keluarga biasa, pada gramping ini hanya kakek nenek, dan cucu sajalah yang boleh ikut serta. Para orangtua maupun anggota keluarga lainnya diberi kesempatan untuk tetap di rumah dan beristirahat sementara anak-anak mereka berlibur.
Menurut Sarah Gilliland, salah satu orangtua yang membiarkan anak-anaknya ikut gramping, tren ini merupakan win-win solution bagi semua pihak. Di satu sisi, orangtua dapat menghabiskan waktu berelaksasi berdua. Sementara, kakek dan nenek dapat menghabiskan waktu agar lebih dekat dengan cucu mereka.
Traveling antargenerasi seperti ini mungkin memang masih terasa baru dan asing bagi sebagian orang. Bahkan, bukan tidak mungkin jika kakek-nenek dan cucu mereka mengalami perbedaan pendapat.
Untuk itu, ada baiknya jika anak-anak diberi tanggung jawab tertentu seperti menentukan arah dan memegang peta, sementara para kakek dan nenek dapat beraktivitas dan memanjakan anak-anak.
Ketimbang anak-anak pegang telepon genggam. laptop apalagi tablet, hanya dijadikan mainan bagi si kecil. Keasyikan bermain video game atau menonton video animasi membuat anak-anak seakan punya dunia sendiri. Sehingga wisata bersama keluarga menjadi kegiatan langka di zaman semodern ini.
Lebih parah lagi, komunikasi dari hati ke hati semakin jarang dilakukan. Bukan cuma antara anak dan orang tua, tapi juga anak dan kakek neneknya. Solusinya ya gramping yang membuat hubungan antara kakek, nenek, dan cucu lebih akrab, menghapus jarak antar generasi yang terlampau jauh dan generasi era now.
Gramping tak melulu soal berkemah di alam bebas. Durasinya juga tak perlu terlalu lama. Jangan lupa juga kalau rangkaian kegiatannya tak perlu terlalu berat, sehingga kakek nenek tidak terasa kelelahan.
Jill Bondy, seorang nenek yang belum lama ini mengajak dua cucunya wisata kapal pesiar, mengatakan kalau gramping memberinya kesempatan mengenal cucunya lebih dekat dan lebih dalam. “Kami melakukan kegiatan yang seru seperti bermain basket, ping pong, dan banyak kegiatan lain yang sarat interaksi dan komunikasi,” katanya. (NDY)