Sawah Terasering Banaue di Banaue, Provinsi Ifugao, merupakan objek wisata utama di Luzon Utara (Foto: PNA/ Liza Agoot)
MANILA, bisniswisata.co.id: Pemerintah Filipina pada hari Sabtu bergabung dengan dunia dalam berjanji untuk memperjuangkan sektor pariwisata yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan planet ini.
Negara-negara merayakan Hari Pariwisata Dunia 2025 pada 27 September, dengan tema “Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan”, yang menyoroti potensi sektor ini untuk menjadi agen perubahan positif.
“Badai yang kita hadapi mengingatklan kita mengapa transformasi harus berkelanjutan, transformasi yang membangun komunitas yang lebih kuat, menjaga warisan alam dan budaya kita, serta menciptakan peluang yang berkelanjutan,” kata Departemnt of Tourism Filupina dalam sebuah pernyataan.
Melalui pembangunan yang bertanggung jawab, praktik ramah lingkungan, dan pertumbuhan inklusif, Filipina sedang memetakan jalur di mana pariwisata menjadi pendorong kemakmuran sekaligus penjaga masa depan.
ĺDalam pesan video khusus, badan tersebut juga memberikan penghormatan dan pengakuan atas kontribusi seluruh garda terdepan dan pemangku kepentingan pariwisata Filipina dalam memperkuat posisi Filipina sebagai destinasi pilihan utama.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan pariwisata sebagai pendorong transformasi yang kuat yang tidak hanya berkontribusi pada pembangunan tetapi juga menjembatani budaya dan melestarikan tradisi.
“Namun, pariwisata juga dapat merusak tempat dan komunitas yang dirayakannya. Di tengah dunia yang menghadapi kerusakan iklim dan meningkatnya ketimpangan, kita membutuhkan tindakan yang berani, mendesak, dan berkelanjutan yang mengutamakan manusia dan planet,” ujarnya.
Tema tahun ini – Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan – mengajak kita untuk bertindak. Artinya, berinvestasi dalam pendidikan dan keterampilan, terutama bagi perempuan, pemuda, dan komunitas terpinggirkan.
Selain itu mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah; serta memajukan aksi iklim dengan mengurangi emisi di seluruh sektor pariwisata, melestarikan keanekaragaman hayati, dan melindungi ekosistem yang rapuh. (PNA)