Oleh Bagas Hapsoro
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kegiatan Coffee Tasting untuk perkuat pasar Jerman berlangsung di Kantin Diplomasi Kementrisn Luar Negri dan mendapat perhatian dari instansi/ lembaga terkait dan pers sebagai bagian dari Pentahelix.
Acara Coffee Tasting hari ini, Rabu 27 Januari 2021 dihadiri oleh beberapa pejabat Eselon I dan II Kemlu, pejabat Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia, dan barista.
Kemlu bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin melakukan tasting atau uji cocok rasa untuk kopi-kopi yang digemari publik Jerman. Sampel kopi dimaksud diuji oleh 5758 Coffee Lab dan hasilnya disusun dalam sebuah Katalog Cita Rasa.
“Dengan cara itu produsen kopi Indonesia bisa mengetahui cita rasa kopi yang digemari orang Jerman,” kata Ngurah Swajaya, Dirjen Amerika dan Eropa (Amerop) Kemlu.
Salah satu keuntungan Indonesia adalah memiliki keaneka ragaman kopi. Apabila selera kopi mayoritas masyarakat Jerman dapat diketahui maka memudahkan eksportir mengirimkan jenis apa yang dipastikan laku di negara Eropa itu.
Langkah terobosan
Acara coffee cupping dengan cara fisik dan secara paralel virtual dengan Perwakilan RI di Jerman merupakan suatu terobosan mengingat situasi pandemi Covid-19 membutuhkan suatu kreativitas. Acara ini juga merupakan bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia.
“Tidak saja dalam rangka meningkatkan kualitas ekspor kopi Indonesia namun juga dapat memenuhi keinginan konsumen di Jerman tentang kopi Indonesia. Dengan demikian, menurut Ngurah Swajaya meskipun konsumsi di Cafe menurun, namun di rumah dan pemukiman justru mengalami peningkatan, yaitu menjadi 75%. Oleh karena itu penyelenggaraan pencicipan rasa ini (tasting) sangat layak diterapkan dan dilakukan langsung,” kata Ngurah Swajaya.
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan oleh Kemlu ini akan dilakukan secara terus-menerus dengan seluruh stakeholders yang terkait di manca negara. Yang patut digaris bawahi dalam hal ini adalah adanya kecenderungan dari beberapa negara yang ingin mengkaitkan produk pertanian unggulan Indonesia termasuk kopi dengan isu deforestation free supply chains.
Diakhir sambutannya, DIrjen Amerop juga menjelaskan bahwa diplomasi kopi Indonesia di tahun 2021 akan terus semakin digencarkan dan akan dibagi dalam berbagai bentuk kegiatan seperti temu bisnis, pembuatan katalog rasa.
Kegiatan mencakup undangan kepada dubes-dubes asing di Jakarta, kunjungan ke sentra-sentra produsen kopi agar mereka bisa melihat bagaimana kopi dihasilkan dan para dubes asing dapat melihat sendiri bahwa menanam kopi secara sustainable dapat bisa bertemu dengan petani langsung terkait aspek kesejahteraannya.
Sementara itu Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menyatakan bahwa Indonesia bisa melihat, merasakan dan mencicipi kopi spesialti apa saja yang cocok dengan selera orang Jerman. Dijelaskan lebih lanjut bahwa KBRI Berlin telah memfasilitasi pembelian dari supermarket, roasting house dan coffee house yang ada di Jerman yang menjual kopi kompetitore Indonesia.
Setelah dilakukan cupping and tasting maka akan diketahui jenis dan rasa Arabika yang diterima di Jerman. Dengan demikian dapat dilakukan kurasi terhadap kopi arabika Indonesia yang akan diekspor ke Jerman.
Dubes Indonesia di Berlin, Arif Havas Oegroseno yang juga pemegang sertifikat barista Eropa (Specialty Coffee Association of Europe) menjelaskan bahwa saat ini telah didapat kepastian bahwa ekspor kopi dari Boyolali, Toraja dan Flores Bajawa untuk pertama kalinya pada bulan Pebruari 2021 akan dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya. Jumlah yang dikirim adalah melebihi 1 ton.
Rangkuman Pengkatalogan
Adi Taroepratjeka, Direktur PT Belajar Kopi Bersama (5758 Coffee Lab) menyatakan bahwa rata-rata penikmat kopi Jerman banyak menikmati kopi dengan notasi aroma seperti coklat, karamel, almond, kacang, dan buah-buahan seperti jeruk, strawberry, peach dan anggur.
”Untuk rasa, mereka lebih banyak menikmati kopi dengan rasa coklat, gula merah, jeruk, karamel, kacang-kacangan, serta rempah seperti bunga lawang, dan cabe kering”, lanjut Adi yang pernah menjadi pemandu acara Coffee Story di Kompas TV.
” Untuk rasa yang tertinggal, kopi-kopi tersebut mengeluarkan notasi coklat, kulit jeruk, kacang-kacangan, karamel, sepet, rempah, dan sedikit bau asap. Tingkat keasaman yang dirasakan lebih di tingkat menengah hingga menengah rendah, dengan notasi keasaman seperti jeruk, kulit jeruk dan apel,” ungkap Adi
Berdasarkan rangkuman rasa diatas maka beberapa kopi telah direkomendasikan untuk dijadikan prioritas untuk diekspor, yaitu:
- Aged Kopi Gayo
- Kerinci proses kering (natural)
- Jawa Barat proses kering dan proses basah giling kering.
- Bali proses kering dan proses basah giling kering.
- Simalungun proses basah giling kering.
- Toraja atau Kalosi dengan proses basah giling kering.
Ketua Speciality Coffee Association of Indonesia (SCAI), Daryanto Witarsa menyambut baik langkah yang ditempuh Kemlu dalam mempromosikan kopi ke Jerman.
“Kita bisa mengedukasi publik dengan melibatkan mereka untuk ikut berperan”, kata pengusaha kopi yang terpilih menjadi Ketua SCAI 2 (dua) minggu yang lalu.
Daryanto juga mendukung pandangan Dirjen Amerop Kemlu Ngurah Swajaya tentang podcast melalui unit diplomasi publik. Peserta dari luar negeri mempunyai followers yang besar.
Indonesia dapat melakukan pembicaraan santai sambil membicarakan masalah penting lainnya sambil minum kopi Indonesia. Podcast adalah episode program yang tersedia di Internet, tambah Daryanto.
Podcast biasanya merupakan rekaman asli audio atau video, tetapi bisa juga merupakan rekaman siaran televisi atau program radio, kuliah, pertunjukan, atau acara lain.
Kegiatan diplomasi kopi ini merupakan upaya Kemlu yang akan diteruskan ke Perwakilan RI di luar negeri lainnya seperti Perwakilan RI di RRT, Australia, Amerika Utara dan sebagainya. Kemlu akan meningkatkan kolaborasi dengan kementerian/lembaga dan para pemangku kepentingan lainnya di dalam dan di luar negeri untuk mempromosikan kopi spesialti Indonesia di niche market.
Penulis adalah :Mantan dubes Swedia dan Latvia, Kementerian Luar Negeri. Email: bagas.hapsoro11@gmail.com