SLEMAN, bisniswisata.co.id: Bupati Sleman, Sri Purnomo mendesak agar pemilik jeep wisata Lava Tour di lereng gunung Merapi agar melakukan evaluasi mulai dari kondisi kendaraan hingga kelengkapan keselamatan bagi para wisatawan. Mengingat kasus kecelakaan yang menimpa jeep wisata Lava Tour sepanjang tahun 2018 jangan sampai membuat khawatir para wisatawan.
“Jika wisatawan khawatir maka berdampak menurunnya wisatawan berwisata menikmati destinasi wisata lereng Merapi. Juga akan merugikan Jeep wisata. Karena itu agar pengemudi jeep wisata memenuhi syarat keselamatan dalam berkendara,” saran Bupati Sleman saat meninjau Jeep Wisata Lava Tour di Lereng Gunung Merapi Sleman, seperti dilansir laman Republika.co.id, Rabu (07/11/2018)
Saat ini, sambung Bupati, wahana jeep wisata lereng Merapi banyak digemari wisatawan. Sehingga faktor keselamatan harus tetap diutamakan dan dipegang teguh. Apalagi, lintasan yang dilalui Jeep Wisata merupakan kawasan yang terdampak langsung erupsi Gunung Merapi 2010 sehingga banyak timbunan material vulkanik dan cukup berbahaya. “Di kawasan tersebut juga banyak tebing dan jalan naik turun. Termasuk lintasan yang melalui aliran Sungai Opak maupun Gendol,” ungkapnya.
Karena itu, lanjut dia, armada yang digunakan jeep wisata harus memenuhi standar keamanan seperti rem berfungsi dengan baik, sabuk pengaman, helm pengaman dan lainnya. Jumlah maksimal penumpang juga harus diperhatikan, jangan melebihi kapasitas. Selain itu akan lebih baik jika jalur yang dilalui bukan kawasan yang berbahaya.
Pemkab Sleman sudah mengonfirmasi dengan pihak Jasa Raharja terkait jaminan bagi para pengguna jasa jeep wisata ini. Sayangnya dari pihak Jasa Raharja tidak bisa menanggung jaminan untuk jasa wisata Lava Tour dengan kendaraan Jeep.
Jeep Wisata lereng Merapi diantaranya tersedia di Tlogoputri Kaliurang sebanyak 48 jeep, Taman Rekreasi Anak di Kaliurang sebanyak 33 jeep, dan di Kinahrejo, Cangkringan 94 jeep.
Ketua Asosiasi Jeep Lava Tour Merapi Sisi Timur, Bambang Sugeng pun mengaku akan terus berbenah untuk lebih baik lagi dalam menyediakan jasa wisata jeep di Merapi.
Selama ini mencatat insiden yang terjadi pada jeep wisata ini. Salah satunya adalah rombongan Bupati Sleman dan jajaran saat melakukan sidak untuk rencana pertemuan Ahli Gunung api Kota Sedunia yang rencananya akan diselenggarakan di Sleman pada September 2014.
Sementara sejak Januari 2018 hingga kini tercatat kecelakaan jip wisata lava tour Gunung Merapi di Kabupaten Sleman terjad tiga kali yang menyebabkan dua penumpang tewas.
Peristiwa pertama terjadi pada 7 Januari 2018 kecelakaan dialami jip wisata lava tour Merapi. Saat itu jip yang dikemudikan oleh WJS (18), mengangkut enam orang penumpang kecelakaan setelah berusaha menyalip sebuah bus wisata di Jalan Kaliurang Km 20, Pakem. Jip membentur bodi belakang bus dan oleng. Satu penumpang jip tewas yakni Fatun Hikmah (50) warga Gabus, Pati, Jawa Tengah. Kejadian itu mengakibatkan satu korban meninggal dunia, korban merupakan penumpang jip.
Kecelakaan jip lava tour Merapi kembali terjadi pada 7 April 2018 di sekitar Bunker Kaliadem, Cangkringan. Akibatnya seorang penumpang, Anton Kurniawan (30) warga Kota Yogya mengalami patah tulang pada tangannya.
Dan yang terakhir Selasa (19/6), jip wisata lava tour Merapi kecelakaan di Dusun Tangkisan, Desa Umbulharjo, Cangkringan. Jip terperosok ke jurang sedalam 4 meter. Diduga penyebabnya karena kerusakan setir sehingga sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.
Seorang wisatawan tewas yakni Enny Fatmawati (42), perempuan warga Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Sedangkan korban luka-luka yakni Sandhy Mas Nugroho (14), Ngatmadi (54), Atik Rahmawati (40), dan Sriyatun (52), seluruhnya warga Cokro Tulung, Klaten.(EP)