BANDUNG, bisniswisata.co.id: Pemerintah Kota Bandung berjuang untuk meraih mimpinya menjadikan Bandung sebagai pusat fesyen muslim dunia. Berbagai cara pun dilakukan. Mulai dari program pelatihan hingga mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan fesyen ternama asal Bandung.
“Untuk memajukan fesyen kami bekerja sama dengan komunitas fesyen di Bandung. Termasuk mendukung brand-brand besar seperti Shafira,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari seperti dilansir laman Kontan, Sabtu (24/03/2018).
Kenny mengaku, saat ini pihaknya masih terkendala database komunitas fesyen yang ada di Bandung. Karena itu, tahun ini pihaknya mengebut pembuatan database.
Dari database ini, sambung Kenny, pihaknya akan melakukan mapping untuk selanjutnya dilakukan pembinaan dan promosi. Tentunya semua program tidak akan saling menunggu, namun menjalankannya bersamaan. “Kita lakukan database, tapi tim yang lain juga melakukan konsep pembinaan, sehingga berjalan cepat,” ucap Kenny.
Selain itu, pihaknya mendukung brand-brand fesyen muslim asal Bandung yang sudah besar. Salah satunya Shafira, yang akan mengangkat konsep “Ngabaraga” yakni fesyen tahun 1920-1930an di Indonesia Fashion Week 2018.
Ngabaraga artinya jalan-jalan menyusuri Sungai Cikapundung, Bandung. Ngabaraga juga menunjukkan sebuah kawasan Braga yang berisi bangunan arsitektur Belanda yang dibangun sekitar tahun 1920-an. Dengan mengangkat konsep dan dukungan ini, secara tidak langsung Bandung berupaya untuk semakin memperkenalkan fesyennya di Indonesia maupun dunia internasional.
Kepala Desainer Shafira, Sethyawan menceritakan, fashion show yang akan dibawa Shafira saat ini akan mengajak kecantikan tahun 1920-1930 hingga kecantikan Braga modern. Setidaknya ada 60 desain yang akan dibawakan.
“Uniknya kita gunakan kain atau tenun garut yang gunakan sutra asli. Dan kita memang cari daerah yang siap produksi. Kalo kainnya bagus tapi produksi sedikit, nanti keteteran,” ungkapnya.
Sebenarnya, konsep yang diangkat kali ini ada sentuhan ide dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sekitar tiga bulan lalu, pihaknya bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Saat itu, Ridwan menyarankan konsep art deco-nya.
“Bandung masih menjadi kota kreatif, memengaruhi fesyen,” ucapnya. Mimpi Bandung menjadi pusat fesyen muslim dunia sebenarnya sudah diungkapkan Ridwan Kamil sejak lama.
Hal itu ditandai dengan deklarasi Bandung Pusat Fashion Muslim Dunia pada 4 Oktober 2014. “Kita akan terus kembangkan hingga menjadi pusat fesyen muslim di dunia. Bukan cuma fesyen, tapi juga kuliner, dan industri kreatif lainnya,” ujar Ridwan Kamil. Tekad Kota Bandung untuk menjadi trendsetter fesyen muslim dunia dinilai wajar.
Sebab, Kota Bandung memiliki modal besar untuk mendunia. Selain karena ide-ide kreatif yang terus tumbuh, merek-merek terkenal asal Kota Bandung berhasil eksis di pasar nasional dengan pertumbuhan yang menggiurkan. (KCI)