BANGKOK, bisniswisata.co.id: Industri pariwisata Thailand, pilar penting ekonominya, tengah membuat langkah signifikan menuju pemulihan setelah dampak mendalam dari pandemi COVID-19.
Dilansir dari travelandtourworld.com, dengan Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) yang memproyeksikan kedatangan 30 juta pengunjung internasional pada 2025, kerajaan tersebut siap untuk merebut kembali posisinya sebagai salah satu tujuan wisata paling populer di dunia.
Sasaran ambisius ini mencerminkan optimisme dan perencanaan strategis para pemangku kepentingan pariwisata Thailand, yang memanfaatkan pembukaan kembali perbatasan dan kebangkitan perjalanan global.
Visi pemulihan
Gubernur TAT, Yuthasak Supasorn, menyatakan keyakinannya pada kemampuan industri untuk mencapai target ini. “Sektor pariwisata Thailand berada di jalur yang tepat untuk menyambut 30 juta pengunjung internasional pada tahun 2025,” ungkapnya.
Angka ini tidak hanya bertujuan untuk memulihkan jumlah pengunjung sebelum pandemi, tetapi juga menyiapkan panggung untuk pertumbuhan berkelanjutan yang didorong oleh pemasaran strategis dan konektivitas yang lebih baik.
Pemulihan telah didukung oleh peluncuran vaksin global, pelonggaran pembatasan perjalanan, dan kembalinya penerbangan internasional ke destinasi utama Thailand.
Destinasi Populer dan Tempat Wisata yang Berkembang.
Bangkok, ibu kota Thailand yang ramai, terus memikat wisatawan dengan perpaduan budaya, belanja, dan kehidupan malamnya yang semarak.
Sementara itu, tempat favorit abadi seperti Phuket dan Chiang Mai menarik pengunjung yang mencari pantai yang masih alami dan pengalaman budaya yang kaya.
Namun, rencana pemulihan TAT melampaui tempat-tempat populer tradisional ini. Badan tersebut ingin mempromosikan destinasi yang kurang dikenal untuk mendistribusikan pendapatan pariwisata secara merata dan memamerkan keragaman lanskap budaya dan alam Thailand.
Marisa Sukosol Nunis, Presiden Asosiasi Hotel Thailand, menekankan pentingnya diversifikasi. “Tujuan kami adalah memperluas jangkauan wisata pantai ke pengalaman budaya dan ekowisata,” katanya.
Pendekatan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan akan pengalaman wisata yang mendalam dan berkelanjutan yang memungkinkan wisatawan untuk terhubung dengan masyarakat dan lingkungan setempat.
Mempromosikan Keberlanjutan dan Ekowisata
Strategi pemulihan pariwisata Thailand sangat menekankan pada keberlanjutan. Dengan mempromosikan budaya dan ekowisata, TAT berupaya menarik wisatawan yang peduli ekologis dan menghargai pengalaman autentik. Inisiatifnya meliputi:
• Mendukung masyarakat lokal melalui program wisata budaya.
• Mendorong praktik perjalanan yang ramah lingkungan.
• Melestarikan situs warisan alam dan budaya.
Komitmen terhadap keberlanjutan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik Thailand, tetapi juga memastikan kelangsungan jangka panjang sektor pariwisatanya.
Memperkuat Pariwisata Domestik
Meskipun pengunjung internasional menjadi fokus utama, Thailand juga berinvestasi dalam pariwisata domestik untuk mempertahankan momentum.
Kampanye yang mendorong penduduk setempat untuk menjelajahi negara mereka telah terbukti efektif dalam mempertahankan aktivitas perjalanan.
Pendekatan ganda ini membantu daerah beradaptasi dengan peningkatan permintaan dan mempersiapkan mereka untuk kembalinya wisatawan internasional.
Inovasi teknologi dan kampanye terarah
TAT memanfaatkan teknologi dan pemasaran digital untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan menarik berbagai demografi.
Kampanye khusus menargetkan keluarga, pelancong muda, dan manula, memastikan Thailand tetap kompetitif di pasar pariwisata regional.
Dengan merangkul inovasi seperti tur virtual, perencanaan perjalanan yang dipersonalisasi, dan keterlibatan pelanggan yang digerakkan oleh AI, Thailand meningkatkan kemampuannya untuk terhubung dengan pelancong global.
Peningkatan infrastruktur dan perhotelan
Pengalaman perjalanan yang lancar merupakan inti dari tujuan pemulihan Thailand. Pemerintah dan sektor swasta melakukan investasi signifikan dalam infrastruktur transportasi dan perhotelan.
Inisiatif utama meliputi:
• Memperluas kapasitas bandara untuk mengakomodasi peningkatan penerbangan internasional.
• Meningkatkan konektivitas jalan raya dan rel kereta api ke destinasi yang kurang dikenal.
• Meningkatkan fasilitas hotel dan resor untuk memenuhi harapan pelancong yang terus berkembang.
Peningkatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi pengunjung sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis lokal.
Jalan menuju 2025
Seiring Thailand mendekati target 2025, sektor pariwisata akan diuntungkan dari kombinasi perencanaan strategis, pemasaran inovatif, dan komitmen terhadap keberlanjutan.
Dengan mendiversifikasi penawarannya dan berinvestasi dalam layanan berkualitas, Thailand berada pada posisi yang tepat untuk melampaui ekspektasi dan mendefinisikan ulang identitas pariwisata globalnya.
Wisatawan dapat menantikan perpaduan fasilitas modern dan pesona tradisional, dari kota-kota yang ramai hingga lanskap pedesaan yang tenang.
Baik menjelajahi jalanan Bangkok yang dinamis, bersantai di pantai-pantai Phuket, atau membenamkan diri dalam budaya Chiang Mai, pengunjung akan menemukan sesuatu yang unik khas Thailand di setiap kesempatan.
Sasaran ambisius Thailand untuk menyambut 30 juta pengunjung internasional pada tahun 2025 menggarisbawahi ketahanan dan kemampuan beradaptasi sektor pariwisatanya.
Dengan memprioritaskan keberlanjutan, keterlibatan budaya, dan inovasi teknologi, kerajaan tersebut menetapkan tolok ukur untuk pemulihan dan pertumbuhan.
Saat para pelancong dunia menemukan kembali keindahan Thailand, komitmen negara terhadap kualitas dan keragaman memastikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua orang.