EVENT

ATM 2021: Pariwisata Timur Tengah Butuh Tiga Tahun Untuk Pulih

DUBAI, bisniswisata.co.id: Diperlukan waktu selama tiga tahun bagi anggaran pariwisata di Timur Tengah untuk memulihkan level yang sama pada 2019 menurut penelitian baru. Hal itu diungkap dari survei YouGov baru-baru ini, yang ditugaskan oleh Reed Exhibitions, penyelenggara Arabian Travel Market (ATM). Pekerjaan tersebut didukung oleh analisis prakiraan yang dilakukan oleh Tourism Economics (TE).

Dilansir dari Breaking Travel News, menurut penelitian oleh TE dan perusahaan induknya Oxford Economics, peluncuran vaksin, permintaan  terpendam didukung oleh penghematan konsumen yang tinggi, pemulihan lapangan kerja dan pembatasan perjalanan, akan memotivasi kembalinya pertumbuhan ekonomi global sebesar 5,6 % tahun ini.

Kontribusi total industri travel dan tourism pada 2019 menyumbang sepuluh persen dari total PDB di seluruh dunia, menyoroti pentingnya bagi ekonomi global. “Ini sangat menggembirakan,” kata Danielle Curtis, direktur pameran, Timur Tengah, Arabian Travel Market ( ATM)  yang akan berlangsung secara langsung di Dubai World Trade Center mulai 16-19 Mei 2021.

Pada tahun 2020, pengeluaran untuk perjalanan wisata internasional hanya 20 persen dari jumlah yang dihabiskan setahun sebelumnya.Namun, tahun ini, pembelanjaan dibandingkan dengan 2019, akan pulih menjadi sekitar setengahnya.

“Ini akan meningkat menjadi 75 persen pada 2022 dan 95 persen pada 2023, hingga 2024, ketika pengeluaran di segmen ini akan melebihi tingkat pra-COVID hingga sepuluh persen,” tambah Danielle Curtis.

Di negara-negara maju, tingkat tabungan rumah tangga kurang dari sepuluh persen dari pendapatan sebelum tahun 2020, menjadi  25 persen selama lockdown, sebelum turun menjadi lebih dari 15 persen karena pembatasan dilonggarkan.

Dalam hal peluncuran vaksin, meskipun distribusi mungkin tidak merata oleh karena itu menghambat beberapa tujuan untuk menerima wisatawan, banyak tujuan wisata populer seperti UEA, AS, Inggris, Israel, Spanyol, dan Turki bertujuan agar 70 persen dari populasi mereka divaksinasi sebelum akhir 2021.

Tindakan lain akan diperlukan dan kemungkinan besar akan diterapkan di banyak tujuan untuk memfasilitasi pemulihan perjalanan, seperti pengujian yang lebih luas.

Evan Maulana