TRANSPORTASI

Asita Sumbar Apresiasi Garuda Tambah Frekuensi Jakarta-Padang

PADANG, bisniswisata.co.id: Asosiasi perusahaan perjalanan wisata (Asita) Sumatera Barat (Sumbar) sangat apresiasi sekaligus ikut mendorong penambahan jadwal penerbangan Jakarta-Padang oleh maskapai Garuda Indonesia untuk mendukung pengembangan wisata daerah agar lebih maju dan banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Sekarang Jakarta-Padang dilayani tujuh kali pulang pergi oleh Garuda, namun banyak juga yang tidak kebagian tiket karena penuh. Asita mendorong penambahan jadwal penerbangan untuk rute ini,” kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah di Padang, Senin (10/9/2018)

Menurutnya, penumpang yang membatalkan rencana bepergian ke Sumbar karena tidak kebagian tiket itu berpotensi berwisata di daerah sehingga bisa memberikan pemasukan bagi masyarakat dan daerah.

Sebagian wisatawan kemungkinan fanatik dengan maskapai tertentu dan tidak mau mengalihkan pada maskapai lain, sehingga lebih memilih membatalkan liburan. “Kami beberapa kali menerima pembatalan rencana kedatangan wisatawan akibat hal ini. Itu berpotensi merugikan daerah. Karena itu kami mendukung langkah Pemprov Sumbar untuk meminta Garuda menambah jadwal penerbangan rute ini,” ujarnya.

Ia meyakini penambahan itu akan berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat sepanjang tahun 2017 meningkat 13,34%, yakni dari 49.686 orang menjadi 56.313 turis. Diperkirakan tahun 2018 bakal meningkat signifikan.

Negara asal wisman masih didominasi wisatawan asal Malaysia yang kontribusinya berkisar 80% terhadap kunjungan wisman ke Sumbar. Selain Malaysia, juga ada wisman Thailand, Australia, Prancis, Inggris, Jerman, China, Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta manajemen Garuda Indonesia untuk menambah jadwal penerbangan Jakarta-Padang minimal jadi delapan kali sehari. “Kalau memungkinkan, lebih dari itu,” katanya.

Ia juga mendukung pembukaan rute penerbangan baru dari berbagai provinsi di Indonesia ke Sumbar. “Kami yakin hal itu akan membantu pengembangan wisata daerah yang sedang menggeliat,” sambungnya sambil meminta agar penambahan jadwal penerbangan itu dibarengi dengan kebijakan penyesuaian tarif agar tidak terlalu tinggi.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebutkan perbaikan sejumlah objek wisata di Sumbar berkontribusi meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu, baik domestik maupun wisman sepanjang tahun lalu. “Kalau domestik naiknya sekitar 7%, tahun ini perkiraannya meningkat lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Menurutnya, angka kunjungan itu hanya perkiraan mengacu tingkat transportasi udara domestik, tingkat keterisian hotel, dan kunjungan ke objek-objek wisata. “Jadi, memang belum ada skema penghitungan yang pasti, ini sebatas perkiraan angka kasar. Kami lagi siapkan metode model penghitungan untuk memantau pergerakan wisatawan domestik,” kata Oni.

Dia meyakini kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar bakal kian meningkat sepanjang 2018, mengingat fokus pemerintah daerah adalah memprioritaskan pengembangan pariwisata. Apalagi, sejumlah kabupaten dan kota juga giat memperbaiki objek wisata. Juga ada tambahan penerbangan semakin mendongkrak kunjungan wisatawam.

Sejauh ini, Sumbar bisa disebut adalah daerah tujuan wisata oleh masyarakat dari provinsi tetangga, seperti Jambi, Riau, Bengkulu dan Kepulauan Riau. Selain itu, juga wisatawan dari Jakarta, Sumatra Utara, Jawa Barat dan daerah lainnya. (EP)

Endy Poerwanto