BALI, bisniswisata.co.id: DITENGAH simpang- siur pemberitaan COVID-19 dan setelah ditolak bersandar di pelabuhan Sabang, Jakarta dan Semarang, akhirnya Artania bisa merapat di Benoa Bali. Kapal bersandar Selasa (25/02/2020), subuh dengan 790 pax, wisatawan German. Mereka berada di Bali sampai dengan tanggal 27 jam 7 malam, selama di Bali membeli sejumlah paket wisata daily tour.
“Ketibaan mereka di percepat 2 hari karena di tolak di pelabuhan- pelabuhan lain. Pacto menyediakan 22 guide, 19 bus, dan 28 vw safari,” ungkap General Manager Pacto Bali, Freedy Rompas.
Manajemen Pacto berterimakasih kepada masyarakat dan pemerintah Bali, khususnya kepada otorita pelabuhan Benoa yang tidak terpengaruh dan ikut melarang cruise masuk ke Bali. Bersandarnya kapal pesiar Artania di Bali, memberi keyakinan operator kapal pesiar lainnya untuk tetap singgah dan tidak membatalkan perjalanan ke Bali.
“ Kami percaya sistem pencegahan orang sakit di pelabuhan dan bandara kita. Kemaren kita sudah kuatir, karena kalau sampai itu terjadi pasti semua cruise yang rencana mampir ke Bali akan membatalkan kunjungannya,” tegasnya lebih lanjut.
Jika Bali menolak di singgahi, operator Artania memutuskan meninggalkan Indonesia langsung ke Darwin, setelah mereka juga membatalkan singgah ke Probolinggo. Akibat trauma di tolak singgah di Sabang, Jakarta, Semarang.
Selama di Bali wisatawan yang berlibur menggunakan kapal pesiar Artania menikmati objek wisata di kawasan Kintamani, Besakih, Bedugul, Jatiluwih, kawasan Bali Utara dengan Lovina, Air Sanih, Pemuteran. Disamping objek kunjungan di Bali Selatan.
Penolakan sejumlah pelabuhan untuk sandar kapal pesiar Artania, tidak merugikan operator bersangkutan. Justru merugikan operator penyelenggara tour di darat, pasalnya bagi wisatawan cruise atraksi wisata dapat dilakukan di atas kapal bersangkutan. Alasan penolakan sandar di Sabang, Jakarta dan Semarang adalah kasus COVID-19, walau pun di daerahnya tidak suspect Corona.