INTERNATIONAL

“Against COVID-19”, Gelontorkan Insentif bagi Industri Pariwisata

JAKARTA, bisniswisata.co.id: PEKAN lalu pemerintah Camboja/Kamboja (tuan rumah ASEAN Tourism Forum 2021 mendatang) mengumumkan perihal keringanan pajak empat bulan untuk hotel bintang sampai dengan home stay yang dikelola penduduk, dan restoran di kawasan wisata Siem Reap.  Bebas pajak untuk tahap awal diberlakukan mulai tagihan Februari – Mei untuk meringankan kerugian akibat menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara ke destinasi wisata Kamboja.

Dalam release yang diterima bisniswisata.co.id,  Perdana Menteri Hun Sen menyampaikan  COVID-19 adalah tantangan lain yang dihadapi dunia, ditengah  perang dagang dan perlambatan ekonomi global. COVID-19 menyebabkan efek serius pada ekonomi di Asia, mendorong beberapa negara ke dalam krisis.

“Seperti negara lain, Covid-19 juga mempengaruhi beberapa sektor penting di Kamboja. Dua sektor yang terkena dampak serius adalah sektor pariwisata karena wisatawan takut bepergian dan juga menghadapi beberapa pembatalan penerbangan. Kedua adalah sektor garmen yang sekarang kekurangan bahan baku untuk diproses, ”kata PM Hun Sen.

Dia menambahkan bahwa Covid-19 telah menyebabkan efek serius pada sektor pariwisata di Kamboja dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan asing sampai 60 persen dan wisatawan Tiongkok  penurunanya mencapai  90 persen.

“Saat ini, kami akan fokus membantu bisnis pariwisata di Siem Reap. Langkah ini diatur untuk membantu hotel dan guesthouse melanjutkan operasi mereka dan mempertahankan pekerjaan dan daya saing, ”katanya.

“Pemerintah akan membebaskan semua jenis pajak untuk hotel dan wisma yang telah terdaftar di departemen pajak di Siem Reap. Mulai Februari hingga Mei, bisnis hotel dan wisma tamu masih harus menyerahkan deklarasi pajak pertambahan nilai bulanan, secara online, ”kata Hun Sen.

Pemerintah juga mendesak  penyelenggaraan lokakarya, seminar, kursus pelatihan singkat dan acara lainnya yang diperlukan lembaga pemerintah, sektor swasta dan organisasi non pemerintah untuk diselenggarakan di Siem Reap dan Sihanoukville.

Ratas Presiden Jokowi

Sementara di Indonesia, Presiden Jokowi hari ini menyelenggarakan Ratas hal COVID-19 di Istana Negara Jakarta.  Dalm Ratas tersebut di putuskan kebijakan yang sangat penting dalam membantu pemulihan pariwisata dan perekonomian yaitu:

Pertama, Pemerintah memberikan tambahan anggaran sebesar Rp. 298,5 Milyar untuk insentif airline dan travel agent dalam rangka mendatangkan wisatawan asing ke dalam negeri;

 Kedua, untuk wisatawan dalam negeri diberikan sebesar Rp. 443,39 Milyar insentif dalam bentuk diskon sebesar 30% potongan harga  untuk 25% seat per pesawat yang menuju ke sepuluh destinasi wisata;

Ketiga, sepuluh destinasi pariwisata yang tersebar di 33 Kabupaten/Kota tidak dipungut pajak hotel dan restoran (sebesar 10%) selama 6(enam) bulan. Sepuluh destinasi pariwisata tersebut yaitu: Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan. Sebagai gantinya, Pemerintah Pusat akan memberikan hibah sebesar Rp. 3,3 Triliyun kepada sepuluh destinasi pariwisata;

Keempat, dalam APBN juga tersedia anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pariwisata sebesar Rp. 147 Milyar yang akan dikonversi menjadi hibah ke daerah-daerah untuk memacu pariwisatanya.

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*