BALI, bisniswisata.co.id: DISELENGGARAKAN secara hybrid dari Bali Nusa Dua Convention Centre/BNDCC, acara “The seventh Global Platform on Disaster Risk Reduction 2022 (GPDRR/GP2022)” mencatatkan 7.470 pendaftar dari 185 negara anggota dan observer Perserikatan Bangsa- Bangsa. Lebih dari 80% pendaftar hadir secara fisik di Indonesia, negara pertama di Kawasan Asia-Pasifik yang dipercaya UNDRR—United Nation on Disaster Risk Reduction— untuk menjadi tuan rumah.
Presiden RI, Joko Widodo dalam pembukaan Pertemuan ke-7 GP2022 mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara rawan bencana, seperti gempa bumi disertai tsunami, letusan gunung berapi, bahkan kebakaran hutan. Dengan berbagai upaya, bencana tersebut dapat teratasi dan ditekan seminimal mungkin.
“Indonesia merupakan negara rawan bencana. Di tahun 2022 saja per 23 Mei telah terjadi bencana sebanyak 1.613. Rata-rata dalam sebulan terjadi 500 kali gempa, skala kecil maupun besar,” jelas Presiden.
Pada kesempatan tersebut, juga disampaikan bahwa pandemi COVID-19 dalam dua tahun ini merupakan bencana terbesar di dunia yang telah menginfeksi 527 juta orang dan
merenggut korban jiwa hingga 6,3 juta orang. Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan sisi ekonomi.
“Menjalankan kebijakan “gas dan rem” untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan, perekonomian dan terbukti telah memberikan dampak baik,” papar Presiden.
Dipaparkan juga bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau lebih dan telah berhasil menyuntikkan sedikitnya 411,5 juta dosis vaksin. Dampaknya, kasus harian menurun tajam dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga baik.
“Kasus harian turun tajam dari 64,7 ribu saat puncak menjadi 345 kasus. Pertumbuhan ekonomi terjaga 5,01 persen dan inflasi di level aman 3,5 persen,” jelasnya.
Dalam forum internasional ini, Indonesia siap berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mitigasi bencana, serta menyerap praktik baik mitigasi bencana dari negara lain.
“Sebagai negara rawan bencana, Indonesia mempunyai akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia. Tapi Indonesia juga ingin, sangat ingin belajar dari pengalaman internasional. Let’s work together to mitigate the risk of disaster for a better life today and tomorrow,” tegas Presiden.
Apresiasi PBB
Pada kesempatan tersebut Ketua Majelis Umum PBB, Abdulla Shahid menyampaikan apresiasi PBB atas keberhasilan Indonesia menangani pandemi COVID-19.
di Indonesia mendapatkan apresiasi dari Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB)., menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Rabu, 25 Mei 2022.
“Sekitar tujuh ribu pendaftar untuk pertemuan ini, bukti komitmen kuat dan upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk memerangi COVID-19 dan mengembalikan negara ke jalur pemulihan,” kata Abdulla Shahid.
Lebih lanjut, Abdulla Shahid mengajak dan meminta dunia mencontoh Indonesia yang proaktif berinvestasi pada resiliensi penanggulangan, agar tangguh menghadapi bencana.
“Indonesia merupakan negara rentan bencana namun dapat proaktif berinvestasi pada penanggulangan, sehingga banyak yang bisa dipelajari dari model yang telah diterapkan oleh Indonesia,” ujarnya.
Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina Jane Mohammed, juga mengapresiasi sejumlah langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19 sehingga konferensi GPDRR 2022 dapat digelar secara tatap muka dan aman. Ia juga mengapresiasi pencapaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
“Memvaksinasi populasi 270 juta adalah prestasi besar, dan kami memuji kepemimpinan Indonesia atas program vaksinnya untuk menjaga semua orang aman” kata Amina.
Pembukaan The 7th Global Platform on Disaster Risk Reduction 2022 (GPDRR-GP2022), ditandai dengan pemukulan “kulkul” (kentongan bambu) secara bersama-sama. *
