AIRLINES ASEAN INTERNATIONAL

Traveloka Laporkan Lonjakan Pesanan Perjalanan di Thailand Saat Lambatnya Pemulihan Penerbangan

BANGKOK, bisniswisata.co.id: Pemesanan perjalanan ke Thailand mengalami lonjakan yang signifikan, menurut agen perjalanan online Traveloka. Presiden perusahaan, Caesar Indra, menyoroti bahwa meskipun pemulihan sektor penerbangan berjalan lambat, sebagian besar masyarakat Thailand masih menggunakan platform mereka untuk memesan tiket pesawat, dan memilih destinasi yang jarang dikunjungi. Tren ini tercermin di banyak pasar Asia.

Dilansir dari thethaiger.com, Indra melaporkan peningkatan lima kali lipat dalam pemesanan penerbangan masuk ke Thailand pada paruh pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, kebangkitan penerbangan internasional tahun ini lebih lambat dari perkiraan.

Industri penerbangan global sedang berjuang mengatasi kekurangan staf, karena mereka berupaya membujuk kembali pekerja yang kehilangan pekerjaan selama pandemi.

Data dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mendukung hal ini, yang menunjukkan adanya peningkatan sebesar 98,5% dalam pendapatan internasional-penumpang kilometer untuk lalu lintas udara Asia-Pasifik pada bulan Agustus tahun-ke-tahun.

Meskipun demikian, angka ini masih lebih rendah 24,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, yang merupakan pemulihan paling lambat di seluruh kawasan.

Terkait kapasitas kursi di kawasan Asia-Pasifik, jumlah kilometer kursi internasional yang tersedia pada bulan Agustus masih tertinggal dibandingkan tahun 2019 sebesar 25,8%.

Namun, faktor muatan rata-rata untuk maskapai penerbangan di wilayah ini mengalami peningkatan sebesar 5,5 poin persentase menjadi 84,2%, yang menunjukkan adanya pertumbuhan dalam permintaan perjalanan.

Pasca pandemi, akomodasi ramah lingkungan telah menjadi tren yang menonjol, menurut Traveloka.

Survei pelanggan baru-baru ini yang dilakukan perusahaan mengungkapkan bahwa 80% pelanggannya lebih memilih untuk memesan penginapan ramah lingkungan yang bersertifikat.

Meskipun demikian, Indra mencatat bahwa sekitar 43% hotel yang terdaftar di platform mereka tidak memiliki sertifikasi keberlanjutan dari sumber terkemuka seperti Dewan Pariwisata Berkelanjutan Global.

Sementara itu, Rezio, sistem pemesanan perjalanan di bawah KKday Group yang berbasis di Taiwan, melaporkan peningkatan dua kali lipat dalam pemesanan perjalanan di Thailand dibandingkan tahun 2019.

Laporan mereka mengenai tren perjalanan dan wawasan konsumen, yang dikumpulkan dari data yang dikumpulkan dari tahun 2020 hingga paruh pertama tahun 2023, mengungkapkan Jepang sebagai negara terkemuka untuk wisatawan Asia, mengalami peningkatan pemesanan dari wisatawan asing sebesar 30% pasca pembukaan kembali perbatasannya.

Wisatawan Korea Selatan diidentifikasi sebagai wisatawan outbound yang paling sering bepergian, dengan Jepang dan Taiwan sebagai tujuan pilihan mereka, lapor Bangkok Post.

Evan Maulana