BALI, bisniswisata.co.id: PADA Rabu, 16 Februari 2022, petugas pendaratan dan izin masuk Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melakukan kegiatan pengawasan, pemeriksaan dan pemberian izin masuk terhadap kru serta penumpang pesawat Singapore Airlines (SIA) bernomor SQ938 dengan rute Singapura – Bali.
SIA mengoperasikan pesawat Boeing B787-10 berkapasitas 337 kursi dengan konfigurasi 36 kursi Business Class dan 301 kursi Economy Class. Diberangkatkan dari bandara Changi pukul 09:29 (waktu Singapura) dan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada hari yang sama pukul 12:06 (waktu setempat).
Kedatangan pesawat SIA, membawa 13 crew – sembilan orang warga negara Indonesia, empat orang warga negara Malaysia- berpenumpang 159 orang, sebanyak 47 orang warga negara Indonesia dan 112 orang warga negara asing. Dari 112 WNA, 82 orang datang menggunakan Visa 211 (berwisata), pengguna Kartu Ijin Tinggal Terbatas (KITAS) sebanyak 28 Orang, Kartu Perjalanan Pebisnis APEC (ABTC) sebanyak 2 Orang.
Pemberian izin Masuk dilaksanakan pada area kedatangan internasional TPI Bandara I Gusti Ngurah Rai. Proses clearance keimigrasian dengan memperhatikan protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker, sarung tangan, hand sanitizer dan tetap menjaga jarak aman.
Setiap Hari
“Singapore Airlines direncanakan melayani koridor internasional bandara Ngurah Rai setiap hari. Operator ke dua setelah penerbangan Garuda rute Narita – Denpasar setiap Kamis,” jelas Herry A.Y. Sikado, General Manager PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali.
Selain Garuda dan SIA, operator penerbangan Batik Air juga berniat mengisi koridor penerbangan Singapura – Bali. “Masih dalam proses”, ungkap sumber dari Lion Groups.
Tercatat pada periode 1- 14 Februari 2022, bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menerima kedatangan 97.898 penumpang dan memberangkatkan 97.618 orang penumpang rute penerbangan domestik. Sementara kedatangan di rute internasional sebanyak 21 orang penumpang. Pada periode tersebut dilakukan pengawasan, pemeriksaan dan pemberian izin masuk terhadap kru dan penumpang pesawat Garuda Indonesia rute Narita (Jepang) – Denpasar (Bali), pada Kamis 3 dan 10 Februari .
“Telah dilakukan peneraan tanda izin masuk pada paspor crew Garuda dan enam (6) penumpang warga Jepang, dua (2) orang pengguna visa B211, tiga (3) orang pengguna KITAS dan seorang bayi. Pada layanan Kamis 3 Februari peneraan dilakukan pada paspor 13 crew dan enam WNI menggunakan visa diplomatik, lima orang warga Jepang menggunakan visa 211 / visa kunjungan satu kali perjalanan dan satu orang warga Jepang menggunakan kartu izin tinggal tetap /KITAP, “ jelas KaKanwilKumHAM Bali, Jamaruli Manihuruk.
Perlancar
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk berharap dengan meningkatnya layanan penerbangan rute internasional ke dan dari Bali, dapat meningkatkan sinergitas seluruh stakeholder jasa angkutan udara (kargo dan penumpang) dalam mendukung kebangkitan sektor ekonomi nasional.
Dalam hal ini pihak ASITA maupun IINTOA DPD Bali membuka ruang sinergitas, kolaborasi untuk memperlancar proses mendatangkan wisatawan ke Bali dengan mengisi kapasitas angkut yang tersedia. Setelah Garuda melayani rute Narita- Denpasar setiap hari Kamis, SIA rute Singapura- Bali setiap hari, dalam proses Batik Air, operator penerbangan mana yang menyusul? Meski Bali masih menjadi pilihan utama, ada beberapa hal yang menjadi kendala pasar mengakses perjalanan ke Bali.
“Masih ada beberapa hal yang overlapping di lapangan, sehingga anggota ASITA sebagai biro perjalanan wisata selaku “penjamin/sponsor” tidak dapat mempercepat proses layanan mendatangkan pasar. Dilain pihak berwisata menjadi aktivitas biaya tinggi dan berisiko besar bagi pelaku industri. Kondisi yang kurang kondusif, baik bagi pasar mau pun industri, khususnya bagi BPW selaku “dirigen” yang memimpin orchestra sebuah paket perjalanan wisata,” ungkap Ketua DPD ASITA Bali, Putu Winastra menjawab bisniswisata.co.id.