Resor Pantai Thailand telah dibuka untuk turis domesik (foto: CNN)
THAILAND, bisniswisata.co.id: Bagi pelancong dari negara-negara subtropis di belahan Bumi utara, berkunjung ke resor pantai tropis seperti di Thailand, ibarat mimpi yang jauh. Sejak pandemi COVID-19 mewabah, hampir seluruh negara memberlakukan pembatasan yang ketat.
Kebanyakan negara-negara ini masih belum hendak membuka pintu bagi kedatangan pelancong internasional. Penerbangan pun belum tahu kapan akan mulai menjangkau ke sana.
Sektor pariwisata Thailand, yang menurut data Bank Dunia menyumbang hampir 15% dari PDB, termasuk yang sangat terdampak.
Untuk sementara, industri yang sedang sakit ini sangat bergantung pada kehadiran wisatawan domestik. Sejak pemerintah mengumumkan belum ada kasus baru pasien yang terinfeksi virus Corona, pelancong merasa aman bepergian.
Keadaan itu sudah berlangsung selama lebih dari 50 hari. Inilah yang memberi rasa aman bagi wisatawan untuk segera bersiap melancong.
Selama ini, Koh Samui dan Phuket merupakan destinasi wisata yang populer di kalangan turis mancanegara.
Keadaannya kini cukup memprihatinkan karena berkurangnya secara drastis pengunjung dari luar negeri.Tetapi sejumlah resor yang lokasinya dapat dijangkau dengan berkendaraan dari ibu kota Bangkok. mulai kebanjiran pengunjung.
Mereka mendapat kelimpahan dari turis lokal yang amat berhasrat melakukan perjalanan setelah selama berminggu-miggu ‘terkunci.’ Salah satunya adalah pantai resor Hua Hin. Berjarak hanya 2,5 jam berkendaraan dari Bangkok.
Hua Hin merupakan resor pantai pertama di Thailand. Beroperasi sejak 1900 an, resor ini pernah sangat populer sebagai tempat peristirahakan bagi keluarga kerajaan dan kalangan kelas atas Thailand.
Kini, beragam tawaran akomodiasi mulai dari sekelas wisma hingga properti mewah bintang lima mudah ditemukan di sana. Hotel-hotel brand internasional juga membuka cabangnya di sana.
Berikut pengalaman CNN Travel yang berkunjung ke tiga hotel kelas atas di Hua Hin, yang ternyata tingkat huniannya sangat tinggi.
Sejumlah adaptasi dilakukan pihak hotel demi memenuhi harapan para tamu. Berikut paparannya:
Checking in: Sebelum tamu memasuki lobi untuk check-in, mereka wajib mengisi formulir berisi pertanyaan tentang kontak dan tes suhu tubuh. Untuk mengisi formulir, pihak hotel menyediakan pena sekali pakai yang setelah digunakan akan ditempatkan pada wadah khusus untuk kemudian disterilisasi.
Setelah mengisi formulir, tamu diarahkan menuju lobi ke meja check-in. Di sana sudah terpasang layar plexiglass transparan besar yang memisahkan staf penerima tamu dengan pengunjung.
Di dalam kamar: Saat di dalam kamar, Anda mungkin tak menyadari perubahan yang terjadi, tetapi yang pasti pihak pengelola hotel telah ‘menggusur’ beberapa ornamen dan dekorasi untuk mengurangi ‘titik sentuh,’ kata staf.
Di setiap meja terpasang lampu disinfektan UVC ozon yang telah dinyalakan sebelum tamu masuk kamar. Remot TV dibungkus plastik agar mudah dibersihkan. Untuk tamu juga disediakan seperangkat masker dan hand sanitizer.
Di kolam renang: Selama kunjungan kami, terlihat ada anggota keluarga bersenang-senang di kolam renang utama, sementara tamu lain meriung di bar kolam renang menikmati happy-hour. Kursi-kursi di pinggir kolam berlimbah, jadi bisa menjaga jarak sosial. Layanan makan/minum pun tersedia seperti biasa.
Satu-satunya perubahan yang mencolok adalah fasilias handuk. Di sana tak terlihat lagi staf yang membagikan handuk. Handuk-handuk ini telah tersedia di kamar masing-masing. Para tamu wajib membawanya saat hendak berenang. Cara ini diharapkan dapat mengurangi kontak saat pemberian handuk dan mencucinya.
Pemakaian masker: para staf terlihat mengenakan masker sepanjang hari. Bagi tamu, aturan ini opsional saja kecuali saat memasuki area makan masker wajib dikenakan di sana. Makan di luar kamar: ya, sarapan prasmanan dan makan malam masih tersedia, tetapi sebagian besar tamu tidak mengambil makanan sendiri.
Makanan tersedia di belakang meja berpenghalang kaca; para staf bermasker siap bertugas menyajikan panganan. Para tamu diwajibkan memakai masker saat mengambil makanan, tetapi boleh dibuka ketika sudah tiba di tempat duduk.
Perubahan mencolok di area ini adalah tidak adanya serbet kain. Semua diganti dengan kertas. Sekali lagi ini bertujuan untuk mengurangi kontak layanan dan pencucian.
Jika Anda masih takut makan bersama di ruangan dengan banyak orang? Pihak hotel menawarkan opsi yang mereka sebut “dining by design”. Pihak hotel akan menggelar tempat khusus di tepi laut yang indah untuk tempat makan malam Anda dan keluarga atau kerabat.
Langkah-langkah keamanan: Saat ditanya perubahan terbesar apa yang dilakukan pihak hotel ketika memutuskan untuk kembali buka pada Juni, seorang general manager, Ure, mengatakan: “kami menyebutnya “Stay With Peace of Mind/ Menginap dengan (suasana) ketenangan pikiran”.
“Program ini dibangun atas dasar kesehatan dan keselamatan yang telah ada, lalu diperkuat dengan meningkatkan sanitasi dan kebersihan,” katanya. “Di Hua Hin kami tetap ingin menawarkan keramahan tradisional Thailand dan layanan yang menawan, tetapi tetap memperhatikan keamanan lingkungan.