JAKARTA, bisniswisata.co.id: Industri Mode Halal Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk pengakuan global melalui Roadshow Mode Halal Global Indonesia (IGHF). Dengan misi untuk menggabungkan warisan budaya, teknologi inovatif, dan kepatuhan halal yang ketat.
Dilansir dari halaltimes.com, inisiatif ini menyoroti potensi Indonesia untuk memimpin industri halal global, yang diperkirakan akan melampaui US$2 triliun pada tahun 2026. Program ambisius ini memamerkan tradisi tekstil Indonesia yang kaya dan standar halal yang canggih di beberapa platform paling bergengsi di dunia.
Roadshow IGHF, yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), menggabungkan upaya dari para pelaku utama dalam mode, pemerintah, dan organisasi swasta. Tujuannya adalah untuk memposisikan fesyen halal Indonesia sebagai pemimpin global, memanfaatkan diplomasi budaya dan strategi ekonomi untuk meningkatkan kehadiran internasionalnya.
Misi Terpadu
Roadshow IGHF merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan:
*BPJPH: Mengawasi sertifikasi dan regulasi halal Indonesia.
*KainHalal: Pelopor tekstil bersertifikat halal, dipimpin oleh Fitriani Kuroda.
*Poppy Dharsono: Presiden Indonesia Fashion Week dan Ketua Ikatan Desainer Indonesia, dengan pengalaman lebih dari tiga dekade dalam mempromosikan fesyen Indonesia.
“Roadshow ini lebih dari sekadar pameran. Ini adalah gerakan untuk memadukan kekayaan budaya Indonesia dengan kepemimpinannya dalam standar halal, menciptakan identitas global yang unik untuk fesyen kita,” kata Aqil, perwakilan inisiatif IGHF.
Roadshow IGHF
Roadshow IGHF mengunjungi lima negara, yang dipilih secara strategis untuk memaksimalkan dampaknya. Setiap destinasi menawarkan kesempatan untuk menampilkan mode unik Indonesia dan menjalin hubungan dengan pembeli internasional, influencer, dan pembuat kebijakan.
1. Islamic Fashion Festival (IFF), Malaysia
Tanggal: 5–6 Agustus 2024
Sebagai pemimpin dalam ekonomi halal global, Malaysia menyediakan audiens yang reseptif untuk mode halal Indonesia. IFF berfungsi sebagai platform yang ideal untuk memulai roadshow, memamerkan tekstil tradisional Indonesia ke pasar regional yang menghargai.
2. House of iKons Fashion Week, London
Tanggal: 13–14 September 2024
Diadakan di Leonardo Royal Hotel yang bergengsi, acara ini menempatkan Indonesia di peta mode Eropa. Desainer Indonesia tidak hanya akan berpartisipasi dalam peragaan busana tetapi juga menyelenggarakan pameran untuk terlibat langsung dengan pembeli Eropa.
3. Milan City Fashion Week, Italia
Tanggal: 18–19 September 2024
Milan, pusat mode mewah global, menawarkan peluang berharga untuk terhubung dengan merek-merek kelas atas dan memperluas pasar untuk pakaian bersertifikat halal. Acara ini akan diadakan di Chiostry yang bersejarah di Barnaba.
4. Paris Fashion Week, Prancis
Tanggal: 27–28 September 2024
Dipentaskan di Hotel Westin Vendôme yang ikonis, rangkaian acara ini memperkuat ambisi Indonesia untuk memengaruhi pasar mode kelas atas. Paris, yang dikenal sebagai ibu kota mode global, memberikan paparan yang tak tertandingi bagi para desainer Indonesia.
5. World Halal Expo, Istanbul, Turki
Tanggal: November 2024
Acara penutup menekankan kepemimpinan Indonesia yang lebih luas dalam industri halal. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi halal di Turki, World Halal Expo menyediakan wadah untuk membahas tren global dan membangun kehadiran Indonesia di pasar yang dinamis ini.
Industri Mode Indonesia
Sistem sertifikasi halal Indonesia, yang diatur dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU No. 33 Tahun 2014), merupakan landasan industri mode halal. Peraturan wajib ini memastikan bahwa:
*Semua bahan dan proses produksi mematuhi prinsip-prinsip halal.
*Produk dapat dilacak di seluruh rantai pasokan, dari bahan mentah hingga barang jadi.
*Produk bersertifikat memenuhi harapan etika dan agama konsumen Muslim.
“Sertifikasi halal wajib Indonesia bukan hanya tentang kepatuhan—ini adalah tanda kualitas dan keaslian yang membedakan produk kami di pasar global,” jelas Aqil.
Ekosistem halal Indonesia adalah model integrasi, yang menyatukan badan regulasi, perusahaan swasta, dan lembaga penelitian untuk mendorong inovasi dan kepatuhan. Komponen utama ekosistem ini meliputi:
1.BPJPH: Mengawasi proses sertifikasi halal, memastikan konsistensi dan transparansi.
2.Lembaga Pemeriksa Halal (LPH): Melakukan pemeriksaan dan memverifikasi kepatuhan.
3.LPPOM MUI: Menawarkan pengujian laboratorium tingkat lanjut untuk berbagai produk bersertifikat halal.
Ekosistem kolaboratif ini mendukung visi Indonesia untuk menjadi produsen produk halal terbesar di dunia. “Pendekatan komprehensif kami memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi dan inovasi halal,” kata Aqil.
Komitmen Indonesia terhadap kepatuhan halal diperkuat oleh fasilitas pengujian mutakhir di Laboratorium Halal LPPOM MUI, yang terakreditasi oleh ISO/IEC 17025:2017. Fasilitas ini menyediakan pengujian komprehensif untuk berbagai bahan, memastikan bahwa semua produk memenuhi standar halal.
Pengujian Inovatif
*Pengujian Molekuler: Analisis DNA menggunakan teknik PCR untuk mendeteksi kontaminan non-halal dalam tekstil dan kulit.
*Pengujian Mikroskopis: Pemeriksaan kulit dan serat di bawah mikroskop untuk memverifikasi asal dan keaslian bahan.
*Kemampuan laboratorium ini tidak hanya terbatas pada tekstil, tetapi juga mencakup:
*Barang dari Kulit: Tas, ikat pinggang, sepatu, dan dompet.
*Makanan dan Kosmetik: Memastikan kepatuhan terhadap berbagai kategori produk.
*Sertifikasi Vegan: Menguji produk untuk klaim vegan di samping sertifikasi halal.
Standar pengujian yang ketat ini memastikan bahwa mode halal Indonesia memenuhi harapan internasional, meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya saing pasar.
Roadshow IGHF merayakan warisan budaya Indonesia dengan memadukan tekstil tradisional ke dalam mode modern. Bahan-bahan ikonik seperti batik, songket, dan kain tenun tangan menjadi pusat koleksi, yang mencerminkan keahlian dan seni selama berabad-abad.
“Tekstil Indonesia lebih dari sekadar kain—tekstil adalah narasi budaya dan sejarah kita,” kata Aqil. “Dengan memadukan tradisi ini dengan desain inovatif, kami menciptakan identitas unik untuk mode Indonesia.”
Ekspansi global mode halal Indonesia memiliki implikasi yang luas bagi ekonomi dan masyarakat bangsa.
Roadshow IGHF diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan menarik investasi asing, memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi halal global senilai US$2 triliun.
Inisiatif ini mendukung ribuan perajin, desainer, dan produsen di seluruh Indonesia, menyediakan mata pencaharian yang berkelanjutan dan mempromosikan industri lokal. Banyak perajin tekstil Indonesia adalah perempuan, menjadikan sektor fesyen halal sebagai pendorong utama kesetaraan dan pemberdayaan gender.
Tantangan
Meskipun Roadshow IGHF merupakan tonggak penting, tantangan tetap ada:
*Penetrasi Pasar: Bersaing di pasar mapan seperti Eropa memerlukan pemasaran dan kemitraan yang strategis.
*Penyelarasan Regulasi: Memastikan konsistensi dalam standar sertifikasi halal di berbagai negara sangat penting untuk perdagangan yang lancar.
*Keberlanjutan: Menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan sangat penting, khususnya dalam produksi tekstil.
Dengan mengatasi tantangan ini, Indonesia dapat memaksimalkan manfaat dari ekspansi globalnya.
Teknologi merevolusi industri mode halal Indonesia, memungkinkan transparansi dan efisiensi yang lebih besar. Kemajuan utama meliputi:
*Ketertelusuran Berbasis Blockchain: Memastikan bahwa semua tahap produksi mematuhi standar halal.
*Manajemen Rantai Pasokan Digital: Merampingkan proses dan meningkatkan efisiensi operasional.
Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kepatuhan tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk bersertifikat halal.
Presiden RI sebelumnya, Joko Widodo telah menetapkan visi yang berani untuk Indonesia: menjadi produsen produk halal terbesar dan pusat mode global. Roadshow IGHF merupakan langkah kunci untuk mewujudkan visi ini, dengan menggabungkan diplomasi budaya, strategi ekonomi, dan inovasi teknologi.
Aqil merangkum misinya: “Melalui kolaborasi dan kreativitas, Indonesia siap memimpin ekonomi halal global, dan menjadi contoh bagi dunia.”
Roadshow Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) bukan sekadar rangkaian acara—ini adalah gerakan yang menempatkan mode halal Indonesia sebagai pemimpin global. Dengan memamerkan warisan budaya, inovasi, dan kepatuhan terhadap standar halal, inisiatif ini menyoroti potensi Indonesia untuk memengaruhi industri mode global.
Roadshow IGHF yang diselenggarakan di Malaysia, Eropa, dan Turki menjadi bukti komitmen Indonesia terhadap keunggulan. Dengan fokus pada keberlanjutan, inklusivitas, dan pertumbuhan ekonomi, mode halal Indonesia siap meninggalkan dampak yang langgeng di panggung global.