JAKARTA, bisniswisata.co.id: Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung penuh gelaran Miss Earth Indonesia 2018, yang memasuki babak grand final pada Jumat (6/7) malam. Juga apresiasi karena bertema tema “The Real Implementation of Sustainable Development”, sejalan tekad pariwisata Indonesia. Yaitu menempatkan isu Iingkungan hidup menjadi perhatian utama, sebagaimana juga menjadi isu pariwisata dunia.
“Saya mendukung keberadaan Miss Earth Indonesia karena akan menjadi duta pariwisata Indonesia sekaligus endorser untuk meningkatkan awareness Wonderful Indonesia di mata dunia internasional,” papar Menpar Arief Yahya saat menerima 30 finaIis Miss Earth Indonesia 2018 di gedung Kemenpar Jakarta, Kamis (5/7/2018) petang .
Menteri Arief mengakui daya saing pariwisata Indonesia untuk pilar environment sustainability pada Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) World Economic Forum (WEF) masih sangat rendah, yakni berada di ranking 131 dari 134 negara.
Karenanya, lanjut dia, kita harus berusaha keras memperbaiki pilar ini agar target index daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 4O dunia, dari posisi sekarang ranking 42. “Memang ini tidak mudah untuk meningkatkan rangking dalam posisi yang lebih baik. Dibutuhkan kerja keras untuk memperbaiki dengan berbagai solusi, diantaranya menggerakkan Miss Earth Indonesia untuk membantunya dan bisa dijadikan endorser,” lontarnya.
Menurutnya, pembangunan pariwisata tidak lepas dari kerusakan lingkungan. Untungnya, Pariwisata merupakan sektor yang paling kecil menimbulkan kerusakan lingkungan karena prinsip pembangunan pariwisata adalah suistainable atau berkelanjutan. Lingkungan yang terjaga merupakan aset bagi pariwisata untuk mendatangkan wisatawan.
Menpar Arief Yahya menggambarkan bagaimana pariwisata concern terhadap sustainable tourism, contohnya masyarakat sekitar hutan yang mengelola lahan hutan untuk kegiatan pariwisata. “Misalnya dari 1.000 hektar hutan, yang dikelola sekitar 10% atau 100 hektar dari lahan itu hanya 10 hektar ada tampak bangunan. Ini artinya, hanya 1% yang digunakan oleh pariwisata sedangkan 99% menjadi aset yang harus dipelihara agar menjadi daya tarik untuk didatangani wisatawan,” ungkapnya.
Karena itu, hanya industri pariwisata yang bisa mensejahterakan pelaku yang terlibat di dalamnya. Memang dalam mengembangkan pariwisata, harus ada prinsip yang dipegang teguh Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan. “Prinsip yang dianut ini sejalan dengan tema yang diangkat UNWTO 2017, dengan Sustainable Tourism-a Tool for Development,” tegasnya serius
Arief berharap para finalis MEI 2018 dapat memposisikan dirinya sebagai representatif generasi muda yang peduli lingkungan. Sekaligus menjadi spoke person/influencer dengan turut memiliki dan menjaga kelestarian destinasi wisata yang ada di Nusantara. Yang kaya dengan keragaman budaya (culture) serta keindahan alam (nature) dan buatan manusia (manmade).
CEO EL John Indonesia Johnnie Sugiarto menjelaskan tahun ini, Miss Earth Indonesia 2018 memasuki tahun ke-6 dan saat ini para finalis MEI 2018 memasuki karantina dimulai pada 25 Juni 2018 di Ibis Budget Hotel Jakarta Daan Mogot ditandai dengan acara welcome dinner.
Selama karantina mereka mendapat pembekalan di bidang lingkungan, public speaking, pariwisata, dan kecantikan. Rangkaian acara MEI 2018 akan ditutup dengan acara Grand Final Miss Earth Indonesia 2018 yang berlangsung di Sun City Grand Ballroom Jakarta pada 6 Juli 2018 dan disiarkan langsung secara live streaming melalui YouTube dan EL JOHN TV tepat pukul 19.00 WIB. (end)