MESIR, bisniswisata.co.id : Pemerintah Mesir memberikan sanksi serius terhadap 16 perusahaan pariwisata yang dituduh mengatur ibadah haji tanpa izin ke Mekah. Perusahaan-perusahaan ini mengizinkan orang Mesir untuk mengambil bagian dalam ibadah haji tanpa visa yang diperlukan.
Hal ini mengakibatkan hilangnya banyak nyawa jamaah. Beratnya hukuman mencerminkan besarnya skandal dan beratnya dampak terhadap jamaah haji.
Dilansir dari tourism-review.com, pihak berwenang Mesir tidak hanya mencabut izin perusahaan-perusahaan ini tetapi juga membawa pejabat mereka ke pengadilan karena “penipuan.”
Perdana Menteri Mesir Mustafa Madbouli telah memerintahkan agar denda yang dikenakan digunakan untuk memberikan kompensasi kepada keluarga jamaah yang meninggal akibat praktik tidak bertanggung jawab tersebut.
Konsekuensi dari penipuan ini sangat tragis. Lebih dari 600 warga Mesir tewas saat menunaikan ibadah haji ke Mekah, hampir semuanya tanpa visa. Jumlah total kematian dalam peristiwa ini melebihi 1.100, termasuk banyak korban dari negara lain. Suhu ekstrem, yang mencapai 51,8°C, memainkan peran penting dalam tragedi ini.
Tanpa adanya visa, jamaah haji tidak memiliki akses terhadap infrastruktur ber-AC dan layanan medis yang memadai, sehingga meningkatkan kerentanan mereka terhadap panas yang menyengat.
Antara penipuan dan keputusasaan
Warga Mesir memiliki dua pilihan resmi untuk berpartisipasi dalam Ibadah Haji Besar: mereka dapat dipilih melalui undian pemerintah atau melalui perusahaan pariwisata berlisensi. Pilihan terakhir bisa mahal, setara dengan upah minimum selama beberapa tahun.
Beberapa orang mencoba menghindari pilihan ini dan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan visa turis, dengan harapan dapat ikut menunaikan ibadah haji setelahnya. Praktik ini, yang seringkali difasilitasi oleh oknum perusahaan pariwisata dan telah mengakibatkan banyak kematian.
Korban Mesir
Meskipun warga Mesir hanya mewakili 5% dari total jemaah haji, mereka menyumbang lebih dari separuh korban. Beberapa faktor, termasuk kondisi ibadah haji yang ekstrim dan kurangnya persiapan serta dukungan terhadap jamaah haji ilegal, dapat menjelaskan ketidakseimbangan ini.
Jejaring sosial telah mengungkapkan pemandangan apokaliptik: tubuh para peziarah tergeletak di tanah tanpa tempat berlindung atau perawatan medis, sehingga semakin menonjolkan tragedi kemanusiaan.
Reaksi Pemerintah Saudi dan Mesir
Pihak berwenang Saudi berupaya mengatasi situasi ini dengan mendistribusikan air dan es dan menyarankan penggunaan payung untuk melindungi diri dari sinar matahari.
Sayangnya, langkah-langkah ini terbukti tidak cukup untuk mencegah banyak kematian. Mempertimbangkan hal ini, Mesir telah mengambil tindakan terhadap perusahaan pariwisata yang melakukan aktivitas ilegal ini untuk mencegah tragedi di masa depan.