AIRLINES INTERNATIONAL TRANSPORTASI

Langit Mulus Ke Depan: Kemitraan THAI-Turki Tandai Peningkatan Perjalanan Global

BANGKOK, bisniswisata.co.id: Lompatan maju yang monumental untuk perjalanan udara internasional terjadi ketika Thai Airways International (THAI) dan Turkish Airlines membuat nota kesepahaman. Kemitraan yang diantisipasi akan fokus pada persaingan ketat yang lazim di rute Asia-Eropa.

Dilansir dari thethaiger.com/, biasanya, kolaborasi maskapai memerlukan sinkronisasi jadwal dan pembagian pendapatan. Misalnya, Qantas Airways dan Emirates memiliki kemitraan kerja pada layanan Eropa-Australia. 

Namun, pengaturan ini memerlukan lampu hijau dari regulator persaingan di masing-masing negara operator.

Selain meningkatkan jaringan mereka, aliansi ini akan mengkatalisasi penerbangan harian antara Bangkok dan Istanbul, sebagaimana dijelaskan oleh THAI. 

Pengumuman tanggal lepas landas yang tepat untuk layanan ini sudah diumumkan , Di sisi lain, Turkish Airlines sudah memfasilitasi perjalanan dua hari sekali ke ibu kota Thailand, Bangkok.

Pandemi COVID 19, yang membuat dunia terhenti, melumpuhkan maskapai yang sudah kesulitan itu. Penghitungan pesawat aktif THAI mencapai sekitar 65, angka yang pernah melonjak lebih dari 100 sebelum pandemi, kenyataan pahit dari pukulan yang ditimbulkan COVID-19 pada perjalanan udara.

 Namun, kebangkitan kuat dalam permintaan perjalanan setelah krisis kesehatan global telah memicu ambisi THAI untuk menyusun cetak biru baru untuk perluasan armadanya.

CEO maskapai, Chai Eamsiri, mengungkapkan kepada Bloomberg News pada bulan Juni bahwa THAI berencana memesan hingga 30 jet baru sebelum tahun ini berakhir. Selain itu, maskapai ini bertujuan untuk memperbesar ukuran armada berbadan kecilnya dengan jumlah minimum dua kali lipat selama dekade mendatang.

Perlu disebutkan bahwa THAI dan Turkish Airlines merupakan bagian integral dari Star Alliance. Didirikan pada tahun 1997, tim yang terdiri dari 26 maskapai terkemuka ini, termasuk kelas berat industri seperti Singapore Airlines, United Airlines, Deutsche Lufthansa, dan ANA, adalah yang paling tangguh di antara tiga konglomerat maskapai global utama. 

Melalui integrasi ekstensif dalam blok yang lebih luas, aliansi ini bertujuan untuk menjadi pendorong komersial bagi maskapai anggota.

Evan Maulana