DESTINASI INTERNATIONAL KOMUNITAS LIFESTYLE

Komunitas Bule di Uluwatu Pelopori Bersih-Bersih Pantai Nyang-Nyang

Oliver Wild (kanan/ duduk) bersama  turis mancanegara di Pantai Nyang-Nyang usai kumpulkan sampah pantai.

ULUWATU, Bali, bisniswisata.co.id: Pria Jerman bernama Oliver Wild berjalan menyusuri pantai Nyang-Nyang, Uluwatu, Bali diikuti oleh teman-teman bulenya dari berbagai negara. Dari 12 orang yang menyertainya hanya ada satu orang Indonesia, karyawan Hotel The Mulia  di kawasan Sawangan, Jl. Raya Nusa Dua Selatan yang ikut memunguti sampah di sepanjang pantai dan mengumpulkannya dalam karung.

Orang Indonesia lainnya, Justin Sabrinsky sibuk mendokumentasikan aktivitas bersih-bersih pantai saat matahari jam lima sore masih bersinar terang. Apalagi ditengah kegiatan bersih-bersih itu ada atraksi para pemain paralayang terjun dari ketinggian bukit di tepi pantai.

Atraksi itu memberikan pemandangan sensasional dan paralayang mendarat di halaman restoran Utilis yang menjadi tempat berkumpul peserta bersih-bersih pantai yang dikomandani Oliver Wild sekaligus tempat pengumpulan beberapa karung sampah yang berhasil diambil.

“ Ini kegiatan community service ke dua yang saya lakukan bersama komunitas bule di Uluwatu. Saya posting ajakan bersih-bersih pantai di Instagram dan sore ini berkumpul 12 orang,” kata Oliver Wild dengan bahasa Inggris yang fasih.

Dari sekian banyak tempat wisata pantai di Bali,  Pantai Nyang Nyang di Uluwatu memiliki daya tarik tersendiri terutama pada kebersihan pantai, dan pengunjung tidak ramai. Namun pantai yang nampaknya bersih itu masih banyak bertebaran sampah plastik terutama bungkus snack, botol dan kaleng miniman ringan, sedotan dan sampah lainnya.

Oleh karena itu Oliver yang juga manager restoran La Kantina, sebuah restoran Italia di kawasan Bingin, Uluwatu, memberikan potongan harga pula bagi peserta bersih-bersih pantai untuk makan malam dan menikmati live music di restorannya.

“ Begitu Oli ( panggilan Oliver) mengajak bersih-bersih pantai di Instagramnya saya langsung luangkan waktu sore ini untuk bergabung. Kita perlu action bukan hanya bicara jagalah kebersihan tapi nyatanya pantai tetap kotor tidak terjaga kebersihannya, jadi kita harus sering-sering buat kegiatan sosial  seperti ini “ kata Klara, wisatawan dari Czech Republic biasa disebut Ceko.

Bersama teman wanitanya, dia bergabung menyusuri pantai berwarna putih kekuningan di padukan dengan warna air laut berwarna biru dengan gradasi warna hijau. Sambil menyebar, memungut sampah dan menikmati pemandangan, gadis berbikini dan berwajah usia 20 tahunan ini menikmati kegiatannya. 

“ Usia saya sudah diatas 40 tahun, kegiatan bersih-bersih bagusnya sudah kita perkenalkan sejak anak-anak usia dini. Apa yang kami lakukan bisa dilanjutkan terus dengan masyarakat lokal,”  tambah Klara bersama turis AS. Filipina, Aussi, Mexico, Chili, Itali yang ikut kegiatan mengumpulkan sampah pantai ini.

Mengumpulkan sampah pantai Nyang-Nyang

Hal yang sama diungkapkan pula oleh Ignacio Carvallo dari Chili, peselancar muda yang di negaranya tinggal di tepi pantai pula. Sebagai peselancar yang sejak kecil sudah ikut menjaga pantai, pria yang akrab dipanggil chacha ini mengatakan masyarakat lokal yang terdepan menjaga pelestarian pantainya.

Pantai yang bersih dan pengunjung yang banyak serta tertib akan membawa kesejahteraan penduduknya. “Sebagai turis dan pendatang, kita juga harus respek dengan masyarakat lokal dan laut yang kita cintai sehingga harus dijaga kebersihannya, “ kata Chacha.

Sementara Oke Fahreza, lulusan NHI Bandung yang bekerja di The Mulia Nusa Dua dan kost di Jimbaran bersemangat membantu kegiatan ini. Selain kalangan perhotelan sudah sering melakukan community service membersihkan sampah pantai, baginya aksi lebih penting dari sekedar lipservice.

“ Kerja nyata bersih-bersih pantai sangat dibutuhkan sehingga keindahan pantai-pantai yang kita miliki terjaga. Kalau sudah selesai piknik di pantai tolong sampahnya dikumpulkan dan dibawa lagi jangan jadikan lautan sebagai bak sampahnya,” kata Oke Fahreza.

Seharusnya dalam hati manusia Indonesia sudah ada rasa malu dan rasa bersalah kalau membuang sampah sembarangan apalagi dipantai dan lautan, tambahnya.

“Anak muda didaerah manapun di negeri ini sudah harus memiliki kesadaran untuk menjadi pemuda pelopor kebersihan dari sampah-sampah umum dan dimulai dari diri sendiri mau mengumpulkan sampah yang dihasilkannya sendiri,”  ungkap Oke serius.

Pantai Nyang-Nyang Uluwatu menjadi salah satu pantai indah tersembunyi yang layak di kunjungi saat berada di Bali dan menjadi tempat surfing board wisatawan mancanegara.  Oleh karena itu tindakan Oliver Wild dan komunitasnya ini sangat penting.

Pantai ini berada sebelum Pura Uluwatu dan akses menuju Pantai Nyang Nyang Pecatu tergolong sulit karena lokasi pantai berada di bawah tebing dan untuk menuju pantai bisa dengan motor dengan tikungan tajam atau pengunjung harus menuruni anak tangga yang kemiringannya cukup ekstrim.

Objek Wisata Pantai Nyang Nyang Pecatu yang masih terbilang baru ini memang masih minim fasilitas bagi pengunjung. Sedangkan, potensi wisata pantai ini sangat besar jika dikembangkan. 

Bersih-bersih pantai yang dipelopori wisatawan asing kiranya menjadi inspirasi banyak pihak untuk terus melakukan kerja nyata untuk kepentingan bersama. 

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)