JAKARTA,bisniswisata.co.id:Indonesia Halal Lifestyle Center ( IHLC) memprakarsai misi dagang dan pariwisata ke Uzbekistan dengan tema Halal Beyond Borders untuk mengungkap potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dan Uzbekistan, ungkap Sapta Nirwandar, Ketua IHLC, hari ini.
“Rombongan akan berada di dua kota Uzbekistan mulai 31 Mei – 7 Juni 2023 yaitu Tashkent & Samarkand. Mengapa Uzbekistan karena selain ikatan budaya juga berkat jasa Presiden Sukarno kisah ditemukannya makam Imam Bukhari. Saat ini komplek makam Imam Bukhari yang terletak di desa Hartang, sekitar 25 kilometer dari Samarkand telah menjadi salah satu destinasi wisata umat Islam seluruh dunia.
Selain itu lokasi Uzbekistan yang strategis menjadikannya pusat ideal untuk pariwisata dan perdagangan. Punya akses mudah ke negara-negara Asia Tengah lainnya termasuk Rusia, China, dan Timur Tengah. Muslim merupakan 87% dari mayoritas 35,4 juta penduduknya, sedangkan sisanya 9% mengikuti Kekristenan Ortodoks Rusia dan 4% pemeluk agama lainnya, tambah Sapta.
“Misi ini juga sebagai tindak lanjut dari undangan Wakil Gubernur Samarkand saat mengunjungi kami di Jakarta, Halal Beyond Borders bertujuan untuk menjajaki peluang kolaborasi potensial di bidang Pariwisata Halal ( halal tourism) dan Ekonomi Kreatif antara Indonesia dan Uzbekistan untuk meningkatkan ekonomi Islam di masing-masing negara,”
Acara yang didukung oleh Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dan Kementerian Luar Negeri ini menyediakan platform bagi delegasi Indonesia untuk berpromosi pariwisata dan terlibat dalam misi dagang dengan Uzbekistan. Acara juga berfungsi sebagai inisiatif diplomasi budaya untuk memperkuat hubungan antara dua negara.
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi peluang di bidang Halal Tourism & Creative Economy khususnya, menciptakan alternatif tujuan Trip Haji/Umrah+ dan Ziarah makam .
“Dengan lokasinya yang strategis di Asia Tengah, Uzbekistan memiliki potensi untuk menjadi hub untuk produk dan layanan Halal di wilayah tersebut seperti Kazakstan, Turkmenistan, Kyrgistan, Tajikistan terutama keuangan syariah.
Kelas menengah Uzbekistan yang berkembang pesat di negara ini dan pertumbuhan ekonomi yang kuat menjadikannya sebuah tujuan yang menarik, tambahnya.
Pemerintah Uzbekistan kini lebih fokus pada pariwisata sebagai strategi ekonomi baru mereka. Menawarkan penerbangan langsung baru dari Jakarta – Tashkent adalah langkah konkritnya untuk menarik wisatawan Indonesia. Kebijakan bebas visa juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kunjungan timbal balik dari Uzbekistan ke Indonesia
Sapta Nirwandar yang bertandang dengan sedikitnya 50 orang delegasi terdiri dari pejabat Kemenparekraf, Bank Indonesia, Kementrian Luar Negri RI, para pebisnis halal, industri pariwisata, kalangan media, designer, investor hingga distributor dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk berkolaborasi dan berjejaring dengan baik.
“Kami berharap kegiatan Halal Beyond Borders akan memicu kalangan UKM dapat memantapkan diri sebagai pemain awal pasar negara berkembang Uzbekistan dan memanfaatkan permintaan yang terus meningkat untuk produk Halal dan jasa,”
Uzbekistan menghadirkan pasar yang relatif belum tersentuh dengan populasi Muslim yang besar. Oleh karena itu memasuki pasar ini lebih awal, UKM memiliki peluang untuk merebut pangsa yang signifikan dari Industri Halal dan Ekonomi Kreatif, serta memantapkan diri sebagai terpercaya dan merek yang disukai di antara audiens target, tegas Sapta.