DENPASAR, Bisniswisata.co.id: Momentum Imlek kali ini sangat berarti bagi Bali yang sedang melakukan pemulihan pariwisata pasca peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Turis negeri Kung Fu yang merayakan Imlek di Pulau Dewata, biasanya datang dalam rentang waktu sepekan sebelum hari H Imlek dan sepekan sesudahnya.
“Kehadiran kembali wisatawan China ini sangat melegakan, terutama bagi para pelkaku pariwisata yang memang khusus menyasar pasar China,” papar Wakil Ketua PHRI Bali IGN Rai Suryawijaya di Denpasar, Rabu (14/2/2018).
Seperti dilansir laman Bisnis.com, Rai melanjutkan dalam beberapa hari ini terdapat sekitar 30 penerbangan dari berbagai kota di China mendarat di Bali setiap hari. Kondisi ini menandakan pemulihan yang cukup cepat, apalagi belum lama ini status Awas Gunung Agung telah diturunkan menjadi Siaga.
Wisatawan asal Tiongkok ini kebanyakan tinggal di hotel bintang 3 dan 4 yang tersebar di kawasan Sanur, Kuta, Nusa Dua, dan Ubud. Hotel yang biasa menangani tetamu China ini menghadrikan pernik Imlek dan menawarkan acara khusus di hotel atau restoran.
Rai yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata daerah Kabuaten Badung ini mengatakan pemulihan pariwisata secara umum telah mencapai sekitar 65%. Jika sebelum terkena isu Gunung Agung wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 16.000 orang, kini tercatat sekitar 14.000 orang per hari.
Diharapkan dengan semakin menggeliatnya kembali pariwisata di Bali, bakal semakin banyak wisatawan China yang sebelumnya menduduki peringkat atas dalam jumlah kunjungan, dengan pencapaian target yang telah ditetapkan yakni 7 juta kunjungan wisman ke Bali pada tahun 2018. (NDHYK)