ENTREPRENEUR INTERNATIONAL PENDIDIKAN TEKHNOLOGI

FOMO dan Trend Jasa Like Social Media Marketing

Foto ilustrasi www.google.com

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Di era digital ini, banyak orang merasa terdorong untuk terus mengikuti perkembangan di media sosial karena takut ketinggalan tren, berita, maupun percakapan penting atau bahasa kerennya FOMO (Fear of Missing Out).

Maklum era media sosial dan maraknya komunitas maka salah satu fitur yang banyak digunakan oleh pengguna adalah WhatsApp Group (WAG) komunitas yang dimiliki membuat media komunikasi untuk bertukar informasi dan berdiskusi ini banyak penggemarnya.

Orang tertarik memiliki media sosial karena berbagai alasan terutama karena ingin memiliki koneksi sosial yang memungkinkan mereka tetap terhubung dengan keluarga, teman, atau kolega, meskipun terpisah jarak dan waktu. Ini memudahkan mereka berbagi momen, kabar, dan pengalaman.

Setelah WhatsApp Group (WAG) , di Indonesia berdasarkan laporan yang dirilis oleh We Are Social bulan Januari 2024 ada 139 juta identitas pengguna media sosial yang setara dengan 49,9% total populasi nasional. Selain WAG, Face Book, Instagram dan Tiktok juga menjadi akun populer yang dimiliki siapa saja dan dimana saja.

Soalnya di media sosial inilah pengguna juga mendapatkan informasi dan hiburan mulai dari mendapatkan berita terbaru, informasi terkait topik tertentu serta hiburan melalui konten seperti video, gambar, dan meme.

Nah media sosial ternyata bagi sebagian orang dari beragam usia tingkat balita hingga kakek-nenek memberi orang kesempatan untuk mengekspresikan diri dengan bakatnya masing-masing, untuk berbagi pandangan, karya seni, atau aktivitas sehari-hari mereka kepada dunia dimana memungkinkan mereka menunjukkan identitas mereka.

Tak heran kalau anak-anak balita sekarang tidak terbatas dari keluarga artis, sudah memiliki akun medsos karena dorongan penuh para orangtuanya untuk menjadi berita viral, eksis selalu dengan konten-konten video. Usia bukan batasan, semua kalangan bahkan dari berbagai strata sosial juga tak ketinggalan disibukkan dengan mengisi konten akun medsos.

Para profesional juga tidak ketinggalan karena banyak orang menggunakan media sosial untuk memperluas jaringan profesional mereka, seperti di platform LinkedIn, untuk mencari peluang kerja, kolaborasi, atau meningkatkan karier mereka.

Aktivitas dunia di era VUCA yang kita jalani sekarang memang menghadapi perubahan yang sangat cepat, tidak terduga dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol dimana kebenaran dan realitas menjadi sangat subyektif dampak dari perkembangan tekhnologi dan informasi.

Nah bagi mereka yang sudah memiliki pilihan -pilihan dalam memiliki akun media sosialnya dan mulai memiliki kecemasan takut ketinggalan momen, cemas tertinggal tren, isu maupun berita-berita yang disebut FOMO tadi, ada baiknya mulai memanfaatkan jasa like

Mengelola akun medsos sendiri dengan jutaan akun yang ada dari penduduk dunia bukan hal yang mudah. Apalagi jika menyadari betapa medsos juga menawarkan dukungan dan solusi mulai dari masalah pribadi, dukungan sosial berjamaah seperti membantu Palestina, dukungan emosional untuk keadilan, kesejahteraan umat dan juga masalah ekonomi termasuk E-Commerce.

Tak dipungkiri lagi ekosistem perekonomian negara juga karena media sosial bisa menjadi alat untuk membangun dan mengembangkan bisnis, memasarkan produk atau layanan, serta berinteraksi dengan pelanggan potensial.

Alasan-alasan ini membuat media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan modern mulai dari membantu dalam membentuk personal identity hingga brand awareness yang sangat penting dan harus diprioritaskan karena beberapa alasan strategis berhubungan dengan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi.

Sebagai pebisnis di tengah persaingan yang ketat social media marketing dapat membangun kesadaran merek, membantu perusahaan berdiri di tengah pasar yang jenuh dan brand awareness ini tidak bisa diabaikan karena konsumen cenderung lebih memilih merek yang mereka kenali dan percayai.

Merek yang sudah dikenal akan menjadi pilihan pertama saat konsumen dihadapkan pada berbagai produk yang serupa. Brand awareness membantu konsumen mengenali merek yang kita miliki dengan lebih cepat, di samping membangun loyalitas pelanggan karena konsumen yang memiliki kesadaran akan merek cenderung lebih loyal.

Dengan membangun hubungan emosional melalui kesadaran merek yang konsisten, Anda bisa menciptakan pelanggan yang setia dan juga menjadi pendukung merek yang akan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.

Di era digital, alat-alat pemasaran seperti SEO, social media marketing dan content marketing sangat bergantung pada pengenalan merek. Jika merek Anda sudah dikenal, segala bentuk iklan digital yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Saat brand awareness meningkat, peluang untuk menjangkau audiens yang lebih luas melalui strategi organik seperti viral marketing juga lebih besar. Konsumen yang mengenali merek akan lebih cenderung berbagi konten atau merekomendasikan produk kepada orang lain. Nah mudahkan ? Ayo action !

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin RedaksiĀ dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)