Ary Ginanjar, founder ESQ Group memimpin langsung training. ( Foto: ESQNews).
JAKARTA, bisniswisata.co.id : Training Executive batch 188 dari ESQ Leadership Center dihadiri oleh ribuan peserta yang berasal dari 3 negara yakni Malaysia, Singapura, dan Indonesia dari berbagai daerah di tanah air.
Dilaksanakan saat umat Islam merayakan pergantian tahun Hijriah di gedung Menara 165, Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Group mengatakan kegiatan ini berlangsung hybrid. Tidak kurang dari 500 an peserta hadir langsung dan ribuan lainnya secara online.
Pelatihan secara hybrid ini dipandu langsung oleh Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian selama dua hari yaitu pada 1 Muharram 1444 H yang jatuh pada tanggal 30- 31 Juli 2022 dan saat pembukaan dihadiri oleh para tokoh alumni yang selama 22 tahun setia hadir menyambut peserta baru.
Hadir beberapa tokoh berpengaruh di Negeri Pertiwi ini yang ikut memeriahkan acara yakni Oma Anna Rochim, ibunda dari Ary Ginanjar Agustian, Komisaris Graha Lea Irawan, pengusaha Miranty Abidin, Bachtiar Rachman, Tarmidzi, Sukandar, Prof Evvy, Darwis, Djendri, Aries Muftie, Iesje Latief, Sunan Arief, Ketua Korwil Jabodetabek, Korda Garut dan lainnya.
Komisaris Jenderal (Purn). Drs. Nanan Soekarna, mantan WakaPolri mendapat kejutan dari Ary Ginanjar. Nanan yang merupakan alumni terbaik Akpol 1978 dan alumni training ESQ berulang tahun dan mendapatkan doa dan pemotongan kue di hadapan peserta.
Ary yang membawakan langsung training mengatakan kalau keimanan masuk ke dalam dada, siapa yang percaya Indonesia akan kembali jaya? Apakah cukup dengan aturan hukumnya Kang Nanan Komjen Pol (Purn)? Apa yang kurang di bangsa ini? Satu kata, pegang dadanya, yaitu iman. Itulah alasan kita di sini,” tutur Ary dari Ruang Granada, Menara 165.
Banyak alasan lainnya dari setiap individu yang ingin hijrah memperbaiki hidupnya di momentum Tahun Baru Islam ini tapi intinya adalah mencari Kebahagian, Ketenangan dan Kesuksesan. Untuk itu pilihannya ada di dalam diri sendiri.
” Mintalah iman yang menghujam ke dalam dada sehingga keinginan hijrah dan mendapat kebahagian, ketenangan dan kesuksesan dalam hidup bisa tercapai,”
Ary juga menjelaskan ada 3 bentuk atau tipe dari alumni ESQ yang sudah mengikuti training. Puluhan tahun menghadapi peserta maka dia mendapatkan 3 kesimpulan yaitu dari orang yang tidak pernah dapat hidayah meskipun ia masuk ke dalam ruangan training.
Tipe yang kedua adalah pernah dapat hidayah tersebut namun saat keluar dari ruangan training tetap berlaku sombong dan congkak, lalu dicabut kembali hidayahnya itu. “Seperti batu yang disiram air tak pernah masuk apa-apa,” kata Ary Ginanjar.
Dan ketiga yaitu ia dapat hidayah dan terus hidup di dalam jiwa serta cintanya kepada Allah SWT dan Muhammad SAW hingga akhir hayatnya seperti para tokoh alumni tadi yang selama 22 tahun terus hari di acara pendidikan karakter ini.
Training ini juga bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 H, menurut Ary hal tersebut bukanlah sebuah kebetulan namun sudah ketentuan dari Allah.

“Hari ini menjadi hari yang sangat penting. Bukan tanggal atau waktunya, tetapi pesan besar dibalik ini semuanya. Ingat bahwa hari hari besar islam itu ada urutan pembentukan peradaban dan pembangunan karakter yang paripurna sebelum 1 muharam ada 2 hari besar yang tidak boleh kita lupakan Idul Fitri dan Idul Adha baru 1 Muharam atau hijriah.
Acara yang dilaksanakan dari pagi hingga sore ini dipandu juga oleh Coach Iman Herdimansyah, Coach Eka Chandra, Coach Ramdhani, Coach Nofel dan lainnya. Mereka adalah kader ESQ atau trainer lisensi dari Ary Ginanjar Agustian.
Indira Qadrina Hadena yang mengikuti training Eksekutif bersama bundanya, Novianti Qomariah dan abangnya Muhammad Luqman Hadena mengatakan banyak pengalaman baru yang didapatnya.
Dalam hal kecerdasan intelektual ( IQ ) dan Emotiomal Qoutient ( EQ) yaitu kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi sendiri dengan cara yang positif guna menghilangkan stres, berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan, dan meredakan konflik banyak konsep yang dipelajari dan diatasi dalam pandangan agama.
Gadis yang tengah libur kuliah di London ini merasakan manfaat mengenal apa yang disebut Spiritual Quotient ( SQ) sehingga bisa merasakan iman yang menghujam di dada itu seperti apa dengan pertanyaan siapa saya, dimana saya dan mau kemana saya, tambahnya.
Begitu juga Dato DR Leezz, peserta dari Kuala Lumpur yang mengikuti training bersama stafnya. Mantan ibu rumah tangga yang kini berbisnis nutrisi di 32 negara merasa mendapat kasih sayang Allah SWT sejak menjejakkan kakinya di Jakarta untuk mengikuti training.
” Terus terang orang-orang terdekat mengkhianati saya namun baru setengah hari training saja saya sudah merasa tenang dan beruntung,” katanya mengakhiri komentarnya.