Pencapaian ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mendigitalkan semua titik sentuh di bandara
SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Digi Yatra, ekosistem berbasis Self-Sovereign Identity (SSI) yang memanfaatkan teknologi biometrik wajah untuk pemrosesan penumpang tanpa kontak dan lancar di bandara, telah melampaui tonggak sejarah 10 juta unduhan aplikasi.
Pencapaian ini menggarisbawahi semakin populernya platform ini dan perannya yang penting dalam memberikan pengalaman perjalanan yang melindungi privasi dan efisien.
Didirikan pada Desember 2022, Digi Yatra memanfaatkan teknologi autentikasi wajah untuk menyederhanakan pemrosesan penumpang di 24 bandara di India.
Hingga saat ini, perusahaan ini telah memfasilitasi lebih dari 45 juta perjalanan lancar, memberikan pengalaman yang lancar bagi banyak pelancong.
Dengan hampir 10 juta pengguna dan rata-rata harian yang mengesankan sebanyak 30.000 unduhan aplikasi, platform ini menetapkan tolok ukur dalam solusi perjalanan digital.
Suresh Khadakbhavi, CEO Digi Yatra Foundation, mengatakan tonggak sejarah 10 juta pengguna mencerminkan kepercayaan dan keyakinan yang diberikan pengguna pada perusahaannya.
“Upaya kami, termasuk inisiatif kampanye ‘d-KYC’, membantu kami mendorong pertumbuhan pada tahun 2024. Kami mempertahankan momentum inovasi, privasi, dan evolusi pengalaman penumpang guna mencapai terobosan yang lebih besar di masa mendatang,” ungkap Suresh Khadakbhavi.
Menurut dia, Kemitraan dengan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) untuk IATA One-ID X Digi Yatra memungkinkan Digi Yatra untuk arus internasional yang akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut pada tahun 2025.
Digi Yatra memiliki rencana ambisius untuk tahun 2025. Platform ini bermaksud untuk mendukung semua 22 bahasa resmi India, mendobrak hambatan bahasa, dan memastikan setiap pelancong dapat dengan percaya diri menavigasi proses bandara dalam bahasa pilihan mereka.
Pihaknya juga bermaksud untuk menyelenggarakan proyek percontohan internasional, yang memungkinkan penumpang asing dengan paspor elektronik (e-paspor) untuk merasakan ekosistemnya yang lancar.
