JEDDAH,
bisniswisata.co.id,- PERINGATAN Hari Pekerja Migran Indonesia (PMI)
tahun ini di Jeddah dikemas kental nuansa
budaya tanah air dan cinta tanah air cukup terasa. Panggung diwarnai dengan
pertunjukan seni tari, aktraksi pencak silat, pembacaan puisi bertema
perjuangan PMI dalam mengais rezeki di rantau jauh dari sanak famili, dan
hiburan musik dangdut. Senimannya adalah para PMI yang bekerja di sejumlah kota
di Arab Saudi. Ratusan PMI dari 24 aliansi organisasi PMI di Arab Saudi
memadati Balai Nusantara Wisma Konsul Jenderal (konjen) RI Jeddah. Demikian
keterangan pers yang diterima bisniswisata.co.id
dari KJRI Jeddah hari ini.
Di Hari Buruh Migran Indonesia yang bertema “Sumber Daya Manusia Unggul untuk
Indonesia Maju”, panitia memberikan penghargaan kepada dua pegawai KJRI Jeddah
atas dedikasi mereka dalam melayani masyarakat. Mereka adalah Ahmad Kurniawan dan Zainullah Martoyo.
Penegasan komitmen cinta tanah air, menjaga citra dan martabat bangsa, menjunjung
tinggi budi pekerti luhur dan nilai ketimuran, serta menghormati hak-hak asasi
manusia yang tertuang dalam sebuah naskah deklarasi PMI Arab Saudi juga
digelorakan oleh Muhammad Roland Kamal, mewakili Aliansi PMI di Arab Saudi,.
Dalam kesempatan tersebut, Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin menyampaikan
penghargaan kepada para pegiat LSM yang telah bahu-membahu dengan KJRI dalam
memberikan bantuan kepada WNI lain yang tengah tertimpa masalah. KJRI Jeddah
dalam upaya memperkuat pelidungan bagi WNI telah lama membentuk semacam jaring
pengaman melalui satgas-satgas yang tersebar di seluruh wilayah kerjanya.
Konjen RI menyampaikan ada enam program unggulan dalam upaya melayani dan melindungi
masyarakat, yaitu pelayanan terpadu (Yandu), welcoming session bagi PMI yang baru tiba, pelayanan paspor cukup
sekali datang, pengurusan janazah gratis, layanan pendidikan bagi anak-anak
WNI, dan penyelenggaraan pelatihan keterampilan bagi PMI.
Konjen mengungkapkan selama setahun KJRI telah membantu pengurusan sebanyak 700
jenazah WNI, belum termasuk jemaah umrah. Sepanjang 2018, sebanyak 8 ribu WNI 0verstayer telah dilayani pengurusan kepulangannya
dari Wilayah Kerja KJRI Jeddah. Ditambahkan Konjen, selama dalam
kepemimpinannya, KJRI Jeddah telah berhasil mengupayakan pembebasan 6 WNI dari
hukuman mati.
Sepanjang 2018 KJRI Jeddah berhasil mengupayakan pencairan uang diyat (blood money), sebesar Rp
4,7 miliar. Umumnya, uang diyat ini
umumnya diperoleh keluarga WNI yang menjadi korban kecelakaan lalulintas. Selain
itu, sejak 2017 hingga kuartal tiga 2019 gaji PMI senilai Rp 53 miliar yang
ditahan majikan berhasil diselamatkan
KJRI . Konjen Hery mengingatkan para PMI agar fokus bekerja sebagaimana niat
semula saat meninggalkan keluarga di tanah air. Dia juga berpesan agar PMI
menjaga nama baik negara dan bangsanya dengan berperilaku baik di negara orang
dan menaati hukum negara setempat.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ujarnya mengutip sebuah kata
bijak.
Sementara itu, Sekjen Kemenaker Khairul Anwar yang hadir pada kesempatan
tersebut menyampaikan, aneka permasalah
PMI yang muncul di Arab Saudi tidak lepas dengan persiapannya di tanah air.
“Selain memahami bagaimana prosedur dan aturan di Arab Saudi, memahami tata ada
bagaimana bekerja di luar negeri, PMI harus mempunyai kesiapan mental, kompetensi,
keterampilan dan (penguasaan) bahasa,” ucap Khairul.
Ditengah pesta para PMI juga mendapat penyuluhan hukum dan bimbingan masyarakat
yang disampaikan Pelaksana Fungsi Konsuler-1 merangkap Koodinator Pelayanan dan
Pelindungan Warga, Safaat Ghofur, bersama dengan Konsul Tenaga Kerja Mochamad
Yusuf, mengangkat berbagai permasalahan yang dialami oleh PMI dan upaya penyelesaiannya.
*
KOMUNITAS