TRANSPORTASI

Baru Beroperasi, Skytrain Bandara Soetta Mogok

TANGERANG. Bisniswisata.co.id: Skytrain – Moda transportasi antar terminal Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, mogok di tengah jalan saat sedang mengangkut penumpang ke Terminal 1 Bandara internasional. Skytrain yang baru beroperasi itu mogok pada Ahad (7/1/2018) pukul 9.45 WIB.

Penumpang pun panik. Mereka tak berkutik apalagi nekad untuk berhamburan ke luar, karena kereta cepat melayang ini berada di atas ketinggian yang sangat membahayakan.

PT Angkasa Pura II (Persero) pun memohon maaf pada para pengguna dan memberikan penjelasan. “SkyTrain tersebut mogok akibat gangguan pada jaringan listrik. Begitu gangguan listrik itu terdeteksi, sistem perlindungan otomatis menghentikan laju kereta layang,” ungkap
Vice President Corporate Communication AP II, Yado Yarismano dalam keterangan resminya.

Mogoknya Skytrain terjadi lantaran gangguan operasional dan penumpang langsung diarahkan ke terminal terdekat menggunakan emergency walkway, sesuai dengan prosedur. “Dan langsung disiapkan shuttle bus untuk menggantikan sementara layanan SkyTrain,” lanjutnya.

Dilanjutkan, perbaikan jaringan listrik tersebut tidak memakan waktu lama, yakni sekitar 60 menit. SkyTrain mulai beroperasi kembali sejak jam 11.15, pada hari yang sama. “Standar Operasional Prosedur (SOP) sudah dilaksanakan dengan baik dan saat ini, setelah melalui pengecekan, SkyTrain bisa beroperasi kembali dengan normal,” terang Yado.

Sementara Branch Communication Manager Bandara Soetta Chaerul Anwar menambhakan mogoknya Skytrain akibat terjadinya kendala teknis. Namun, biasa segera diatasi oleh petugas lapangan Angkasa Pura (AP) II. “Itu karena ada sedikit kendala teknis saja mas. Dengan sigap rekan-rekan di lapangan mengatasi hal tersebut mas,” ucapnya.

Dijelaskan dia, gangguan Skytrain mogok itu terjadi sekitar pukul 09.45 WIB. Akhirnya, para penumpang Skytrain yang terjebak di dalam kereta cepat itu berhasil dievakuasi menggunakan emergency walkway.

Dilanjutkan dia, skytrain CGK memiliki sistem proteksi yang sangat baik sehingga apabila ada terdeteksi mal fungsi di sistem operasi Skytrain, maka sistem proteksi Skytrain langsung bekerja. “Jadi, saat terjadi gangguan itu, sistem Skytrain langsung berhenti. Gangguan terdeteksi pada jaringan listrik, dan dapat ditangani dengan cepat dalam waktu 60 menit oleh petugas,” sambungnya.

Setelah penumpang dievakuasi, dan SOP dilaksanakan baik, kereta cepat tanpa awak yang digadang-gadang menjadi kebanggaan Bandara Soetta itu langsung bisa beroperasi kembali, pukul 11.15 WIB. (Redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto