Bandara Changi Singapura. (]Foto:ronniechua/iStock Editorial/Getty Images Plus)
SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Wisatawan yang akan datang ke Singapura pada tahun 2024 mungkin akan segera dapat menikmati perjalanan bebas paspor, setelah negara kepulauan tersebut meloloskan amandemen undang-undang imigrasi.
Hal ini memungkinkan penerapan sensor biometrik tambahan di Bandara Changi, yang secara luas dianggap sebagai salah satu bandara teratas (dan tersibuk) di dunia.
Saat ini, Dubai mengizinkan perjalanan bebas paspor untuk beberapa wisatawan, dan meluncurkan sistem di Terminal 3 untuk penumpang Emirates.
Perubahan seperti ini diterapkan berkat kemajuan dalam teknologi biometrik, yang memungkinkan maskapai penerbangan dan bandara menjadikan segalanya mulai dari penyerahan bagasi hingga imigrasi menjadi lebih efisien dan tanpa kertas.
Paspor modern yang telah diterbitkan oleh banyak negara selama 20 tahun terakhir telah bersifat digital—termasuk chip mikroprosesor tertanam yang berisi data relevan orang tersebut.
Peningkatan besar dalam perangkat lunak pengenalan wajah juga meningkatkan permainan biometrik di industri penerbangan.
Di Bandara Changi Sinagpore, pemindai biometrik digital akan dipasang di berbagai bagian fasilitas, untuk membuat perjalanan berjalan lebih lancar.
Awalnya, perubahan tersebut hanya akan berdampak pada penumpang yang berangkat dari Changi. “Biometrik akan digunakan untuk membuat satu token autentikasi yang akan digunakan di berbagai titik kontak otomatis, mulai dari penyerahan bagasi hingga imigrasi dan boarding,” kata Josephine Teo, Menteri Komunikasi dan Informasi & Menteri Kedua Dalam Negeri.
Hal ini akan mengurangi kebutuhan penumpang untuk berulang kali menunjukkan dokumen perjalanan mereka di titik kontak ini, sehingga memungkinkan pemrosesan yang lebih lancar dan nyaman, tambahnya.