DAERAH

Sungai Kriyan, Destinasi Wisata Sejarah Baru Cirebon

CIREBON, bisniswisata.co.id: Pariwisata Cirebon, Jawa Barat terus berinovasi untuk menarik kunjungan wisatawan. Inovasi terbaru dengan mengembangkan wisata sungai Kriyan yang merupakan salah satu tempat bersejarah tinggi. Kini tercatat sudah ada tujuh destinasi wisata sejarah yang ada di Kota Udang, sebutan Kota Cirebon.

“Wisata laut dan sejarah inilah yang bisa dijual kepada pengunjung di sungai Kriyan yang dahulunya merupakan salah satu pintu masuk ke Kota Cirebon,” kata Pejabat Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik di Cirebon, seperti dilansir laman Antara, Kamis (10/05/2018).

Pemerintah Kota Cirebon rencananya mulai tahun 2019 mulai membangun infrastruktur dan sarana penunjang untuk menjadikan sungai Kriyan sebagai destinasi wisata. Dengan cara melalui Bappeda guna merumuskan adanya wisata laut di sungai Kriyan yang penuh sejarah itu. “Segera kami minta Bappeda untuk merumuskan wisata laut di sungai Kriyan,” ujarnya.

Dedi mengatakan zaman dahulunya sungai Kriyan merupakan pintu masuk ke Kota Cirebon dari laut, kemudian perahu yang datang masuk Lawang Sanga (Syahbandar) sebelum masuk kawasan Keraton Pakungwati (Kasepuhan). Dari sejarah yang panjang inilah kawasan sungai Kriyan bisa dijadikan salah satu destinasi unggulan yang bersejarah tinggi.

Saat ini, kata Dedi, Pemkot Cirebon dan Lanal Cirebon baru bisa menyalurkan bantuan berupa perahu karet untuk rekreasi warga sekitar, sebelum dikembangkan menjadi destinasi wisata. “Sebagian lahan di sungai Kriyan milik BBWS Cimanuk-Cisangggarung, nanti kita kerja samakan saja,” katanya.

Tak bisa dipungkiri, Cirebon menyimpan potensi pariwisata yang sangat banyak untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, salah satunya adalah keberadaan keraton-keraton yang dapat dijadikan objek wisata sejarah, seni dan budaya. Selain itu, Cirebon juga ditunjang dengan ragam kulinernya yang menggugah selera seperti empal gentong, nasi jamblang, dan lain sebagainya.

Cirebon dari kata cai (Air) dan Rebon (Udang Kecil) memiliki pertumbuhan sangat pesat, apalagi setelah dibangun jalan tol. Di samping terkenal dengan berbagai peninggalan agama Islam, ternyata tempat wisata di Cirebon juga tak kalah dengan berbagai tempat wisata alam.

Di masa lalu Cirebon sebuah dukuh kecil dibangun Ki Gedeng Tapa yang lama kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai. Dahulu, mata pencaharian sebagian besar masyarakatnya, nelayan juga sebagai sentra pembuatan terasi, petis maupun garam.

Cirebon mempunyai 25 tempat wisata mulai paling populer hingga belum terlalu dikenal dan tentunya tidak akan membuat anda bosan karena tempat wisatanya komplit, mulai dari wisata sejarah, museum, wisata alam, berbagai wahana hingga wisata kuliner ada di Cirebon yang siap membawa keceriaan di tengah-tengah liburan anda bersama keluarga,

Wisata sejarah di Cirebon paling populer hingga belum terjamah.

01. Keraton Kasepuhan

Keraton ini jadi ikon Kota Cirebon dari jaman dahulu sampai kini. Di Keraton Kasepuhan inilah pusat pemerintahan pertama dari kesultanan Cirebon. Keraton Kasepuhan difungsikan sebagai museum saat ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dan napak tilas penyebaran Islam di nusantara. Menjadi salah satu cagar budaya senantiasa dilindungi membuat Keraton Kesepuhan ini selalu terawat.

Dibangun tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati, hingga kini walaupun usia berabad abad lamanya keraton ini masih berdiri kokoh dengan bangunan kompleks keraton yang bersih dengan ciri khas cat berwarna putih dan taman asri membuat Keraton Kasepuhan ini sangat elok dipandang mata. Masuk Keraton Kasepuhan langsung berada di ruangan utama dan berhadapan dengan singgasana sultan. Keraton ini tak pernah sepi dikunjungi wisatawan yang penasaran ingin tahu sejarah penyebaran Islam di tanah air.

02. Keraton Kanoman

Keraton ini pertama kali ada di Cirebon. Namun karena terjadi konflik internal dalam keraton maka terpecahlah menjadi beberapa keraton yaitu, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabon. Nama Keraton Kanoman ini tidak setenar Keraton Kasepuhan, namun tempat wisata di Cirebon ini juga banyak peninggalan-peninggalan bernilai sejarah dan masih erat kaitannya dengan syiar Islam yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.

Di kompleks keraton seluas kurang lebih 6 hektar ini, setidaknya ada 27 bangunan kuno diantaranya sebuah saung bernama witana merupakan bangunan utama dan bangunan menjadi cikal bakal dari Keraton Kanoman. Sang raja atau sultan ke 12 Keraton Kanoman Raja Muhammad Emiruddin juga tinggal di keraton ini beserta keluarganya. Berbagai peninggalan bersejarah mulai dari kereta perang tunggangan Sunan Gunung Jati dimasa lalu yang bernama Paksi Naga Liman dan Jempana, berbagai keramik dalam bentuk piring, mangkok, gelas asli dari tiongkok, benda-benda pusaka seperti keris, tombak, gamelan, dan lainnya,

03. Taman Sari Gua Sunyaragi

Berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, tempat wisata di Cirebon ini terlihat seperti candi yang disebut Gua Sunyaragi. Nama “Sunyaragi” dari bahasa sansekerta kata “Sunya” yang berarti sepi dan “Ragi” artinya raga. Pada masanya gua ini didirikan sebagai tempat beristirahat maupun meditasi untuk para sultan Cirebon. Disamping itu, tempat ini juga dijadikan sebagai tempat penggelembengan tentara Kesultanan Cirebon pada masa itu.

Dengan luas kompleks sekitar 15 hektar yang berada di Jl. By Pass Brigjen Dharsono, Gua Sunyaragi ini termasuk dalam cagar budaya Kota Cirebon yang dilindungi oleh negara dan menjadi salah satu daya tarik tempat wisata di Cirebon. Dahulu, kompleks dari Gua Sunyaragi ini dikelilingi oleh danau namun saat ini telah mengering meninggalkan kompleks gua yang terlihat indah dan penuh misteri. Ada mitos yang masih tertinggal hingga kini di Gua Sunyaragi ini. Di beberapa tempat gua dipercaya dapat memudahkan datangnya jodoh hingga menyulitkan datangnya jodoh.

04. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Sebagai Masjid Agung Kasepuhan merupakan masjid di kompleks Keraton Kasepuhan. Dibangun tahun 1480 masehi atau sejaman dengan para Walisongo menyebarkan agama Islam di nusantara. Masjid ini juga dipercaya sebagai masjid tertua di Cirebon. Nama masjid ini diambil dari kata “sang” bermakna keagungan, “cipta” berarti dibangun dan “rasa” berarti digunakan. Pembangunan Masjid Agung konon dibangun waktu semalam dan ada beberapa walisongo diantaranya, Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati.

Mayoritas dari warga Cirebon tahu tentang hal ini dan sejarah ini tertulis dibuku Babad Tanah Cirebon. Konon pembangunan masjid ini melibatkan sekitar 500 orang tenaga kerja yang khusus didatangkan dari Demak, Majapahit dan Cirebon. Saat itu, Sunan Kalijaga ditunjuk sebagai arsiteknya.

05. Makam Sunan Gunung Jati

Bagi yang senang dengan wisata religi namun tetap dibalut dengan sejarah sepertinya perlu menyambangi Makam Syarif Hidayatullah atau dikenal Sunan Gunung Jati. Berlokasi di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, tempat wisata ini tidak pernah sepi dikunjungi peziarah, wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat dengan salah satu sosok yang berjasa menyebarkan agama Islam di nusantara ini.

Ada hari-hari tertentu, pengunjung biasa membludak seperti Jumat Kliwon, maulid Nabi Muhammad SAW, Grebeg Rayagung, Grebeg Syawal dan Ritual Pencucian Jimat. Dengan luas kompleks sekitar 4 hektar dan memiliki gaya arsitektur unik menggabungkan tiga kebudayaan, yaitu Jawa, Cina dan Arab membuat tempat wisata di Cirebon ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan ataupun peziarah.

Interior dinding sepanjang jalan dihiasi benda antik seperti keramik dan porselin berumur ratusan tahun. Konon, keramik dan porselin didatangkan langsung Nyi Mas Ratu Rara Sumedang dari negeri Cina sekitar abad ke 13. Biarpun sudah berusia ratusan keramik dan porselin tersebut masih terawat dengan baik hingga kini. Keunikan lain adanya sembilan pintu yang tiap-tiap pintu mempunyai nama tersendiri namun bagi peziarah maupun wisatawan hanya dibolehkan masuk sampai pintu ke lima saja.

06. Keramat Plangon

Di desa Sumber Babakan ada wisata sejarah sangat menarik dikunjungi, namanya Keramat Plangon. Tempat ini menawarkan berbagai jenis wisata alam yang indah, nuansa mistis yang kental dan juga sejarah yang terkait dengannya. Plangon dari kata “tegal klangenan” yang mempunyai arti sebuah tempat atau bukit untuk menenangkan. Keramat Plangon ini terdiri bukit-bukit dan uniknya tempat ini dijaga kera yang hidup berkembang biak disekitar area ini.

Uniknya lagi, kera ini memiliki seekor Raja berpostur lebih besar dari lainnya. Terkadang tiap tahunnya Raja Kera ini mempertahankan tahtanya dengan berduel dengan kera pesaing yang ingin merebut tahtanya. Biasanya tempat wisata ini ramai dikunjungi pada tanggal tertentu seperti 2 Syawal, 11 Dzulhijjah dan 27 Rajab untuk bersiarah ke makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejakasan.

07. Taman Sari Gua Sunyaragi

Taman sari Gua Sunyaragi salah satu peninggalan sejarah di Cirebon. Cagar budaya ini berdiri di atas lahan seluar kurang lebih 1,5 Ha. Bangunan ini didirikan oleh Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon sekitar tahun 1703. Filosofi nama cagar budaya ini adalah Sunya artinya sepi, Ragi artinya raga, atau tempat untuk bermeditasi (menyepi). Lokasi ini dahulu memang digunakan oleh raja dan keluarganya sebagai tempat mencari ketenangan. Konstruksi dan komposisi bangunan situs ini merupakan sebuah taman air.

Aaman dahulu kompleks gua tersebut dikelilingi Danau Jati. Kini sudah mengering dan berubah menjadi jalan serta pemukiman penduduk. Gua Sunyaragi yang merupakan bagian dari keraton Kasepuhan ini memiliki banyak mitos, saat berkunjung kemari sebaiknya Boboesr menggunakan tour guide agar tidak sembarangan pegang patung yang ada. Karena di Gua Sunyaragi ini terdapat patung bernama Perawan Sunti, yang menurut kepercayaan, siapapun yang menyentuh patung ini akan berat jodoh, tapi balik lagi kekepercayaan masing-masing

Di area ini ada 18 bangunan peninggalan sejarah yang merupakan perpaduan budaya Indonesia dan China. Ada dua bangunan utama yaitu pesanggrahan dan gua. Di dalam pesanggrahan terdapat beberapa ruangan seperti ruang tidur dan ruang rias. Yang menarik adalah bangunan gua yang dari luar terlihat seperti candi. Bagian dalamnya menyerupai gua karena ada banyak lorong dan berbentuk mirip labirin. Selain rindangnya pepohonan untuk beristirahat, di sekitar tempat wisata ini terdapat banyak saung kecil yang menjual makanan dan suvenir khas Cirebon. (NDY)

Endy Poerwanto