Nia Niscaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar ( foto: Kemenpar)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tiga strategi utama Kemenpar untuk selling merebut target 17 juta wisarawan mancanegara ( wisman) tahun 2018 ini adalah menerapkan competing destination model ( CDM), tingkatkan aksesibilitas, dan ciptakan Hot deals.
Nia Niscaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar mengungkapkan hal itu pada acara coffee morning dengan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) di Raffles Hotel Jakarta, Jumat pagi (11/5/2018).
Nia Niscaya hadir didampingi Asdep Pemasaran II Regional III Sigit Witjaksono, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II, Ni Wayan Giri Adnyani , Dedi Ahmad Kurnia, Kabid China Area III serta Kabid Strategy Communication ( Stracom)
Mengutip Menpar Arief Yahya, Nia dalam paparannya mengatakan bahwa CDM intinya punya big data karena di era digital kalau mau sukses selling harus tahu apa yang dicari customers sehingga bisa membuat keputusan cepat, menembak target market dengan pas.
Secara keseluruhan proses pengambilan keputusan travellers dari mencari informasi ( look), memesan ( book) dan membayar ( pay) bisa dilakukan dalam satu platform CDM secara terintegrasi ( end-to-end).
CDM inilah yang mengkombinasikan kemampuan machine learning, analisa big data dan penerapan contextual advertising yang sangat presisi dalam membidik traveller.
“Saya jadi belajar aplikasi profiling big data yang bisa langsung melihat crowd di online dan offline. Dan semua itu real time,” katanya.
Wanita cantik ini menambahkan bahwa meningkatkan aksesibilitas juga menjadi strategi selling. Untuk pasar China, misalnya, pasarnya yang dibidik sudah ke kota-kota kedua dengan charter flight dan destinasinya bukan hanya ke Bali tapi kota lain di Indonesia.
“Pak Menteri Arief Yahya juga kurang dua bulan sudah dua kali kunjungi India termasuk ikut penerbangan perdana Garuda ke Mumbai pada 23 April 2018. Setelah terbuka aksesibilitas jumlah wisatawan India ke Indonesia meningkat,” kata Nia Niscaya yang tampil jenaka sambil memamerkan kain batik yang dikenakannya.
Dia juga memanfaatkan pertemuan untuk menjelaskan struktur baru dan program kerja Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar yang dipimpinnya guna mencapai target kunjungan 17 juta wisman tahun ini.
Menurut Nia Niscaya, pasar India tahun ini masuk dalam Top-5 penghasil wisman ke Indonesia. Adapun urutannya adalah; China, Eropa, Australia, Singapura, dan India.
China menempati urutan teratas karena size nya terbanyak yaitu 2,2 juta wisman dengan pertumbuhan (sustainability) atau tertinggi mencapai 42% dan perolehan devisanya (spread) terbesar.
“Wisman India tahun lalu sebanyak 485.000 wisman, mengalahkan wisman dari Korea ke Indonesia sebanyak 379.000, dan pada awal tahun ini mengalahkan pasar Jepang yang pertumbuhannya relatif stagnan,” kata Nia Niscaya.
Kunjungan wisatawa India ke Indonesia juga memperlihatkan peningkatan pesat sehingga menyalip jumlah wisman Jepang dan Korea di awal 2018. Bali masih menjadi tujuan utama wisman India. Untuk itu Kemenpar mulai memperkenalkan destinasi Beyond Bali bagi pasar India, katanya.
Nia mengatakan strategi promosi tahun ini lebih banyak melakukan penjualan langsung ( direct selling) lewat pengiriman misi penjualan, melaksanakan dan atau mengikuti festival, pameran, wisata pengenalan (famtrip) dan kerjasama terpadu.
“Kegiatan misi penjualan dilakukan dengan menjual paket wisata langsung kepada masyarakat umum. Sedangkan pameran dilakukan dengan sasaran masyarakat umum (B to C), ada yang sasaran B to B,”
Selain itu juga event promosi pariwisata minat khusus dan MICE. Adapun program Famtrip, yaitu mendatangkan dari luar negeri para travel agent maupun media dengan mengunjungi berbagai destinasi pariwisata Indonesia, tambahnya.
Nia juga menjelaskan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2017 secara kumulatif mencapai 14,04 juta wisman atau tumbuh 21,84% dari tahun sebelumnya.
Sementara, untuk jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Maret 2018 naik menjadi 1,36 juta atau sebesar 28,76% dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 yakni sebanyak 1,06 juta wisman.
Di akhir acara, Nia mengajak anggota Forwapar untuk mendukung perhelatan akbar Asian Games, Agustus mendatang dan mengajak partisipasi pers untuk mendukung penuh kegiatan itu dengan foto bersama.