Foto: REUTERS/EDGAR SU
JOHOR BAHRU, bisniswisata.co.id: Proyek Forest City, Johor Baru, Malaysia baru-baru ini menarik perhatian besar, karena akan menjadi tuan rumah Forum Pariwisata ASEAN dari tanggal 19 hingga 25 Januari 2025.
Pengumuman ini dikonfirmasi oleh Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya, Dato’ Sri Tiong King Sing, dan timnya, yang mengadakan diskusi dengan pemerintah negara bagian Johor.
Pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Transportasi Malaysia, Loke Siew Fook, juga telah menarik perhatian publik. Dalam sebuah wawancara, ia menyebutkan perlunya evaluasi ulang rute jika proyek kereta cepat Kuala Lumpur-Singapura yang baru akan dilanjutkan.
Ia menekankan pentingnya menggabungkan Zona Keuangan Khusus Forest City dan Zona Ekonomi Johor-Singapura ke dalam proses perencanaan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan bersinergi dengan area strategis untuk pertumbuhan regional.
Selain itu, Kepala Menteri Johor, Onn Hafiz, mengungkapkan bahwa Zona Ekonomi Johor-Singapura akan terkait erat dengan Zona Keuangan Khusus Forest City.
Keputusan ini diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak peluang investasi, penciptaan lapangan kerja, dan proyek pembangunan di Johor, yang akan menguntungkan penduduk dan pelaku bisnis.
Dilansir dari sg.finance.yahoo.com, lebih lanjut, Onn Hafiz menyebutkan pendirian Pusat Fasilitasi Iskandar Malaysia, yang merupakan tindak lanjut dari saran Menteri Perdagangan dan Industri Internasional, Tengku Zafrul Aziz.
Pusat ini akan semakin memfasilitasi kegiatan bisnis di Forest City, sehingga menarik lebih banyak investasi ke Johor.
Inisiatif dari pemerintah federal Malaysia dan pemerintah negara bagian Johor ini menggarisbawahi komitmen mereka terhadap pengembangan proyek Forest City.
Upaya bersama ini tidak hanya menanamkan rasa percaya diri pada investor asing mengenai kelayakan Forest City sebagai pusat bisnis yang strategis, tetapi juga memposisikan Johor sebagai titik fokus bagi investasi internasional.
Forest City merupakan proyek buatan Cina. Country Garden adalah developer asal Cina yang membantu dalam mengembangkan dan membangun Forest City. Forest City dibangun dengan luas sekitar 1.740 hektar. Luas Forest City diperkirakan empat kali ukuran negara kota Monaco.
Inisiatif dari pemerintah federal Malaysia dan pemerintah negara bagian Johor ini menggarisbawahi komitmen mereka terhadap pengembangan proyek Forest City yang sempat .enjadi kota mati.
Upaya bersama ini tidak hanya menanamkan rasa percaya diri pada investor asing mengenai kelayakan Forest City sebagai pusat bisnis yang strategis, tetapi juga memposisikan Johor sebagai titik fokus bagi investasi internasional.