Libur Lebaran, Hotel Diserbu Pemudik

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah yang menjadi tujuan mudik dan wisata grafiknya meningkat tajam, selama libur Lebaran. Sebaliknya, hotel di kota-kota besar seperti Jakarta mengalami penurunan

“Wilayah tujuan mudik dan wisata, seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali, tingkat hunian hotel melonjak. Kalau kita lihat, yang daerah destinasi itu bisa mencapai 85 persen-90 persen, karena waktu liburnya panjang. Jadi kelihatannya akan lari ke sana,” papar Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani seperti dilansir laman Liputan6.com, Selasa (12/6/2018).

Dilanjutkan, untuk okupansi hotel di kota besar seperti Jakarta mengalami penurunan selama libur Lebaran ini. Bahkan tingkat okupansinya bisa hanya sebesar 30 persen dari kondisi normal yang rata-rata mencapai di atas 60 persen. “Seperti di Jakarta itu sepi, itu antara 30 persen. Jadi drop,” kata dia.

Untuk tarif hotel, sambung dia, selama libur Lebaran menyesuaikan dengan permintaan dan ketersediaan kamar hotel di masing-masing wilayah. Jika permintaan tinggi, sedangkan kamar hotel terbatas, maka biasanya tarif hotel naik maksimal 15 persen dibandingkan normal.

“Tarif kita menyesuaikan, tergantung suplai dan demand. Kalau demand-nya besar tapi suplainya terbatas, otomatis mereka menaikkan tarif hotel. Biasanya tidak besar, maksimum paling 15 persen. Kita juga tak bisa menaikkan yang besar. Masih batas wajar,” tandasnya. (LEC)

Endy Poerwanto