YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan untuk mempertimbangkan pemberlakuan lockdown total di wilayah DIY mengingat tingginya penambahan kasus positif COVID-19 DIY selama sepekan terakhir.
“Kontrol di RT- RW, kalau gagal, arep ngopo meneh (mau apa lagi). Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown, totally. Kita pemerintah juga sulit kalau masyarakat tidak mengapresiasi diri sendiri untuk bisa disiplin,” jelas Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat siang.
Menurut Sri Sultan, kunci utama untuk meminimalisir penambahan kasus adalah kesadaran masyarakat sebagai subjek. “Ya memang kita harus punya kemampuan mendisiplinkan diri, kalau nggak ya selamanya akan begini terus,”
Ngarsa Dalem Sri Sultan HB X menimbang bahwa lockdown merupakan kebijakan yang harus diambil mengingat tingkat keterisian bed RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) meningkat tajam. “(BOR) Kita kemarin 36 sekian persen, sekarang sudah 75 persen hanya dalam waktu satu minggu. Di atas 500 terus begini kan tidak mungkin,” ungkap Ngarsa dalem.
Di sisi lain, Ngarsa Dalem akan berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk menyediakan tempat karantina. “Karantina pun harus diperketat, kalau tidak ada toilet, tidak boleh karantina di rumah ” tegasnya.
Masyarskat, ujarnya, harus karantina di tempat yang disediakan. “Kalau nggak punya toilet sendiri, ke tetangga ya bisa kena. Sekarang mereka mau disiplin nggak, kalau nggak ya lockdown saja, nggak ada pilihan,” tutup Ngarsa Dalem.
Menanggapi pernyataan Ngarso Dalem, DPRD DIY mengadakan jumpa pers untuk menanggapi statement terkait dengan wacana Lockdown yang akan dilakukan di Yogyakarta. Hal tersebut terkait dengan status penyebaran COVID-19 akhir-akhir ini di Yogyakarta.
“Terkait dengan penyebaran COVID-19 yang sangat cepat kita tidak bisa menyalahkan siapapun dan tidak perlu pula saling menyalahkan. Yang harus kita lakukan adalah melakukan penanganan serta pencegahan yang semaksimal mungkin untuk mencegah dampak yang lebih besar” Huda Tri Yudiana selaku Wakil DPRD DIY membuka jumpa pers.
Nuryadi, S.Pd selaku ketua DPRD DIY melalui pesan singkat juga menyampaikan bahwa memang situasi saat ini sangat memprihatinkan, dimana kondisi sebelum Lebaran tidak bisa dipertahankan.
“Malah berbalik 180 derajat, saat ini angka penularannya sudah diatas 500 orang. Antisipasinya yakni di wilayah harus terdapat pembatasan. Daripada kondisi DIY semakin tidak terkendali, maka saya mendukung gagasannya Ngarso Dalem selaku Gubernur DIY ” kata Nuryadi SPd.