ENTREPRENEUR KOMUNITAS NEWS

UMKM di 10 Destinasi Wisata Prioritas Didorong Manfaatkan Aplikasi Digital

JAKARTA, bisniswisata.co.id:  UMKM didorong untuk memaksimalkan pemanfaatan aplikasi digital agar mampu mendongkrak pendapatan dan meningkatkan kelas bisnisnya, kata Puti Adella Elvina, Sub Koordinator Kajian dan Survei Dampak UMKM Kementerian Kominfo RI di Jakarta, Jumat (23/07/2021).

Untuk itulah Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo RI memfasilitasi 26.000 UMKM di 10 Destinasi Wisata Prioritas Indonesia dengan dukungan pendampingan oleh fasilitator, Training Center.

Ada bantuan paket data, aplikasi aggregator marketplace, aplikasi kasir (POS – Point of Sales), dan aplikasi pembelajaran online selama enam bulan agar UMKM lebih piawai dalam berbisnis menggunakan platform digital.

10 destinasi wisata prioritas tersebut antara lain, Danau Toba (Sumut), Tanjung Kelayang (Babel), Mandalika (NTB), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara), Kepulauan Seribu (Jakarta), Tanjung lesung (Banten), Borobudur (Jateng), Bromo (Jatim), dan Labuan Bajo (NTT). Dengan masing-masing wilayah sebanyak 2.600 UMKM.

Pendampingan yang dilaksanakan di 10 Destinasi Wisata Prioritas ini adalah tercapainya active-selling dari 26.000 UMKM kategori produsen sektor pengolahan.

Dari Active Selling tersebut, UMKM diharapkan mampu menghidupkan toko online mereka yang ada di marketplace dengan mengunggah foto dan deskripsi produk, berinteraksi dengan calon konsumen, dan juga melakukan transaksi di marketplace.

Target kegiatan ini merupakan kelanjutan dari target yang telah dicapai tahun sebelumnya, yakni on-boarding (memiliki atau membuka toko online) dari 20.000 UMKM di pasar-pasar tradisional di sepuluh kota yang ditunjuk.

“Kegiatan ini adalah lanjutan dari tahun lalu yakni on-boarding yang menyasar pedagang-pedagang pasar tradisional. Tahun ini kita melakukan active-selling agar para UKM lebih gencar berdagang di pasar online,”tutur Puti Adella Elvina.

Diharapkan juga dapat memaksimalkan aplikasi-aplikasi digital untuk meningkatkan akses pemasaran, permodalan dan bisnis yang relatif efektif dan efisien”, tambahnya.

Selama enam bulan, dari Juli hingga Desember 2021, sejumlah 26.000 UMKM tersebut didampingi dalam proses active-selling, mendapatkan materi-materi pelatihan dengan topik Pemanfaatan Media Sosial, E-Commerce, Teknologi Keuangan, Aplikasi POS (Point of Sales), dan Teknologi 4.0.

“Harapannya agar UMKM mampu meningkatkan kapasitas penggunaan aplikasi digital dalam kegiatan usahanya,”

Selain itu 26.000 UMKM juga akan mendapatkan fasilitas aplikasi aggregator marketplace, untuk memudahkan proses monitoring terhadap aktivitas toko-toko online di beberapa marketplace.

UMKM juga dipandu untuk menerapkan aplikasi POS (Point of Sales) agar proses transaksi mereka terbukukan dengan baik. Dua aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan secara gratis selama enam bulan bagi UMKM yang mengikuti kegiatan ini. Untuk mengakses platform digital tersebut UMKM dibekali dengan fasilitas paket data.

Para fasilitator yang diterjunkan siap mendampingi para UMKM baik secara online maupun offline. Pendampingan secara offline dapat dilaksanakan di Training Center yang disediakan di setiap daerah lengkap dengan fasilitas wifi dan laptop.

Namun, jika ada kendala untuk hadir ke Training Center, maka fasilitator akan datang ke lokasi usaha atau domisili dari para pelaku UMKM. Akses internet khusus di berbagai titik daerah juga disediakan bagi UMKM yang lokasi usahanya jauh dari Training Center.

Hal ini juga ditegaskan oleh Sumarno, Koordinator Adopsi Teknologi Digital UMKM Kementerian Kominfo RI di sela-sela kunjungannya di lapangan.

“Para fasilitator yang telah mendapatkan training siap mendampingi UMKM baik online ataupun offline. Mau di Training Center bisa, mau di tempat usaha juga boleh. Pendampingan dan fasilitas ini diberikan untuk 26.000 UMKM selama enam bulan.” kata Sumarno.

Pemanfaatan teknologi dan aplikasi digital harus terus digaungkan agar para UMKM di berbagai industri, level, dan daerah, dapat merasakan manfaat teknologi digital untuk menunjang bisnis mereka.

Program ini juga didukung oleh kegiatan publikasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui radio-radio lokal di sepuluh target wilayah yang menjangkau hingga ke pelosok daerah.

Mengajak para pelaku UMKM untuk memaksimalkan kesempatan untuk mengembangkan usahanya dengan mengoptimalkan penggunakan aplikasi digital. Awareness ini juga ditujukan kepada stakeholders terkait, agar dapat bersinergi dalam mendorong perkembangan UMKM di daerahnya.

Bersamaan dengan adanya Kegiatan Pendampingan, Kominfo RI juga melaksanakan survei terhadap 37.000 UMKM di sektor produsen dan pengolahan di target lokasi yang sama secara online dan offline.

Survei ini bertujuan untuk memperbaharui data terkait adopsi teknologi digital oleh UMKM, yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pelaksanaan program berikutnya.

Terdapat tiga agenda besar bagi UMKM di Tanah Air dari Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aplikasi Informatika, Kominfo RI yaitu on-boarding, active-selling, dan scale-up. Tiga agenda tersebut bertujuan agar para UMKM berkembang lebih besar dan menjadi yang terdepan dalam ekonomi kerakyatan.

“Kami memiliki tiga program untuk UKM agar mereka menjadi pebisnis besar. Dari lapak biasa kita dorong untuk memiliki toko online (on-boarding). Lalu kita fasilitasi agar meningkatkan aktivitas bisnis mereka di berbagai platform digital (active-selling),”

Kedepan pihaknya akan dampingi mereka untuk melebarkan sayap dan mengembangkan bisnis dengan program scale-up”, tutup I Nyoman Adhiarna, Plt. Direktur Ekonomi Digital, Kementerian Kominfo RI.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)