SEVILLA, Spanyol, bisniswisata.co.id: Kota Sevilla berada di tepi sungai Guadalquiver yang dikenal sangat indah di Spanyol selatan. Kota ini banyak menyimpan sejarah kebudayaan kuno, salah satunya peninggalan kerajaan Islam masa dinasti Umayyah.
Memang menarik untuk ditelusuri guna mengetahui jejak peradaban Islam di bumi Eropa.Sejarah kota Sevilla dahulu dikuasai Bangsa Romawi. Semasa kekuasaan Romawi, kota itu bernama Romula Agusta.
Namun kemudian banyak diwarnai pergolakan yang dilakukan dinasti Umayyah (yang masih satu garis keturunan) untuk merebut kekuasaan pemerintahan Bangsa Romawi.
Setelah terjadi penaklukan oleh kekuasaan dinasti Umayyah untuk merebut kekuasaan dari Bangsa Romawi, dari 712 Masehi dan baru berhasil dikuasai sekitar 716 Masehi.
Sejak dikuasai dinasti Umayyah, kota Sevilla yang dulu bernama Asybiliyyah ini berubah menjadi kota terbesar kedua setelah Cordoba dengan luas 187 hektar. Semua itu hasil dari pergolakan yang dimenangkan dinasti Umayyah, sehingga akhirnya kekuasaan pemerintahan jatuh ke tangan dinasti Umayyah (Khalifah Umayyah).
Setelah Khalifah Ummayah menguasai pemerintahan, berikutnya kekuasaan dilanjutkan dinasti Murabitun (Almoravid), kemudian dinasti Muwahiddun, Khalifah Abdurrhman II sampai Khalifah Abu Ya’qub Yusuf, selama kurang lebih 500 tahun silih berganti menguasai Sevilla dari abad ke-8 M hingga abad ke-13 M.
Semasa Khalifah Umayyah berkuasa, kota Sevilla yang banyak menyisakan bangunan kuno peninggalan Bangsa Romawi, akhirnya direkonstruksi besar-besaran.
Mulai dari pembangunan gedung-gedung dalam kota, sampai bangunan masjid dan kawasan permukiman yang berada di sisi timur dan utara kota Sevilla. Rekonstruksi bangunan kota Sevilla itu terus berlanjut hingga Khalifah Abu Ya’qub Yusuf yang kemudian memindahkan pusat ibukota ke Sevilla.
Ini termasuk merekonstruksi gedung Istana Alcazar dan membangun sejumlah masjid besar di kota Sevilla.Setelah kerajaan Islam jatuh dan dikuasai Raja Ferdinand III, maka masjid terbesar di kota Sevilla yang didirikan pada 1171 – 1172 M, telah berubah menjadi gereja Santa Maria de la Sede.
Kota yang sibuk
Akhirnya sebanyak 72 masjid di kota itu dikuasai pasukan Raja Ferdinand III dari Kastila pada 1248 M dan pada masa keemasan pemerintahan dinasti Almovarid pada 1091, Sevilla menjadi kota yang sibuk.
Mulai berdiri gedung-gedung institusi keagamaan, ilmu pengetahuan, ekonomi dan kebudayaan. Thomas Glick menulis dalam bukunya,The Dictionary of the Middle Ages, masih banyaknya bangunan peninggalan pemerintahan dinasti Umayyah, sampai masa keemasan pemerintahan dinasti Almovarid.
Hal ini menandakan berkembangnya aspek agama semasa itu.Karena Sevilla merupakan bekas pemerintahan kerajaan mulai dari zaman dinasti Umayyah sampai Khalifah Abdurrahman II, lalu ditaklukkan Raja Ferdinand III, kota ini banyak menyimpan sejarah kebudayaan kuno.
Tak heran kalau Sevilla dikenal sebagai kota peradaban dunia.Kalau kita berkunjung ke kota yang berada di Spanyol Selatan ini, bisa melihat ornamen yang menghiasi gedung-gedung tua di kota itu.
Beragam corak ornamen mulai dari peninggalan dinasti Umayyah yang berkebudayaan Arab hingga di masa Raja Ferdinand III dengan kebudayaan Kristen, Yahudi dan agama lainnya mendominasi gaya arsitektur gedung-gedung bersejarah.
Keberadaan bangunan berarsitektur menawan di kota Sevilla menunjukkan tingginya peradaban dan berkembangnya kebudayaan semasa itu. Ini bisa dilihat dari bukti kehidupan agama dan jejak peninggalan bangunan yang ada di kota Sevilla.
Penulis Sara Irving dalam artikelnya berjudul Sevilla Islamic Heritage mengungkapkan keindahan arsitektur Islam di kota Spanyol Selatan itu menghadirkan kekaguman berabad-abad lamanya.
Ini menjadi salah satu bukti kebesaran peradaban Islam yang pernah berjaya di Spanyol. Seperti di Alhambra ada bangunan masjid dan benteng dengan arsitektur bekas peradaban Islam kuno, yang berada di kota Granada, Andalusia, Spanyol.
Kini kota peradaban Islam kuno itu menjadi tempat tujuan wisata berlabel ‘halal’ yang sangat dikenal. Menurut data pengelola pariwisata kota itu, dalam setahun, Alhambra telah dikunjungi sekitar 2 miliar wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Pembangunan masjid
Sejak runtuhnya kerajaan Khalifah Umayyah ke tangan Raja Ferdinand III, kota Sevilla sudah tak memiliki lagi masjid yang menjadi tempat ibadah orang Islam. Namun setelah 700 tahun silam, penduduk kota Sevilla yang minoritas Islam itu memimpikan kembali keberadaan masjid.
Mimpi itu tak lama lagi akan terwujud, setelah Frederic Kanoute mantan pemain sepak bola terkenal kelahiran Prancis, memprakarsai pembangunan masjid tersebut. Kini mantan pemain Tottenham Hotspur (Inggris) dan Sevilla (Spanyol) itu telah menggalang dana melalui daring.
Dana yang terkumpul sudah sebesar US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14,9 miliar melalui kampanye (syiar) Kanoute4SevilleMosque.Langkah yang diprakarsai Frederic Kanoute ini membuat bahagia penduduk Sevilla yang minoritas Islam.
Mereka bakal memiliki masjid untuk pertama kalinya sejak 700 tahun silam. Selama ini warga muslim kota Sevilla tak ada tempat ibadah ke masjid. Untuk melakukan ibadah shalat di musallah tempatnya masih kontrak. Setiap habis kontrak, mereka mengumpulkan donasi untuk bayar perpanjangan kontraknya.
Namun saat Frederic Kanoute mulai tinggal di kota Sevilla karena dikontrak untuk bermain di club sepak bola asal kota tersebut, ia beli tempat musalla itu pada 2007. Padahal waktu itu tempat musalla yang satu-satunya ini hampir habis masa kontraknya.
“Katika saya bermain di club Sevilla, saya membantu komunitas muslim untuk tempat musalla. Sekarang mereka ingin memiliki sebuah masjid di kota Sevilla. Karena sudah lebih dari 700 tahun kota ini belum memiliki masjid,” ujarnya melalui video twitter seperti dikutip BBC News.
Dia mengaku merasa terhormat saat dirinya dipercaya untuk proyek pembangunan masjid ini. “Saya membangun masjid ini akan menjadi contoh kehidupan Islam di zaman sekarang,Insya Allah,” cetus Kanoute yang memeluk agama Islam sejak berusia 20 tahun.
“Saya berterima kasih banyak. Semoga Allah membalasnya, dan mengangkat Anda yang telah berpartisipasi dalam syiar ini atau mereka yang berkontribusi, apakah dengan menyumbangkan uang atau hanya menyebarkan pesan,” ujar mantan pemain yang meraih dua kali juara Piala UEFA dan dua kali Piala Super UEFA bersama Sevilla pada 2006 dan 2007 itu.
Dia berharap masjid yang akan dibangun ini, selain menjadi tempat shalat, juga menjadi pusat kebudayaan Islam di Sevilla. “Masjid bisa bakal dipakai kegiatan komunitas muslim setempat, a.l. persalinan, seni Andalusia, memasak, juga ada klinik kesehatan, ada kegiatan kelas belajar bahasa Arab dan Alquran,” paparnya.
Seorang pengusaha asal Inggris yang juga warga Sevilla, Abdiya Meddings, mengatakan kota Sevilla memiliki daya tarik wisata utama bagi umat Islam. Sebab, Sevilla memiliki sejarah Islam sejak abad ke-8, namun traveler muslim justru sulit menemukan tempat beribadah di Sevilla.
“Sekarang wisatawan muslim datang ke Sevilla bisa menemukan tempat ibadah. Penting bagi wisatawan muslim menemukan ruang untuk sholat. Bukankah Allah menciptakan kita dalam suku-suku sehingga kita dapat saling mengenal?,”