MANILA, bisniswisata.co.id: Sekretaris Departemen Perdagangan dan Perindustrian (DTI) Filipina, Fred Pascual menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan DK P.O. Fulfillment Company, Inc. (DKPO), layanan pembiayaan tanpa bunga untuk menjawab perkembangan industri Halal tanah air, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diselenggarakan di Hotel Kingsford.
Dilansir dari palawan-news.com, Kepala DTI menekankan bahwa pengembangan industri Halal diharapkan menghasilkan PHP 230 miliar dalam perdagangan dan investasi Halal sekaligus menciptakan lebih dari 120,000 lapangan kerja bagi masyarakat Filipina dalam lima tahun.
“Usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM kami berada di garis depan dalam inisiatif Halal kami dan siap untuk memperoleh manfaat yang signifikan. Departemen Perdagangan dan Perindustrian (DTI) mengambil langkah-langkah besar untuk memperjuangkan pertumbuhannya di bidang ini.” kata Fred Pascual.
Dia menggarisbawahi bahwa inisiatif pengembangan industri halal merupakan bagian dari empat prioritas DTI, khususnya – (1) mendorong pembangunan regional; (2) tercapainya ketahanan pangan; (3) peningkatan, peningkatan keterampilan, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah; dan (4) memungkinkan pencocokan keterampilan kerja dan peningkatan keterampilan.
Industri Halal global adalah pasar multi-triliun yang tumbuh dengan kecepatan konstan, mengingat pertumbuhan populasi Muslim sebesar 1,9 miliar orang.
Proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2025, nilai pasar diperkirakan akan melonjak hingga US$ 7,7 triliun. Selain itu, perekonomian Halal global telah berkembang tidak hanya mencakup sektor makanan dan minuman namun seluruh industri gaya hidup mulai dari pakaian, farmasi, kosmetik, pariwisata dan jasa, media, dan rekreasi.
Upacara penandatanganan MOU antara DTI dan DK PO Fulfillment Company Inc (DKPOFCI). Kerjasama ini akan memberikan peluang pembiayaan non-bunga bagi UMKM, memberikan jalan bagi integrasi mereka ke dalam industri Halal.
Konsep pembiayaan non-bunga membahas inklusi keuangan dan ekonomi dan mendukung salah satu prinsip dasar pembiayaan Islam, seperti tidak adanya “riba” atau bunga.
DKPO didirikan dengan tujuan untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah melalui Program Pemenuhan Pesanan Pembelian (PO), sebuah sistem milik yang dibangun untuk kinerja bisnis yang berkelanjutan.
Ini adalah alat pertumbuhan yang komprehensif dan terintegrasi yang dirancang oleh DKPOFCI untuk mengembangkan bisnis dengan sedikit atau tanpa akses terhadap cadangan modal, dana yang tidak mencukupi untuk membayar harga pokok, arus kas yang buruk, atau kesulitan kronis dalam mendapatkan pendanaan bank tradisional.