Wisatawan India bersama keluarga di Uluwatu, Bali
BALI, bisniswisata.co.id: Sedikitnya 500 juta warga India golongan menengah atas menjadi pasar wisata potensial baru bagi Indonesia, apalagi pengeluarannya tinggi, kata Dr. Komang Mahawira, Kabid area I Regional III yang menangani pasar India kementerian pariwisata, hari ini.
Berbicara di sela-sela Famtrip Forum Wartawan Pariwisata ke Satria Agrowisata, Komang mengatakan penduduk India yang mencapai 1, 3 milyar orang, 500 juta diantaranya adalah kelas menengah baru yang kini gemar berwisata kemancanegara temasuk Indonesia.
Sedikitnya jumlah wisatawan India yang ke mancanegara ( outbound) mencapai 23 juta orang per tahun dan puncak kunjungan ke Indonesia umumnya bulan Mei saat mereka juga libur keagamaan seperti hari raya Lebaran pada Muslim, tambah Komang.
“Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat kelas menengah-atas, mereka mencari pengalaman wisata yang baru. Tidak heran untuk wisata kapal pesiar berangkat dari Singapua juga dipenuhi oleh wisatawan India,” kata Komang Mahawira, mantan Direktur Akademi Pariwisata Makassar ini.
Pihaknya sepanjang tahun ini sudah mengadakan tiga kali Famtrip untuk industri wisata dan media nasional dari India ke Bali dan Jogja sehingga pihaknya oprimistis untuk kunjungan wisatawan India ke Indonesia akan meningkat.
Wisatawan asal India ini selalu datang ke Bali dan wilayah pulau Jawa tepatnya di Yogyakarta.
“Orang India ke Bali sebanyak 55 persen setelah China, dan Australia. Di mana, di Bali terdapat kesamaan budaya, serta keyakinan agama,”
Terlebih, bagi warga India agama Hindu orang Bali sangat banyak ketimbang di India. Selain Bali, ada pula Yogyakarta karena di sana ada Prambanan dan Borobudur.
Dengan melihat pertumbuhan antusias wisatawan asal India ini maka pihak Kementerian Pariwisata Indonesia sangat yakin bisa menambah pasokan wisatawan mancanegara, khususnya dari India untuk mendongkrak target kunjungan 17 juta wisman tahun 2018 ini.
“Capaian di 2017 kunjungan wisatawan India ke Indonesia sebesar 485.314 wisatawan, kemudian di tahun 2018 naik 44 persen di pertengahan tahun ini menjadi 700 ribu. Oleh karenanya, kami berani menaikkan target pasar India hingfa akhir tahun bisa melonjak hingga 1.3 juta orang,”
Gaya hidup wisatawan India yang menggunakan hotel-hotel mewah dan pengeluaran belanja barang branded semuanya dapat terpenuhi di Bali, Jakarta, Jogja dan kota lainnya. Oleh karena iru pihaknya berharap selain Garuda Indonesia yang melakukan penerbangan langsung juga ada peberbangan lainnya dari Indonesia menggarap pasar India.
Garuda Indonesia, April lalu resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai. Rute tersebut beroperasi dua kali dalam satu minggunya dan kini menjadi tiga kali seminggu.